Trump Mengancam Lagi, Begini Kronologi Perang Dagang AS-China
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
07 May 2019 14:55

18 Mei 2018: China mengumumkan akan mengakhiri penyelidikan anti-dumping terhadap impor sorgum AS. Sebelumnya pada hari itu, para pejabat AS yang akrab dengan pembicaraan perdagangan mengatakan Beijing menawarkan paket untuk mengurangi defisit perdagangan AS hingga US$200 miliar, menurut Reuters dan media lainnya. Kementerian Luar Negeri China kemudian mengatakan bahwa laporan itu tidak benar.
19 Mei 2018: Dalam pernyataan bersama, AS dan China setuju untuk meningkatkan ekspor pertanian dan energi Amerika Serikat dan meningkatkan barang dan layanan AS secara keseluruhan secara 'signifikan'.
Menteri Keuangan, Steven Mnuchin; Menteri Perdagangan, Wilbur Ross; dan Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer; memimpin delegasi yang bertemu di Washington, D.C., dengan China, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.
20 Mei 2018: Perang dagang 'ditangguhkan sementara', Mnuchin mengatakan hal itu kepada 'Fox News Sunday'. "Kami telah sepakat untuk menunda tarif, sembari mencoba mengeksekusi kerangka kerja," katanya.
22 Mei 2018: China mengatakan akan menurunkan tarif impor mobil hingga 15%, dari 25%. Tarif baru akan berlaku mulai 1 Juli. Tetapi pada hari yang sama Trump mengatakan dia 'tidak puas' dengan pembicaraan perdagangan dengan China minggu lalu dan bahwa negosiasi itu hanyalah 'awal'.
23 Mei 2018: Trump men-tweet bahwa pembicaraan perdagangan dengan Cnina mungkin harus mengarah ke arah yang baru untuk mendekati resolusi.
29 Mei 2018: Trump, dalam sebuah pernyataan di situs Gedung Putih AS, mengatakan akan menambahkan tarif 25% pada impor China senilai US$50 miliar, menyoroti produk yang terkait dengan program 'Made in China 2025'. Daftar akhir tarif ditetapkan dirilis pada 15 Juni.
31 Mei 2018: Menjelang kunjungan Menteri Perdagangan Wilbur Ross, China mengumumkan akan memotong tarif pada 1 Juli untuk 1.449 lini produk. Tetapi sebagian besar item itu tidak relevan untuk berdagang dengan AS, kata analis kepada The New York Times.
4 Juni 2018: Wilbur Ross mengakhiri pertemuan di Beijing tanpa perjanjian khusus tentang perdagangan. Kedua pihak berbicara secara umum tentang mengurangi defisit AS dengan meningkatkan pasokan produk pertanian dan energi ke China, menurut pernyataan Gedung Putih.
Beijing bersedia meningkatkan impor dari AS dan negara-negara lain, tetapi semua hasil negosiasi perdagangan tidak akan berlaku jika AS memberlakukan tarif, menurut pernyataan dari pihak China yang diterbitkan oleh surat kabar Xinhua yang dikelola negara.
6 Juni 2018: Perwakilan China mengusulkan proposal paket senilai hampir US$70 miliar dalam pembelian tahun pertama, jika pemerintah Trump batal menerapkan tarif, The Wall Street Journal melaporkan, mengutip sumber. Proposal itu termasuk peningkatan pembelian kedelai, jagung, gas alam, minyak mentah dan batu bara China.
7 Juni 2018: ZTE menyelesaikan masalahnya dengan AS, membayar hingga US$1,4 miliar karena melanggar perjanjian Maret 2017. Hingga pembayaran dilakukan, perusahaan peralatan telekomunikasi China itu tetap dilarang membeli komponen dari perusahaan AS.
12 Juni 2018: Saham ZTE anjlok lebih dari 40% di bursa Hong Kong setelah diperdagangankn kembali setelah berhenti hampir dua bulan.
15 Juni 2018: Kantor Perwakilan Perdagangan AS merilis daftar 1.102 barang impor China senilai sekitar US$50 miliar. Tarif 25% untuk 818 barang-barang ini, senilai sekitar US$34 miliar, akan berlaku mulai 6 Juli. 284 produk lainnya, bernilai sekitar US$16 miliar, akan menjalani proses uji publik sebelum keputusan akhir untuk menetapkannya diambil.
China menanggapi dengan membuat daftar 545 impor AS senilai kira-kira US$34 miliar yang akan dikenakan tarif 25% mulai 6 Juli. Produk-produk ini termasuk kacang kedelai, kendaraan listrik, berbagai kendaraan listrik hibrida dan berbagai makanan laut. Pesawat tidak ada dalam daftar.
Beijing juga mengatakan akan memberlakukan tarif tambahan pada 114 barang AS termasuk alat pencitraan resonansi minyak, dan diesel dan magnetik. Secara keseluruhan, kedua daftar tersebut mencakup 659 barang AS, senilai US$50 miliar.
18 Juni 2018: Senat AS meloloskan RUU pendanaan militer dengan ketentuan yang memberlakukan kembali larangan pembelian komponen ZTE dari perusahaan AS. Versi RUU Dewan Perwakilan Rakyat, yang disahkan pada bulan Mei, tidak termasuk ketentuan ZTE. Saat sebuah komite tengah menyelesaikan perbedaan, Gedung Putih masih bisa mendorong perubahan.
Di malam hari, Trump mengatakan dia telah mengarahkan Perwakilan Perdagangan AS untuk mengidentifikasi barang-barang China senilai US$200 milyar untuk dikenakan tarif tambahan 10%. Tarif ini akan berlaku jika China tidak mengubah praktiknya dan menerapkan tarif yang diumumkannya, menurut pernyataan di situs Gedung Putih.
Kementerian Perdagangan China mengatakan AS 'telah memulai perang dagang' dan China akan melindungi kepentingannya.
17 September 2018: Trump mengumumkan tarif 10% atas barang-barang China senilai US$ 200 miliar, dengan rencana menaikkan tarif menjadi 25% pada awal 2019. Ia mengancam tarif tambahan sebesar US$ 267 miliar pada produk-produk China jika Beijing membalas.
18 September 2018: China mengatakan akan mengenakan tarif impor US$ 60 miliar pada produk AS sebagai tanggapan atas bea masuk terbaru AS.
BERLANJUT KE HALAMAN 5
(prm)
19 Mei 2018: Dalam pernyataan bersama, AS dan China setuju untuk meningkatkan ekspor pertanian dan energi Amerika Serikat dan meningkatkan barang dan layanan AS secara keseluruhan secara 'signifikan'.
Menteri Keuangan, Steven Mnuchin; Menteri Perdagangan, Wilbur Ross; dan Perwakilan Perdagangan AS, Robert Lighthizer; memimpin delegasi yang bertemu di Washington, D.C., dengan China, yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Liu He.
22 Mei 2018: China mengatakan akan menurunkan tarif impor mobil hingga 15%, dari 25%. Tarif baru akan berlaku mulai 1 Juli. Tetapi pada hari yang sama Trump mengatakan dia 'tidak puas' dengan pembicaraan perdagangan dengan China minggu lalu dan bahwa negosiasi itu hanyalah 'awal'.
23 Mei 2018: Trump men-tweet bahwa pembicaraan perdagangan dengan Cnina mungkin harus mengarah ke arah yang baru untuk mendekati resolusi.
29 Mei 2018: Trump, dalam sebuah pernyataan di situs Gedung Putih AS, mengatakan akan menambahkan tarif 25% pada impor China senilai US$50 miliar, menyoroti produk yang terkait dengan program 'Made in China 2025'. Daftar akhir tarif ditetapkan dirilis pada 15 Juni.
31 Mei 2018: Menjelang kunjungan Menteri Perdagangan Wilbur Ross, China mengumumkan akan memotong tarif pada 1 Juli untuk 1.449 lini produk. Tetapi sebagian besar item itu tidak relevan untuk berdagang dengan AS, kata analis kepada The New York Times.
4 Juni 2018: Wilbur Ross mengakhiri pertemuan di Beijing tanpa perjanjian khusus tentang perdagangan. Kedua pihak berbicara secara umum tentang mengurangi defisit AS dengan meningkatkan pasokan produk pertanian dan energi ke China, menurut pernyataan Gedung Putih.
Beijing bersedia meningkatkan impor dari AS dan negara-negara lain, tetapi semua hasil negosiasi perdagangan tidak akan berlaku jika AS memberlakukan tarif, menurut pernyataan dari pihak China yang diterbitkan oleh surat kabar Xinhua yang dikelola negara.
6 Juni 2018: Perwakilan China mengusulkan proposal paket senilai hampir US$70 miliar dalam pembelian tahun pertama, jika pemerintah Trump batal menerapkan tarif, The Wall Street Journal melaporkan, mengutip sumber. Proposal itu termasuk peningkatan pembelian kedelai, jagung, gas alam, minyak mentah dan batu bara China.
7 Juni 2018: ZTE menyelesaikan masalahnya dengan AS, membayar hingga US$1,4 miliar karena melanggar perjanjian Maret 2017. Hingga pembayaran dilakukan, perusahaan peralatan telekomunikasi China itu tetap dilarang membeli komponen dari perusahaan AS.
12 Juni 2018: Saham ZTE anjlok lebih dari 40% di bursa Hong Kong setelah diperdagangankn kembali setelah berhenti hampir dua bulan.
15 Juni 2018: Kantor Perwakilan Perdagangan AS merilis daftar 1.102 barang impor China senilai sekitar US$50 miliar. Tarif 25% untuk 818 barang-barang ini, senilai sekitar US$34 miliar, akan berlaku mulai 6 Juli. 284 produk lainnya, bernilai sekitar US$16 miliar, akan menjalani proses uji publik sebelum keputusan akhir untuk menetapkannya diambil.
China menanggapi dengan membuat daftar 545 impor AS senilai kira-kira US$34 miliar yang akan dikenakan tarif 25% mulai 6 Juli. Produk-produk ini termasuk kacang kedelai, kendaraan listrik, berbagai kendaraan listrik hibrida dan berbagai makanan laut. Pesawat tidak ada dalam daftar.
Beijing juga mengatakan akan memberlakukan tarif tambahan pada 114 barang AS termasuk alat pencitraan resonansi minyak, dan diesel dan magnetik. Secara keseluruhan, kedua daftar tersebut mencakup 659 barang AS, senilai US$50 miliar.
18 Juni 2018: Senat AS meloloskan RUU pendanaan militer dengan ketentuan yang memberlakukan kembali larangan pembelian komponen ZTE dari perusahaan AS. Versi RUU Dewan Perwakilan Rakyat, yang disahkan pada bulan Mei, tidak termasuk ketentuan ZTE. Saat sebuah komite tengah menyelesaikan perbedaan, Gedung Putih masih bisa mendorong perubahan.
Di malam hari, Trump mengatakan dia telah mengarahkan Perwakilan Perdagangan AS untuk mengidentifikasi barang-barang China senilai US$200 milyar untuk dikenakan tarif tambahan 10%. Tarif ini akan berlaku jika China tidak mengubah praktiknya dan menerapkan tarif yang diumumkannya, menurut pernyataan di situs Gedung Putih.
Kementerian Perdagangan China mengatakan AS 'telah memulai perang dagang' dan China akan melindungi kepentingannya.
17 September 2018: Trump mengumumkan tarif 10% atas barang-barang China senilai US$ 200 miliar, dengan rencana menaikkan tarif menjadi 25% pada awal 2019. Ia mengancam tarif tambahan sebesar US$ 267 miliar pada produk-produk China jika Beijing membalas.
18 September 2018: China mengatakan akan mengenakan tarif impor US$ 60 miliar pada produk AS sebagai tanggapan atas bea masuk terbaru AS.
BERLANJUT KE HALAMAN 5
(prm)
Next Page
Jalan Damai Terbuka
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular