
Panas! Soal Ibu Kota, Luhut MInta Fadli Zon Tak Usah Didengar
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
02 May 2019 17:44

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan angkat bicara perihal kritik mantan Menko Kemaritiman Rizal Ramli dan Wakil Ketua DPR dari Fraksi Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon.
Fadli, saat ditemui di Jakarta, Rabu (1/5/2019), menuturkan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa sebagai isapan jempol dan omong kosong.
Sedangkan Rizal Ramli menilai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak membutuhkan ibu kota baru, melainkan presiden baru. Lantas, apa tanggapan Luhut terkait kritikan itu?
"Nggak usah didengerin lah yang gitu-gituan," ujarnya di kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta, Kamis (2/5/2019).
Menurut Luhut, rencana pemindahan ibu kota sudah lama digagas. Namun, belum pernah direalisasikan.
"Ya serius. Kenapa nggak serius? masa main-main," tukas Luhut ketika ditanya perihal keseriusan pemerintah.
"Jadi sekarang dibuat kajian oleh Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan tim independen ya kan. Nanti kalau sudah kajian ada dipaparin. Itu kan prosesnya masih ada beberapa waktu," katanya.
Lebih lanjut, Luhut memastikan tidak akan ada masalah dari sisi anggaran. Bappenas memproyeksikan dibutuhkan Rp 466 triliun untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Nah jadi maksudnya pikiran itu memang betul ini biarlah (Jakarta) sebagai kota perdagangan, kita mencari kota pemerintahan. Nah kenapa? gempa bumi salah satu. Di sini kan ada gempa bumi. Kalau nanti di mana mau dipilih-pilih salah satu kriterianya adalah jangan gempa bumi. Terus lahan yang lebih luas sehingga pengembangannya juga bagus," ujarnya.
Simak video terkait pemindahan ibu kota di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Live! Bos Bappenas Blak-Blakan Soal Pindah Ibu Kota
Fadli, saat ditemui di Jakarta, Rabu (1/5/2019), menuturkan rencana Presiden Joko Widodo (Jokowi) memindahkan ibu kota dari Jakarta ke luar Pulau Jawa sebagai isapan jempol dan omong kosong.
Sedangkan Rizal Ramli menilai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak membutuhkan ibu kota baru, melainkan presiden baru. Lantas, apa tanggapan Luhut terkait kritikan itu?
Menurut Luhut, rencana pemindahan ibu kota sudah lama digagas. Namun, belum pernah direalisasikan.
"Ya serius. Kenapa nggak serius? masa main-main," tukas Luhut ketika ditanya perihal keseriusan pemerintah.
"Jadi sekarang dibuat kajian oleh Bappenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) dan tim independen ya kan. Nanti kalau sudah kajian ada dipaparin. Itu kan prosesnya masih ada beberapa waktu," katanya.
![]() |
Lebih lanjut, Luhut memastikan tidak akan ada masalah dari sisi anggaran. Bappenas memproyeksikan dibutuhkan Rp 466 triliun untuk merealisasikan rencana tersebut.
"Nah jadi maksudnya pikiran itu memang betul ini biarlah (Jakarta) sebagai kota perdagangan, kita mencari kota pemerintahan. Nah kenapa? gempa bumi salah satu. Di sini kan ada gempa bumi. Kalau nanti di mana mau dipilih-pilih salah satu kriterianya adalah jangan gempa bumi. Terus lahan yang lebih luas sehingga pengembangannya juga bagus," ujarnya.
Simak video terkait pemindahan ibu kota di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Live! Bos Bappenas Blak-Blakan Soal Pindah Ibu Kota
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular