Sri Lanka Revisi Jumlah Korban Bom Jadi 253 Orang
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
29 April 2019 11:47

Kolombo, CNBC Indonesia - Pemerintah Sri Lanka merevisi jumlah korban tewas dalamĀ serangan bom di tiga gereja dan empat hotel saat perayaan Paskah, Minggu (21/4/2019), dan menurunkannya hingga sekitar 100 orang.
Pemerintah menyebut sulitnya mengidentifikasi bagian-bagian tubuh korban di lokasi pengeboman sebagai penyebab tidak akuratnya jumlah korban yang disampaikan sebelumnya.
Jumlah korban tewas yang resmi dikeluarkan pemerintah saat ini adalah 253, turun dari 359 yang diumumkan sebelumnya, kata Wakil Menteri Pertahanan, Ruwan Wijewardene, dilansir dari Reuters. Ia menyalahkan data yang tidak akurat dari kamar-kamar jenazah sebagai penyebab selisih tersebut.
Direktur Jenderal Layanan Kesehatan Sri Lanka, Anil Jasinghe, mengatakan kepada Reuters setiap angka yang disampaikan pemerintah adalah sebuah perkiraan.
"Bisa jadi 250 atau 260. Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti. Ada sangat banyak bagian tubuh dan sulit untuk memberi angka yang akurat," ujarnya.
Sebagian besar korban tersebut adalah warga negara Sri Lanka meskipun pemerintah telah mengatakan setidaknya 38 warga negara asing yang terbunuh dalam serangan itu. Banyak wisatawan asing tengah duduk menikmati sarapan mereka di hotel-hotel tersebut saat bom meledak.
Korban warga negara asing diketahui berasal dari Inggris, Amerika Serikat (AS), Australia, Turki, India, China, Denmark, Belanda, dan Portugis.
Sedikitnya 500 orang dilaporkan terluka dalam serangan itu.
Saksikan video mengenai kondisi di Sri Lanka pasca-pengeboman berikut ini.
(wed) Next Article Pejabat Sri Lanka Sengaja Sembunyikan Informasi Soal Bom
Pemerintah menyebut sulitnya mengidentifikasi bagian-bagian tubuh korban di lokasi pengeboman sebagai penyebab tidak akuratnya jumlah korban yang disampaikan sebelumnya.
Jumlah korban tewas yang resmi dikeluarkan pemerintah saat ini adalah 253, turun dari 359 yang diumumkan sebelumnya, kata Wakil Menteri Pertahanan, Ruwan Wijewardene, dilansir dari Reuters. Ia menyalahkan data yang tidak akurat dari kamar-kamar jenazah sebagai penyebab selisih tersebut.
"Bisa jadi 250 atau 260. Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti. Ada sangat banyak bagian tubuh dan sulit untuk memberi angka yang akurat," ujarnya.
Sebagian besar korban tersebut adalah warga negara Sri Lanka meskipun pemerintah telah mengatakan setidaknya 38 warga negara asing yang terbunuh dalam serangan itu. Banyak wisatawan asing tengah duduk menikmati sarapan mereka di hotel-hotel tersebut saat bom meledak.
![]() |
Korban warga negara asing diketahui berasal dari Inggris, Amerika Serikat (AS), Australia, Turki, India, China, Denmark, Belanda, dan Portugis.
Sedikitnya 500 orang dilaporkan terluka dalam serangan itu.
Saksikan video mengenai kondisi di Sri Lanka pasca-pengeboman berikut ini.
(wed) Next Article Pejabat Sri Lanka Sengaja Sembunyikan Informasi Soal Bom
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular