
MU Butuh 'Servis Besar', dan Itu Mahal...
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
25 April 2019 11:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Dini hari tadi waktu Indonesia, Liga Primer Inggris menggelar partai yang sejatinya bergengsi. Derbi Manchester antara Manchester United vs Manchester City.
Namun laga yang semestinya berjalan ketat bin sengit itu ternyata agak berat sebelah. Bukan berpihak ke tim tuan rumah, pertandingan di stadion Old Trafford itu justru didominasi sang tamu.
Well, dari mana kita mau mulai? City unggul penguasaan bola 63% berbanding 37% yang dimiliki United. Shots on target pun dimenangi pasukan Manajer Josep 'Pep' Guardiola, 5 lawan 1.
Para pemain depan City seperti leluasa meliuk-liuk di daerah pertahanan United. Bernardo Silva, Raheem Sterling, sampai Sergio 'Kun' Aguero begitu lincah, membuat pemain bertahan United seakan mengejar bayangan.
Skor akhir adalah 0-2 untuk keunggulan tim tamu, dengan gol yang dicetak Bernardo dan Leroy Sane. City berhasil menang dalam 3 kali derbi terakhir di Old Trafford. Teater Impian rasanya sudah tidak lagi menakutkan buat si tetangga yang berisik.
City tidak cuma menang, tetapi sudah menaruh satu tangan mereka di trofi Liga Primer. Dengan kemenangan atas United, City kini mengoleksi 89 poin, lebih banyak sebiji ketimbang rival terdekatnya, Liverpool.
Sulit mengharapkan City terpeleset di sisa musim, karena 'hanya' melawan Burnley, Leicester City, dan Brighton & Hove Albion. Jadi walau Liverpool menyapu bersih laga melawan Huddersfield, Newcastle United, dan Wolverhampton Wandeders, City tetap punya satu poin lebih banyak dan menjadi juara liga.
Kembali ke United, kekalahan atas City membuat anak asuh Manajer Ole Gunnar Solskjaer sudah keok dalam tiga pertandingan beruntun. Kejadian seperti ini sangat langka, kali terakhir adalah pada September 2016.
Sejak kekalahan melawan Everton akhir pekan lalu, Solskjaer semakin jelas menegaskan bahwa ada pemain-pemain United yang tidak sepenuh hati bermain bagi Setan Merah. Determinasi dan daya gentar para pemain United kembali diragukan oleh sang manajer di laga melawan City.
"Saya khawatir dengan hasil-hasil yang kami raih belakangan ini. Sekarang bukan saatnya menyalahkan siapa-siapa. Reaksi anak-anak malam ini cukup bagus, tetapi kami butuh kualitas yang lebih.
"Anda harus memberikan 100% setiap hari. Tugas saya adalah memastikan bahwa saya punya tim yang mau melakukan itu, dan juga merupakan tugas saya untuk melihat siapa saja yang siap berkorban demi tim," papar Solskjaer dalam jumpa pers usai pertandingan melawan City, mengutip BBC.
Para pandit pun menyatakan bahwa United perlu 'dimurnikan.' Pemain-pemain yang dinilai tidak layak membela panji United harus pergi, digantikan oleh darah segar yang siap memberikan determinasi 100%.
"Anda harus membangun kembali tim ini. Mungkin Anda perlu menyingkirkan setidaknya setengah lusin pemain, cari klub yang mau menampung mereka!" kata Greame Souness, eks kapten Liverpool yang kini menjadi pandit di televisi, mengutip Sky.
Inti dari pernyataan Solskjaer dan Souness sama. United butuh overhaul, servis besar. Sebab mesin United memang tidak bisa berjalan kencang, padahal sudah dipakaikan onderdil-onderdil berbiaya mahal.
Tidak bisa dihindari, onderdil mahal itu harus diganti. Walau sayang, karena belinya mahal, tetapi tidak ada pilihan. Harus ada servis besar, ganti onderdil, dan mungkin perlu biaya yang lebih besar lagi.
Namun laga yang semestinya berjalan ketat bin sengit itu ternyata agak berat sebelah. Bukan berpihak ke tim tuan rumah, pertandingan di stadion Old Trafford itu justru didominasi sang tamu.
Well, dari mana kita mau mulai? City unggul penguasaan bola 63% berbanding 37% yang dimiliki United. Shots on target pun dimenangi pasukan Manajer Josep 'Pep' Guardiola, 5 lawan 1.
Skor akhir adalah 0-2 untuk keunggulan tim tamu, dengan gol yang dicetak Bernardo dan Leroy Sane. City berhasil menang dalam 3 kali derbi terakhir di Old Trafford. Teater Impian rasanya sudah tidak lagi menakutkan buat si tetangga yang berisik.
City tidak cuma menang, tetapi sudah menaruh satu tangan mereka di trofi Liga Primer. Dengan kemenangan atas United, City kini mengoleksi 89 poin, lebih banyak sebiji ketimbang rival terdekatnya, Liverpool.
Sulit mengharapkan City terpeleset di sisa musim, karena 'hanya' melawan Burnley, Leicester City, dan Brighton & Hove Albion. Jadi walau Liverpool menyapu bersih laga melawan Huddersfield, Newcastle United, dan Wolverhampton Wandeders, City tetap punya satu poin lebih banyak dan menjadi juara liga.
Kembali ke United, kekalahan atas City membuat anak asuh Manajer Ole Gunnar Solskjaer sudah keok dalam tiga pertandingan beruntun. Kejadian seperti ini sangat langka, kali terakhir adalah pada September 2016.
Sejak kekalahan melawan Everton akhir pekan lalu, Solskjaer semakin jelas menegaskan bahwa ada pemain-pemain United yang tidak sepenuh hati bermain bagi Setan Merah. Determinasi dan daya gentar para pemain United kembali diragukan oleh sang manajer di laga melawan City.
"Saya khawatir dengan hasil-hasil yang kami raih belakangan ini. Sekarang bukan saatnya menyalahkan siapa-siapa. Reaksi anak-anak malam ini cukup bagus, tetapi kami butuh kualitas yang lebih.
"Anda harus memberikan 100% setiap hari. Tugas saya adalah memastikan bahwa saya punya tim yang mau melakukan itu, dan juga merupakan tugas saya untuk melihat siapa saja yang siap berkorban demi tim," papar Solskjaer dalam jumpa pers usai pertandingan melawan City, mengutip BBC.
Para pandit pun menyatakan bahwa United perlu 'dimurnikan.' Pemain-pemain yang dinilai tidak layak membela panji United harus pergi, digantikan oleh darah segar yang siap memberikan determinasi 100%.
"Anda harus membangun kembali tim ini. Mungkin Anda perlu menyingkirkan setidaknya setengah lusin pemain, cari klub yang mau menampung mereka!" kata Greame Souness, eks kapten Liverpool yang kini menjadi pandit di televisi, mengutip Sky.
Inti dari pernyataan Solskjaer dan Souness sama. United butuh overhaul, servis besar. Sebab mesin United memang tidak bisa berjalan kencang, padahal sudah dipakaikan onderdil-onderdil berbiaya mahal.
Tidak bisa dihindari, onderdil mahal itu harus diganti. Walau sayang, karena belinya mahal, tetapi tidak ada pilihan. Harus ada servis besar, ganti onderdil, dan mungkin perlu biaya yang lebih besar lagi.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Next Page
Ini Daftar Pemain MU yang Harus Pergi
Pages
Most Popular