Internasional

7 Pengebom Bunuh Diri Serang Sri Lanka saat Paskah

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
22 April 2019 17:49
Sebanyak tujuh pengebom bunuh diri terlibat dalam serangkaian ledakan yang terjadi di beberapa gereja dan hotel di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019).
Foto: Seorang perwira polisi Sri Lanka memeriksa tempat ledakan di hotel Shangri-la di Kolombo, Sri Lanka, Minggu, 21 April 2019. Lebih dari seratus orang tewas dan ratusan lainnya dirawat di rumah sakit dengan luka-luka akibat delapan ledakan yang mengguncang gereja dan hotel di dan hanya di luar ibukota Sri Lanka pada Minggu Paskah, kata para pejabat, kekerasan terburuk yang melanda negara Asia Selatan itu sejak perang saudara berakhir satu dekade lalu. (AP / Chamila Karunarathne)
Kolombo, CNBC Indonesia - Sebanyak tujuh pengebom bunuh diri terlibat dalam serangkaian ledakan yang terjadi di beberapa gereja dan hotel di Kolombo, Sri Lanka, Minggu (21/4/2019), yang menewaskan 290 orang dan melukai lebih dari 500 lainnya.

Hal tersebut disampaikan oleh seorang penyidik serangan itu, Senin. Di saat yang sama, seorang juru bicara pemerintah mengatakan jaringan internasional terlibat dalam pengeboman tersebut.

Dua pengebom bunuh diri menyerang hotel Shangri-La di tepi pantai Kolombo, kata Ariyananda Welianga, seorang pejabat senior di divisi forensik pemerintah. Para pelaku lainnya menyasar tiga gereja dan dua hotel lainnya, dilansir dari Reuters.

Sebuah hotel keempat dan sebuah rumah di pinggiran Kolombo juga menjadi sasaran namun belum jelas bagaimana serangan di sana dilakukan.


"Penyelidikan masih berlangsung," kata Welianga.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. Serangkaian pengeboman sebagian besar terjadi di pagi hari saat misa Paskah dimulai atau ketika para tamu hotel tengah duduk di restoran menikmati sarapan mereka.

"Para tamu yang sedang sarapan terbaring di lantai, darah ada di mana-mana," kata seorang pegawai di Kingsbury Hotel yang menjadi sasaran pengeboman, dikutip dari Reuters.

"Kami memindahkan semua orang, hidup maupun mati dan mengevakuasi mereka," tambahnya.

Juru bicara kabinet, Rajitha Senaratne, mengatakan jaringan internasional terlibat dalam serangan tersebut namun tidak menjelaskan lebih jauh.

Ada Jaringan Internasional dalam Serangan Bom Sri LankaFoto: Seorang petugas TKP memeriksa lokasi ledakan bom di dalam sebuah gereja di Negombo, Sri Lanka 21 April 2019. (REUTERS / Stringer)

"Kami tidak percaya serangan-serangan ini dilakukan sekelompok orang yang berada di negara ini," ujarnya. "Ada satu jaringan internasional yang tanpanya serangan ini tidak akan sukses."

Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena dalam sebuah pernyataan mengatakan pemerintah akan meminta bantuan internasional untuk melacak jaringan itu.

Saksikan video mengenai serangan bom tersebut.


(prm) Next Article Pejabat Sri Lanka Sengaja Sembunyikan Informasi Soal Bom

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular