Internasional

Polisi Tangkap 24 Orang Terkait Serangan Bom Sri Lanka

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
22 April 2019 14:35
Polisi Sri Lanka telah menangkap 24 orang terkait serangkaian ledakan bom di gereja-gereja dan hotel-hotel yang menewaskan hampir 300 orang pada Minggu kemarin.
Foto: Militer Sri Lanka berjaga di dalam sebuah gereja setelah ledakan di Negombo, Sri Lanka 21 April 2019. (REUTERS / Stringer)
Jakarta, CNBC Indonesia - Polisi Sri Lanka telah menangkap 24 orang terkait serangkaian ledakan bom di gereja-gereja dan hotel-hotel yang menewaskan hampir 300 orang pada Minggu kemarin, kata para pejabat negara tersebut, Senin (22/04/2019).

Pihak berwenang belum memberikan rincian kepada publik mengenai orang-orang tersebut yang ditahan setelah serangan terjadi. Namun, sumber kepolisian sebelumnya mengatakan kepada AFP bahwa 13 dari para pria itu ditahan di dua lokasi di dan sekitar Kolombo.


Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut, tetapi pemerintah sebelumnya mengatakan para penyelidik akan memeriksa apakah para penyerang memiliki "koneksi di luar negeri", dilansir dari Channel News Asia.

Menurut polisi dan sumber lainnya, dua dari delapan serangan dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri, dan tiga polisi tewas ketika seorang pelaku bom bunuh diri meledakkan bahan peledak selama penggerebekan di sebuah rumah tempat tersangka berada.

Selidiki Ledakan Bom di Sri Lanka, Polisi Tangkap 24 OrangFoto: REFILMASI - MENAMBAHKAN NAMA PERHATIAN NAMA Editor - COVERAGE VISUAL SKEN CEDERA ATAU KEMATIAN Pejabat TKP memeriksa lokasi ledakan bom di dalam Gereja St Sebastian di Negombo, Sri Lanka 21 April 2019. (REUTERS / Stringer)

Satu sumber pemerintah mengatakan, Presiden Maithripala Sirisena, yang sedang berada di luar negeri ketika serangan itu terjadi, telah mengadakan pertemuan Dewan Keamanan Nasional pada Senin pagi. Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe juga akan menghadiri pertemuan itu.

Ada kekhawatiran serangan itu bisa memicu pembaruan kekerasan komunal, dengan polisi melaporkan bahwa ada serangan bom bensin di sebuah masjid di barat laut dan pembakaran di dua toko milik warga Muslim di wilayah sebelah barat negara itu.


Sri Lanka telah berperang selama beberapa dekade dengan kelompo separatis Tamil, tetapi kekerasan ekstremis telah berkurang sejak perang saudara berakhir 10 tahun yang lalu.

Negara Asia Selatan dengan populasi sekitar 22 juta orang itu terdiri dari warga Kristen, Muslim, dan Hindu dengan mayoritas Buddha.

Saksikan video mengenai serangan bom di Sri Lanka berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Pejabat Sri Lanka Sengaja Sembunyikan Informasi Soal Bom

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular