Bertambah Lagi, Korban Tewas Bom di Sri Lanka Capai 290 Orang

Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
22 April 2019 10:32
Jumlah itu bertambah dibandingkan laporan sebelumnya yang tercatat 207 orang.
Foto: Sepatu korban terlihat di depan St. Anthony, Gereja Kochchikade setelah ledakan di Kolombo, Sri Lanka 21 April 2019. REUTERS / Dinuka Liyanawatte.
Kolombo, CNBC Indonesia - Kepolisian Sri Lanka melaporkan jumlah korban tewas akibat serangan terhadap gereja-gereja dan hotel-hotel, Minggu (21/4/2019), meningkat menjadi 290 orang. Jumlah itu bertambah dibandingkan laporan sebelumnya yang tercatat 207 orang.

Demikian dilaporkan CNBC International dengan mengutip juru bicara Kepolisian Sri Lanka Ruwan Gunasekara. Kendati demikian, Gunasekara menolak memberikan detail ihwal korban tewas di tiap tempat.

Salah seorang sumber pemerintah mengatakan, Presiden Sri Lanka Maithripala Sirisena, yang berada di luar negeri tatkala serangan itu terjadi, telah mengadakan pertemuan dengan Dewan Keamanan Nasional, Senin (22/4/2019) pagi. PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe dijadwalkan juga akan menghadiri pertemuan tersebut.



Sebelumnya dilaporkan, sebanyak delapan ledakan telah terjadi di tiga hotel bintang lima dan tiga gereja di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019). Menurut saksi, dua diantara ledakan tersebut disebabkan oleh bom bunuh diri.


Tiga hotel berbintang lima tersebut adalah Shangri-La Hotel, Cinnamon Grand, dan The Kingsbury Colombo di ibu kota Sri Lanka, Kolombo. Ketiga hotel itu adalah hotel-hotel yang ramai dikunjungi turis.

Sementara, tiga gereja juga tak luput dari pengeboman Minggu pagi saat perayaan Paskah, yakni Gereja Katolik St Anthony's Shrine di Kolombo, Gereja St Sebastian di Negombo, dan Gereja Zion di kota Batticaloa. Ledakan terjadi ketika jemaat menghadiri misa Paskah.

PM Sri Lanka Ranil Wickremesinghe langsung mengadakan pertemuan darurat segera selepas ledakan. Ia memerintahkan untuk menutup sekolah dan bandara terlebih dahulu.
Polisi: Korban Tewas Bom di Sri Lanka Tembus 290 OrangFoto: Petugas militer Sri Lanka berjaga-jaga di depan St Anthony's Shrine, gereja Kochchikade pasca ledakan di Kolombo, Sri Lanka 21 April 2019. REUTERS / Dinuka Liyanawatte

(miq/miq) Next Article Jokowi: Indonesia Mengecam Keras Serangan Bom di Sri Lanka

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular