
Bukan Cuma Umroh, Jokowi Juga Bahas Kilang Cilacap di Arab
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
15 April 2019 14:07

Jakarta, CNBC Indonesia- Di masa tenang jelang pemilihan presiden 2019, petahana sekaligus Presiden Joko Widodo (Jokowi) memutuskan bertandang ke Arab Saudi. Bukan cuma untuk ibadah umroh, tetapi juga untuk membicarakan masalah negara.
Dari situs sekretariat kabinet, dimuat Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah petinggi, termasuk Menteri Energi Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Khalid Al Falih, di Royal Guest House, Riyadh, Ahad kemarin.
Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Menurut Retno salah satu isu penting yang dibahas di pertemuan tersebut adalah soal kelanjutan proyek Kilang Cilacap. "Salah satu isu lain yang dibahas adalah kemungkinan kerja sama antara Aramco dan Pertamina untuk Kilang Cilacap," ujar Retno, dikutip dari Setkab, Senin (15/4/2019).
Dalam pertemuan tersebut Retno menuturkan, ada satu isu yang masih tertunda yaitu terkait dengan masalah valuasi aset yang terus dibahas. Presiden Jokowi, lanjut Retno, menyampaikan agar isu tersebut harus segera diselesaikan.
"Sekembalinya Presiden ke Indonesia, Presiden akan melakukan pertemuan dengan beberapa menteri untuk menyelesaikan masalah ini," lanjut Retno.
Selain melakukan kerja sama di bidang kilang minyak, menurut Retno, pihak Saudi juga tertarik untuk bekerja sama dalam bidang industri petrokimia.
"Menurut rencana akan ada kunjungan dari Saudi untuk ke Indonesia guna membahas rencana peningkatan kerja sama baik di bidang energi yang terkait di bidang minyak dan juga industri Petrokimia," ucap Retno.
Seperti diketahui, kepastian investasi untuk proyek pengembangan kilang Cilacap saat ini masih abu-abu, meskipun Saudi Aramco jauh-jauh hari menyatakan ketertarikannya dalam proyek tersebut.
Pada saat itu, Saudi Aramco berjanji akan berinvestasi hingga US$ 6 miliar atau sekitar Rp 84 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dengan beberapa persyaratan, salah satunya adalah mendapatkan insentif seperti tax holiday, lahan, dan penyerahan aset ke anak perusahaan.
Retno tak memungkiri, masih ada satu isu yang masih tertunda dari pengembangan kilang Cilacap, yakni persoalan valuasi aset. Masalah tersebut, pun akan segera diselesaikan.
Baik Pertamina dan Saudi Aramco memiliki waktu hingga Juni 2019 untuk memutuskan apakah perjanjian kerja sama akan diterminasi atau dilanjutkan sesuai dengan batas waktu yang tertuang dalam perjanjian.
Saksikan video tentang raja-raja minyak di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Saudi Aramco-Pertamina Masih Hitung Valuasi Kilang Cilacap
Dari situs sekretariat kabinet, dimuat Presiden Jokowi bertemu dengan sejumlah petinggi, termasuk Menteri Energi Industri dan Sumber Daya Mineral Kerajaan Arab Saudi, Khalid Al Falih, di Royal Guest House, Riyadh, Ahad kemarin.
![]() |
Jokowi didampingi oleh Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi. Menurut Retno salah satu isu penting yang dibahas di pertemuan tersebut adalah soal kelanjutan proyek Kilang Cilacap. "Salah satu isu lain yang dibahas adalah kemungkinan kerja sama antara Aramco dan Pertamina untuk Kilang Cilacap," ujar Retno, dikutip dari Setkab, Senin (15/4/2019).
Dalam pertemuan tersebut Retno menuturkan, ada satu isu yang masih tertunda yaitu terkait dengan masalah valuasi aset yang terus dibahas. Presiden Jokowi, lanjut Retno, menyampaikan agar isu tersebut harus segera diselesaikan.
"Sekembalinya Presiden ke Indonesia, Presiden akan melakukan pertemuan dengan beberapa menteri untuk menyelesaikan masalah ini," lanjut Retno.
Selain melakukan kerja sama di bidang kilang minyak, menurut Retno, pihak Saudi juga tertarik untuk bekerja sama dalam bidang industri petrokimia.
"Menurut rencana akan ada kunjungan dari Saudi untuk ke Indonesia guna membahas rencana peningkatan kerja sama baik di bidang energi yang terkait di bidang minyak dan juga industri Petrokimia," ucap Retno.
Seperti diketahui, kepastian investasi untuk proyek pengembangan kilang Cilacap saat ini masih abu-abu, meskipun Saudi Aramco jauh-jauh hari menyatakan ketertarikannya dalam proyek tersebut.
Pada saat itu, Saudi Aramco berjanji akan berinvestasi hingga US$ 6 miliar atau sekitar Rp 84 triliun (asumsi kurs Rp 14.000/US$) dengan beberapa persyaratan, salah satunya adalah mendapatkan insentif seperti tax holiday, lahan, dan penyerahan aset ke anak perusahaan.
Retno tak memungkiri, masih ada satu isu yang masih tertunda dari pengembangan kilang Cilacap, yakni persoalan valuasi aset. Masalah tersebut, pun akan segera diselesaikan.
Baik Pertamina dan Saudi Aramco memiliki waktu hingga Juni 2019 untuk memutuskan apakah perjanjian kerja sama akan diterminasi atau dilanjutkan sesuai dengan batas waktu yang tertuang dalam perjanjian.
Saksikan video tentang raja-raja minyak di bawah ini
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Saudi Aramco-Pertamina Masih Hitung Valuasi Kilang Cilacap
Most Popular