
Pemilu 2019
Prabowo: Setiap Kecurangan Pemilu adalah Pengkhianat Bangsa
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 April 2019 15:36

Jakarta, CNBC Indonesia - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan bahwa setiap usaha dalam penyelewenangan pemilihan umum merupakan pengkhianat bangsa.
Dalam Pidato Kebangsaan yang digelar Jumat (12/4/2019), Prabowo Subianto menyatakan setiap suara dari rakyat dalam Pemilu adalah sakral. "sSetiap usaha untuk menyeleweng dari kemurnian Pemilihan Suara Rakyat adalah pengkhianatan terhadap cita-cita pendiri bangsa," ujar Prabowo.
Meski tidak meyebut skandal surat suara foto Jokowi-Maruf tercoblos di Malaysia maupun kasus serangan fajar gagal yang tertanggal Komisi Pemberantasan Korupsi, namun pernyataan tegas prabowo tersebut jelas merupakan kekecewaanm terhadap kejadian yang terjadi akhir-akhir ini
"Apapun keputusan rakyat harus dihormati," ujar Prabowo.
Sebelumnya, kabar menghebohkan datang dari Selangor, Malaysia. Warga Negara Indonesia (WNI) di sana melaporkan temuan berupa surat suara tercoblos, mayoritas nomor urut 01, yakni pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ketua Panwaslu Kuala Lumpur Yaza Azzahara ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (11/4/2019), membenarkan hal itu. Ia mengaku mendapatkan informasi sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
"Saya langsung mendatangi langsung lokasi yang katanya ada surat suara tercoblos itu," kata Yaza seperti dikutip CNBC Indonesia dari pemberitaan detikcom.
Surat suara, menurut dia, dibungkus dalam kantong-kantong plastik berwarna hitam. Kantong-kantong itu diletakkan di sebuah ruko yang ada di Bangi, Selangor.
"Jadi berdasarkan sampel yang kita ambil, terdapat beberapa surat suara yang sudah dicoblos. Semuanya mayoritas mencoblos 01. Dan ada juga di pileg untuk dari NasDem. Ini sudah kami sampaikan ke Bawaslu," ujar Yaza.
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Fritz Edward Siregar saat dikonfirmasi terpisah mengaku sudah membuat rekomendasi perihal kinerja panitia pemilihan luar negeri (PPLN) yang diragukan.
"Kami akan meminta KPU menghentikan pemungutan suara di seluruh Malaysia," katanya.
"Terbukti PPLN tidak melaksanakan tugas dengan benar. Meminta KPU segera melakukan evaluasi kinerja," sambungnya.
Temuan ini mengejutkan lantaran pemungutan suara baru di Malaysia baru akan dilaksanakan pada Minggu (14/4/2019) pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Demikian tertulis dalam Surat Edaran Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Malaysia di Kuala Lumpur Nomor: 00036/WN/04/2019/07.
(dob/roy) Next Article Benarkah Prabowo Tiru Cara Donald Trump di Pemilu AS?
Dalam Pidato Kebangsaan yang digelar Jumat (12/4/2019), Prabowo Subianto menyatakan setiap suara dari rakyat dalam Pemilu adalah sakral. "sSetiap usaha untuk menyeleweng dari kemurnian Pemilihan Suara Rakyat adalah pengkhianatan terhadap cita-cita pendiri bangsa," ujar Prabowo.
Sebelumnya, kabar menghebohkan datang dari Selangor, Malaysia. Warga Negara Indonesia (WNI) di sana melaporkan temuan berupa surat suara tercoblos, mayoritas nomor urut 01, yakni pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.
Ketua Panwaslu Kuala Lumpur Yaza Azzahara ketika dikonfirmasi detikcom, Kamis (11/4/2019), membenarkan hal itu. Ia mengaku mendapatkan informasi sekitar pukul 12.00 waktu setempat.
"Saya langsung mendatangi langsung lokasi yang katanya ada surat suara tercoblos itu," kata Yaza seperti dikutip CNBC Indonesia dari pemberitaan detikcom.
Surat suara, menurut dia, dibungkus dalam kantong-kantong plastik berwarna hitam. Kantong-kantong itu diletakkan di sebuah ruko yang ada di Bangi, Selangor.
"Jadi berdasarkan sampel yang kita ambil, terdapat beberapa surat suara yang sudah dicoblos. Semuanya mayoritas mencoblos 01. Dan ada juga di pileg untuk dari NasDem. Ini sudah kami sampaikan ke Bawaslu," ujar Yaza.
Anggota Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Fritz Edward Siregar saat dikonfirmasi terpisah mengaku sudah membuat rekomendasi perihal kinerja panitia pemilihan luar negeri (PPLN) yang diragukan.
"Kami akan meminta KPU menghentikan pemungutan suara di seluruh Malaysia," katanya.
"Terbukti PPLN tidak melaksanakan tugas dengan benar. Meminta KPU segera melakukan evaluasi kinerja," sambungnya.
Temuan ini mengejutkan lantaran pemungutan suara baru di Malaysia baru akan dilaksanakan pada Minggu (14/4/2019) pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB. Demikian tertulis dalam Surat Edaran Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Malaysia di Kuala Lumpur Nomor: 00036/WN/04/2019/07.
(dob/roy) Next Article Benarkah Prabowo Tiru Cara Donald Trump di Pemilu AS?
Most Popular