
Soal Tarif Dasar Listrik Turun 100 Hari, Ini 3 Catatan Jonan
Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
11 April 2019 11:32

Labuan Bajo, CNBC Indonesia - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan buka suara terkait kabar seputar tarif dasar listrik (TDL) yang kembali menghangat. Seperti diketahui, tarif listrik disebut-sebut oleh salah satu kandidat presiden bisa diturunkan sampai 20% dalam 100 hari.
Terkait hal tersebut, Jonan pun memberi tiga catatan.
Pertama, menurut Jonan, hal itu bisa dilakukan tapi hanya dengan cara menaikkan subsidi listrik.
"Tambah hampir dua kali lipat, kalau mau turun 20% subsidinya ya Rp 100 triliun-Rp 120 triliun," ujarnya saat berbincang dengan wartawan di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (11/4/2019).
Jika ini yang dilakukan, maka penurunan tarif bisa terjadi. Tetapi dengan syarat, harus ada persetujuan DPR.
Kedua, kebijakan ini kembali ke pemerintahan apakah memilih menaikkan subsidi atau terus meningkatkan pembangunan kelistrikan.
Ia mengingatkan masih terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang belum terakses listrik. Jika ingin subsidi yang dinaikkan, artinya listrik hanya bisa dinikmati oleh mereka yang sudah punya akses listrik saja seperti di kota-kota.
"Yang belum ada layanan kelistrikan malah tidak dapat subsidi sama sekali jika tarif diturunkan. Prinsip keadilan sosialnya ini bagaimana nantinya," jelas Jonan.
Ketiga, terkait efisiensi. Menurut Jonan, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan untuk menekan biaya pokok produksi listrik. Di antaranya adalah capping harga batu bara di level US$ 70 per ton.
Langkah efisiensi ini, tidak bisa dikebut dalam 100 hari. Ia menjelaskan ada banyak faktor untuk turunkan tarif listrik dan efisiensi.
"Ada energi primer harga gas, batu bara, kalau itu mau diturunkan lagi cap-nya, bisa hancur pertambangan," jelas dia.
Efisiensi juga terus diupayakan dengan susut jaringan yang dilakukan bertahap.
"Tarif malah dalam dua tahun tidak naik, malah diskon," katanya.
Sementara, jika ingin tetap turunkan tarif namun tidak menambah subsidi, hal itu juga agak sulit dilakukan.
"Keuangan PLN tidak mampu nanti," ujar Jonan.
Simak video terkait tarif listrik di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Perhatian, Tarif Listrik Tidak Naik Sampai Akhir 2019!
Terkait hal tersebut, Jonan pun memberi tiga catatan.
Pertama, menurut Jonan, hal itu bisa dilakukan tapi hanya dengan cara menaikkan subsidi listrik.
Jika ini yang dilakukan, maka penurunan tarif bisa terjadi. Tetapi dengan syarat, harus ada persetujuan DPR.
![]() |
Kedua, kebijakan ini kembali ke pemerintahan apakah memilih menaikkan subsidi atau terus meningkatkan pembangunan kelistrikan.
Ia mengingatkan masih terdapat beberapa wilayah di Indonesia yang belum terakses listrik. Jika ingin subsidi yang dinaikkan, artinya listrik hanya bisa dinikmati oleh mereka yang sudah punya akses listrik saja seperti di kota-kota.
"Yang belum ada layanan kelistrikan malah tidak dapat subsidi sama sekali jika tarif diturunkan. Prinsip keadilan sosialnya ini bagaimana nantinya," jelas Jonan.
Ketiga, terkait efisiensi. Menurut Jonan, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah mengupayakan berbagai kebijakan untuk menekan biaya pokok produksi listrik. Di antaranya adalah capping harga batu bara di level US$ 70 per ton.
Langkah efisiensi ini, tidak bisa dikebut dalam 100 hari. Ia menjelaskan ada banyak faktor untuk turunkan tarif listrik dan efisiensi.
"Ada energi primer harga gas, batu bara, kalau itu mau diturunkan lagi cap-nya, bisa hancur pertambangan," jelas dia.
Efisiensi juga terus diupayakan dengan susut jaringan yang dilakukan bertahap.
"Tarif malah dalam dua tahun tidak naik, malah diskon," katanya.
Sementara, jika ingin tetap turunkan tarif namun tidak menambah subsidi, hal itu juga agak sulit dilakukan.
"Keuangan PLN tidak mampu nanti," ujar Jonan.
Simak video terkait tarif listrik di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Perhatian, Tarif Listrik Tidak Naik Sampai Akhir 2019!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular