Soal Wisata DKI Jakarta, Anies Jawab Tantangan Bos Bappenas

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
10 April 2019 20:48
Bappenas menyebut bahwa DKI Jakarta punya banyak potensi wisata yang belum dimaksimalkan.
Foto: Acara Musrembang di Balai Kota Jakarta. (Dok.Kemenko)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menyebut bahwa DKI Jakarta punya banyak potensi wisata yang belum dimaksimalkan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjawab tantangan maksimalisasi potensi itu melalui perkuatan konektivitas.

"Ya banyak wisatanya, memang betul kita ini perlu konektivitas. Itu lah warisan yang kita dapat bahwa titik wisata tidak tersambung," ungkap Anies di Stasiun MRT ASEAN, Rabu (10/4/2019).

"Karena itulah TransJakarta mau bangun rute agar wisatawan bisa pergi ke beberapa tempat bersamaan," imbuhnya.



Sejalan dengan itu, integrasi transportasi menurut Anies bukan hanya untuk mendongkrak pariwisata. Lebih dari itu, integrasi juga dapat mengurangi biaya hidup warga Jakarta.

"Karena komponen terbesar pengeluaran warga Jakarta adalah biaya transportasi. Karena transportasinya nggak terintegrasi, dan perencanaan pun tidak terintergrasi," tandasnya.

Sebelumnya, Bambang Brodjonegoro menyebut, DKI Jakarta punya potensi wisata seperti Paris yang ada di Perancis. Ia menilai, DKI Jakarta memiliki potensi pariwisata yang cukup baik, mulai dari Kota Tua hingga Kepulauan Seribu.

Bahkan, kedua tempat tersebut cocok dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata.

"Selain jadi financial center, DKI Jakarta juga harus menjadi kota jasa, dari berbagai sektor jasa yang bisa berkembang di Indonesia. Mengenai KEK pariwisata DKI punya yang potensial, Pulau Seribu dan Kota Tua," ujarnya saat memberi paparan di acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), Rabu (10/4/2019).

Menurutnya, Pulau Seribu dan Kota Tua memiliki potensi wisata yang sama besarnya dengan destinasi wisata di negara Eropa, seperti Paris. Bambang mengungkapkan kesamaan Pulau Seribu dan Kota Tua dengan Paris, ialah sama-sama menawarkan sejarah dan kebudayaan suatu wilayah.

"Di Eropa bahkan Paris, tidak boleh ada gedung lebih tinggi dari Eiffel dalam radius tertentu. Jadi yang dijual adalah kota tua-nya, keasrian kota itu sendiri."

"[Ini juga memicu] potensi wisata shopping, nanti akan bisa berkembang bersama wisata turisme tadi."






(dru) Next Article Menteri Bappenas Sindir Anies Soal Jakarta, Kenapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular