Sederet Biang Kerok yang Sebabkan Bandara Kertajati Sepi
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
10 April 2019 13:05
Jakarta, CNBC Indonesia - Sepinya Bandara Kertajati atau Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) tidak lepas dari minimnya akses dari daerah di sekitarnya. Demikian disampaikan Direktur AIAC Aviation Jakarta, Arista Atmadjati.
"Problemnya sekarang, [Tol] Cisumdawu belum jadi. Terus KA dari Bandung juga belum jadi. Kalau dua itu jadi ya saya kira ramailah untuk komersial reguler," ungkap Arista ketika dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (10/4/2019).
Menurutnya, jika infrastuktur penunjang di sekitar bandara sudah rampung, maka Bandara Kertajati dapat mengambil pasar lebih besar. Terlebih, selama ini keberadaan Bandara Husein Sastranegara Bandung dinilai kurang ideal.
Dia tidak sepakat jika Kertajati dibangun tanpa perencanaan yang tepat dan mendadak. Dikatakan bahwa rencana pembangunan Bandara Kertajati sudah digodok sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan dieksekusi di era Jokowi-JK.
"Yang jadi masalah ini kan saya rasa aksesnya belum dibangun, tidak selesai berbarengan. Akses dari Bandung ya," tandasnya.
Dia pun optimis, ke depan Bandara Kertajati bisa menjadi andalan penerbangan baik domestik maupun internasional. Ini tidak lepas dari potensi pasar di sekitar lokasi bandara.
"Prospek bagus ,cuma semua harus sabar. Saya optimiss, kan penduduk Jabar ada 40 juta. Itu market potensial, terutama untuk masyarakat Cirebon, Sumedang, Majalengka, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis dan Bandung," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dru) Next Article Sepi Penerbangan, Bandara Kertajati Cuma Jadi Lapangan Parkir
"Problemnya sekarang, [Tol] Cisumdawu belum jadi. Terus KA dari Bandung juga belum jadi. Kalau dua itu jadi ya saya kira ramailah untuk komersial reguler," ungkap Arista ketika dihubungi CNBC Indonesia, Rabu (10/4/2019).
Menurutnya, jika infrastuktur penunjang di sekitar bandara sudah rampung, maka Bandara Kertajati dapat mengambil pasar lebih besar. Terlebih, selama ini keberadaan Bandara Husein Sastranegara Bandung dinilai kurang ideal.
"Kertajati itu kan menyasar market dari Bandung, pengganti Bandara Husein Sastranegara karena itu ada bandara punya AU di sana, nggak ideal karena banyak diapit gunung-gunung," bebernya.
Dia tidak sepakat jika Kertajati dibangun tanpa perencanaan yang tepat dan mendadak. Dikatakan bahwa rencana pembangunan Bandara Kertajati sudah digodok sejak era pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan dieksekusi di era Jokowi-JK.
"Yang jadi masalah ini kan saya rasa aksesnya belum dibangun, tidak selesai berbarengan. Akses dari Bandung ya," tandasnya.
Dia pun optimis, ke depan Bandara Kertajati bisa menjadi andalan penerbangan baik domestik maupun internasional. Ini tidak lepas dari potensi pasar di sekitar lokasi bandara.
"Prospek bagus ,cuma semua harus sabar. Saya optimiss, kan penduduk Jabar ada 40 juta. Itu market potensial, terutama untuk masyarakat Cirebon, Sumedang, Majalengka, Tasikmalaya, Banjar, Ciamis dan Bandung," pungkasnya.
[Gambas:Video CNBC]
(dru) Next Article Sepi Penerbangan, Bandara Kertajati Cuma Jadi Lapangan Parkir
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular