Bandara Dibangun Lalu Sepi, Masih Terjadi di Indonesia

Emir Yanwardhana, CNBC Indonesia
08 November 2021 20:31
Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati (Bandar Udara Internasional Kertajati Jawa Barat). Ist
Foto: Bandar Udara Internasional Jawa Barat Kertajati (Bandar Udara Internasional Kertajati Jawa Barat). Ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa bandara yang dibangun di Indonesia sepi dari penumpang bahkan harus setop operasi di tengah pandemi. Selain keterbatasan akses, faktor pandemi juga masih menjadi salah satu masyarakat sekitar ogah naik pesawat. Berikut beberapa bandara yang sepi penerbangan:

Penerbangan Komersil di Kertajati

Bandara Kertajati, yang saat ini masih menunggu akses jalan tol Cileunyi - Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) pada awal 2022 mendatang. Tol pembangunannya juga kian dikebut melihat menjadi urat nadi menghidupkan bandara terbesar kedua di Indonesia.

Nantinya warga Bandung, Sumedang, dan sekitar Jawa Barat lainnya diharapkan menggunakan bandara ini untuk perjalanan udara.

VP of ICT and Corporate Communication Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Agus Sugeng Widodo, mengatakan semenjak pandemi seluruh penerbangan dipindahkan kembali ke Bandung, dengan berbagai macam pertimbangan. Salah satunya aksesibilitas yang masih cukup jauh.

"Saat ini masih menunggu tol Cisumdawu, kalau sudah jadi bisa memotong sepertiga jarak eksisting," katanya kepada CNBC Indonesia (28/11/2021) lalu.

Namun dia membantah operasional bandara ini ditutup, karena masih menerima pendaratan pesawat sewa, selain itu menjadi tempat parkir beberapa pesawat yang tidak beroperasi.

Bandara JB Soedirman Stop Operasi Sementara

Bandara yang berlokasi di Purbalingga, Jawa Tengah ini juga sepi dari penumpang. Sehingga satu-satunya maskapai yang menerbangkan rute Jakarta - Purbalingga - Surabaya, Citilink memberhentikan sementara penerbangan di bandara itu.

Meski akhir Oktober lalu, Maskapai sudah bertemu dengan Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan menyatakan komitmen tetap melayani rute penerbangan.

"Saya memberikan komitmen langsung kepada Bupati, kita per 25 November dan seterusnya akan terbang kembali dengan jadwal yang sama dua kali dalam seminggu. Kamis dan Sabtu," jelas Direktur Utama Citilink Juliandra Nurtjahjo, dikutip dari website resmi Bupati Tiwi.

Nasib Bandara Kecil Makin Sepi

Nasib beberapa bandara perintis juga mengalami hal serupa, bahkan sampai menyetop operasinya. Seperti yang terjadi di bandara Miangas Sulawesi Utara dan Bandara Gatot Subroto di Lampung.

Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno, menjelaskan masing-masing bandara memiliki penyebab bandara ini sepi. Seperti di Miangas memang berlokasi di perbatasan, dan jadwal pesawatnya hanya seminggu sekali. Sementara bandara perintis di Gatot Subroto, Lampung, ini juga turun permintaannya karena masa pandemi.

"Bandara Purbalingga itu nggak tahu bandara untuk siapa karena kalau pariwisata daerah itu juga apa. Sementara Miangas memang butuh subsidi karena berada pada pulau kecil dan perbatasan memang," katanya. kepada CNBC Indonesia, Senin (8/11/2021).

Djoko menjelaskan Secara komersial memang penerbangan domestik sebelumnya didominasi dari pelaku perjalanan bisnis instansi pemerintah. Terlebih yang menggunakan bandara perintis.

"54% penumpang penerbangan itu uang APBN. Makanya sepi ditambah orang yang wisata juga belum berani rata-rata nggak mau bepergian," jelasnya

Selain itu ada beberapa fasilitas bandara lagi yang kurang maksimal. Djoko menyebut beberapa bandara di Jawa seperti di Tasikmalaya, Cilacap, hingga di Purbalingga. Belum lagi bandara baru yang sedang di bangun yakni di Dhoho Kediri.

"Bandara - bandara di selatan itu sepi karena rutenya pendek-pendek. Nanti kita lihat lag ikan mau nambah di Kediri. Bandara Sukabumi juga tidak jelas," katanya.


(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Nasib Kertajati Terulang di Bandara Soedirman yang Sepi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular