Tottenham Hotspur dan 'Cicilan KPR' Rp 1,05 T/Tahun
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 April 2019 12:07
Jakarta, CNBC Indonesia - Dini hari tadi waktu Indonesia, penggemar sepakbola disuguhkan laga perempat final Liga Champions Eropa musim 2018/2019. Ada dua pertandingan yaitu Liverpool vs FC Porto dan Tottenham Hotspur vs Manchester City.
Laga yang disebut pertama mungkin tidak terlalu menarik, Si Merah cukup nyaman membawa bekal kemenangan 2-0 untuk leg II. Sesuai perkiraan, tidak banyak kejutan di pertandingan ini.
Namun berbeda dengan pertandingan sebelah. Spurs yang mungkin kurang diunggulkan berhasil menang dengan skor tipis atas tamunya. Gol Son Heung-min cukup untuk membuat City harus memutar otak agar bisa lanjut ke semifinal.
Lebih menarik lagi, pertandingan ini adalah laga kompetitif perdana Spurs di rumah baru mereka yang diberi nama resmi Tottenham Hotspur Stadium. Stadion berkapasitas 62.062 ribu penonton ini menggantikan White Hart Lane. Awal yang manis untuk perjalanan panjang bersama rumah baru.
Biaya pembangunan Tottenham Hotspur Stadium ditaksir sekitar GBP 1 miliar atau kira-kira Rp 18,5 triliun dengan kurs saat ini. Biaya yang mahal ini bisa terbayar karena laporan keuangan Spurs yang terus membaik.
Berikut sejumlah pos dalam laporan keuangan Spurs untuk tahun fiskal 2018 yang berakhir pada 30 Juni dibandingkan posisi tahun sebelumnya:
(Forbes)
Stadion itu memang megah, modern, dan berkelas. Benar-benar bisa dibanggakan, tidak kalah dengan Emirates Stadium milik sang tetangga yang juga musuh bebuyutan, Arsenal.
Namun di balik rumah baru itu, tersimpan risiko yang harus diwaspadai. Sebab, sebagian dari biaya pembangunan Tottenham Hotspur Stadium adalah dari utang, dan yang namanya utang harus dibayar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Mengutip Forbes, Rabu (10/4/2019), dari total anggaran pembangunan yang sekitar GBP 1 miliar itu, diperkirakan GBP 850 juta (Rp 15,73 triliun) didapat dari utang. Bunganya adalah 4,5% per tahun yang dicicil selama 25 tahun. Kira-kira Spurs harus membayar GBP 57 juta (Rp 1,05 triliun) per tahun untuk pokok dan bunganya.
Agar bisa membayar kewajiban ini tanpa mengganggu arus kas, maka Spurs wajib lolos ke Liga Champions setiap tahun. Seperti diketahui, Liga Champions adalah lumbung uang. Tidak cuma dari uang hadiah yang disediakan Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA), ada pula tambahan fulus dari hak siar dan tentunya tiket masuk.
Nah, ini yang agak repot. Pasalnya Spurs dikenal sebagai tim yang agak irit dalam berinvestasi membeli pemain mahal dan berkualitas.
Ini terlihat dari anggaran gaji pemain di Spurs yang tergolong minim untuk klub papan atas Liga Primer Inggris. Di antara The Big Six di Liga Primer, rata-rata gaji permain di Spurs adalah yang terkecil.
(Forbes)
Spurs yang sekarang memang tangguh, tetapi untuk bersaing dalam jangka panjang tentu butuh investasi mahal. Apalagi di tengah filosofi ada harga ada rupa yang sekarang semakin kental di dunia sepakbola. Tim yang bisa bersaing, dominan, dan berprestasi adalah mereka yang berani membayar mahal.
Selain itu, Spurs yang pelit dalam menggaji pemain bisa-bisa membuat bintang mereka pergi untuk mendapat bayaran lebih tinggi. Wajar lah, pesepakbola juga manusia yang punya kebutuhan. Apalagi kalau punya keluarga dan cicilan KPR (lho, kok curhat?).
Jadi, mampukah Spurs menanggung beban karena pembangunan stadion baru mereka? Bisakah Spurs terus lolos ke Liga Champions agar bisa membayar utangnya? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Namun untuk saat ini, para pemain dan pendukung Spurs punya pesan ke seluruh penjuru Inggris dan Eropa. Come On You Spurs!
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Absen dari Liga Champions, City Bisa Boncos Triliunan Rupiah
Laga yang disebut pertama mungkin tidak terlalu menarik, Si Merah cukup nyaman membawa bekal kemenangan 2-0 untuk leg II. Sesuai perkiraan, tidak banyak kejutan di pertandingan ini.
Namun berbeda dengan pertandingan sebelah. Spurs yang mungkin kurang diunggulkan berhasil menang dengan skor tipis atas tamunya. Gol Son Heung-min cukup untuk membuat City harus memutar otak agar bisa lanjut ke semifinal.
Biaya pembangunan Tottenham Hotspur Stadium ditaksir sekitar GBP 1 miliar atau kira-kira Rp 18,5 triliun dengan kurs saat ini. Biaya yang mahal ini bisa terbayar karena laporan keuangan Spurs yang terus membaik.
Berikut sejumlah pos dalam laporan keuangan Spurs untuk tahun fiskal 2018 yang berakhir pada 30 Juni dibandingkan posisi tahun sebelumnya:
| Pos | 2018 (GBP Juta) | 2017 (GBP Juta) |
| Pendapatan | 380,6 | 310 |
| Laba Operasional | 162,5 | 120,9 |
| Laba Penjualan Pemain | 73,1 | 40 |
| Biaya Operasional | 228,7 | 228,3 |
| Laba Setelah Pajak | 113 | 36,2 |
| Utang | 365,7 | 14,6 |
(Forbes)
Stadion itu memang megah, modern, dan berkelas. Benar-benar bisa dibanggakan, tidak kalah dengan Emirates Stadium milik sang tetangga yang juga musuh bebuyutan, Arsenal.
Namun di balik rumah baru itu, tersimpan risiko yang harus diwaspadai. Sebab, sebagian dari biaya pembangunan Tottenham Hotspur Stadium adalah dari utang, dan yang namanya utang harus dibayar.
(BERLANJUT KE HALAMAN 2)
Mengutip Forbes, Rabu (10/4/2019), dari total anggaran pembangunan yang sekitar GBP 1 miliar itu, diperkirakan GBP 850 juta (Rp 15,73 triliun) didapat dari utang. Bunganya adalah 4,5% per tahun yang dicicil selama 25 tahun. Kira-kira Spurs harus membayar GBP 57 juta (Rp 1,05 triliun) per tahun untuk pokok dan bunganya.
Agar bisa membayar kewajiban ini tanpa mengganggu arus kas, maka Spurs wajib lolos ke Liga Champions setiap tahun. Seperti diketahui, Liga Champions adalah lumbung uang. Tidak cuma dari uang hadiah yang disediakan Asosiasi Sepakbola Eropa (UEFA), ada pula tambahan fulus dari hak siar dan tentunya tiket masuk.
Nah, ini yang agak repot. Pasalnya Spurs dikenal sebagai tim yang agak irit dalam berinvestasi membeli pemain mahal dan berkualitas.
Ini terlihat dari anggaran gaji pemain di Spurs yang tergolong minim untuk klub papan atas Liga Primer Inggris. Di antara The Big Six di Liga Primer, rata-rata gaji permain di Spurs adalah yang terkecil.
| Klub | Rata-rata Gaji per Pemain (GBP) |
| Manchester United | 6,534,654 |
| Manchester City | 5,993,000 |
| Chelsea | 5,020,004 |
| Liverpool | 4,862,963 |
| Arsenal | 4,853,130 |
| Tottenham Hotspur | 3,515,778 |
(Forbes)
Spurs yang sekarang memang tangguh, tetapi untuk bersaing dalam jangka panjang tentu butuh investasi mahal. Apalagi di tengah filosofi ada harga ada rupa yang sekarang semakin kental di dunia sepakbola. Tim yang bisa bersaing, dominan, dan berprestasi adalah mereka yang berani membayar mahal.
Selain itu, Spurs yang pelit dalam menggaji pemain bisa-bisa membuat bintang mereka pergi untuk mendapat bayaran lebih tinggi. Wajar lah, pesepakbola juga manusia yang punya kebutuhan. Apalagi kalau punya keluarga dan cicilan KPR (lho, kok curhat?).
Jadi, mampukah Spurs menanggung beban karena pembangunan stadion baru mereka? Bisakah Spurs terus lolos ke Liga Champions agar bisa membayar utangnya? Hanya waktu yang bisa menjawab.
Namun untuk saat ini, para pemain dan pendukung Spurs punya pesan ke seluruh penjuru Inggris dan Eropa. Come On You Spurs!
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Absen dari Liga Champions, City Bisa Boncos Triliunan Rupiah
Most Popular