PUPR Borong 2.504 Ton Karet Untuk Campuran Aspal Jalan Tol

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
10 April 2019 10:59
PUPR menargetkan pembelian 2.504 ton karet di 2019 untuk jadi campuran aspal pembangunan jalan tol, terutama di Sumatera Selatan
Foto: Perbaikan Jalan di Sumsel (PUPR)
Jakarta, CNBC Indonesia- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pemanfaatan aspal karet yang tersebar di 9 provinsi melalui 12 paket pekerjaan preservasi jalan dengan total ruas sepanjang 65,8 km. 

Proyek tersebut diperkirakan akan membutuhkan aspal karet sebanyak 2.542 ton. Penggunaan aspal karet selain membuat kualitas jalan lebih bagus dibandingkan aspal biasa, juga berupaya menyerap hasil karet petani lokal di tengah penurunan harga karet dunia. 



"Di Provinsi Sumatera Selatan tahun ini ada 33 km jalan yang pengaspalannya menggunakan campuran karet dan akan terus diperluas. Nantinya perkerasan jalan tol kita akan pakai aspal karet juga. Kelebihannya lebih kuat karena daya lenturnya tinggi sehingga apabila menahan beban berat, penurunan kualitas jalan tidak cepat terjadi," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di ruas Jalan Prabumulih-Muara Enim, seperti dikutip dari siaran pers, Rabu (10/4/2019)

Basuki mengatakan, Kementerian PUPR telah memiliki pedoman sebagai acuan pemanfaatan karet untuk aspal yang telah disosialisasikan kepada seluruh pemerintah daerah. 

Tahun ini, pemerintah menargetkan pembelian bahan olahan karet (Bokar) dari petani sebanyak 2.504 ton atau setara 1.252 ton SIR 20. Selanjutnya bokar akan diolah menjadi bahan aspal karet (SIR 20) dengan volume 17.889 ton aspal karet. 

Pembelian Bokar di antaranya, dari Provinsi Jambi direncanakan 835 ton dari 11.000 petani dengan harga Rp 8.500/kg. Per tanggal 26 Maret 2019 telah terealisasi 20 ton dari 139 petani seharga Rp 9.000/kg.

Di Provinsi Sumatera Selatan direncanakan sebanyak 1.096 ton dari 13.300 petani dengan harga Rp 8.500/kg. Hingga saat ini realisasi sudah mencapai 311 ton dari 2.912 petani seharga Rp 7.700 - Rp 11.100/kg. 

Kemudian di Provinsi Lampung, pemerintah menargetkan sebanyak 586 ton dari 7.700 petani dengan harga Rp 8.500/kg. Hingga saat ini baru terealisasi sebanyak 45 ton dari 302 petani seharga Rp 9.000-10.000/kg.

Basuki menjelaskan, semakin luasnya pemanfaatan aspal karet diharapkan akan menaikkan nilai jual karet petani dari semula di kisaran Rp 6.500/kg di tahun 2018, kini harganya sudah ada yang mencapai Rp 10.000/kg.

Pengadaan Bokar dilakukan secara bertahap untuk menghindari penyimpanan dalam waktu lama yang dapat menyebabkan karet alam rusak. Selain itu, sebagian dari bahan olahan karet tersebut akan dihibahkan ke provinsi dan kabupaten yang sudah mencanangkan penerapan aspal karet.
   
"Dalam 1 km jalan dibutuhkan 2,7 ton karet. Ini sebetulnya hampir sama tujuannya dengan aspal plastik. Kalau aspal plastik tujuannya untuk menjaga lingkungan. Adapun aspal karet disamping sebagai campuran aspal juga bertujuan membeli karet dari petani," jelas Basuki. 

Indonesia merupakan salah satu produsen karet alam terbesar di dunia. Setiap tahunnya produksi karet alam Indonesia mencapai 3,2 juta ton, dan 0,6 juta ton diantaranya dimanfaatkan industri dalam negeri, sementara 2,4 juta ton lainnya di ekspor.

Saksikan video Menteri PUPR bicara soal infrastruktur tampungan air 
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Bantu Petani Karet, Penggunaan Aspal Karet Terus Digenjot

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular