Otokritik JK Mulai dari LRT sampai Bandara Kertajati
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
10 April 2019 09:19

Pada awal tahun ini, JK melontarkan kritik terhadap pembangunan LRT elevated jalur Jabodebek lantaran dianggap pembangunan dengan model tersebut tidak terlalu mendesak.
"Buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol. Dan biasanya itu tidak dibangun bersebelahan dengan jalan tol. Harus terpisah," kata Wapres.
JK menilai, pembangunan dengan skema elevated ini tak cocok untuk pembangunan ke arah luar kota karena ketersediaan lahannya yang masih banyak ketimbang di dalam kota.
Selain itu, model ini dinilai juga memakan biaya kontruksi yang sangat mahal mencapai Rp 500 miliar/kilometer sehingga dinilai tak efisien dan membuat waktu pengembalian modal yang lebih lama.
"Siapa konsultannya ini yang bikin ini, sehingga biayanya Rp 500 miliar per kilometer. Kapan kembalinya (modalnya)? Kalau dihitungnya seperti itu," tandas dia.
Kritikan yang dilontarkan Wapres mengenai pembangunan LRT elevated, pun tak berhenti di situ. Dalam berbagai kesempatan, JK pun seperti tak pernah bosan mengkritik pembangunan LRT elevated.
"Seperti di Bogor, ngapain bertingkat. Itu membatasi perluasan jalan tol. Kedua, kan banyak tanah kosong. Bikin di sawah saja. Ongkos di bawah itu lebih murah daripada LRT elevated. Saya meluruskan logika," kata JK pada Februari 2019.
NEXT>> (hps/hps)
"Buat apa elevated kalau hanya berada di samping jalan tol. Dan biasanya itu tidak dibangun bersebelahan dengan jalan tol. Harus terpisah," kata Wapres.
JK menilai, pembangunan dengan skema elevated ini tak cocok untuk pembangunan ke arah luar kota karena ketersediaan lahannya yang masih banyak ketimbang di dalam kota.
"Siapa konsultannya ini yang bikin ini, sehingga biayanya Rp 500 miliar per kilometer. Kapan kembalinya (modalnya)? Kalau dihitungnya seperti itu," tandas dia.
Kritikan yang dilontarkan Wapres mengenai pembangunan LRT elevated, pun tak berhenti di situ. Dalam berbagai kesempatan, JK pun seperti tak pernah bosan mengkritik pembangunan LRT elevated.
"Seperti di Bogor, ngapain bertingkat. Itu membatasi perluasan jalan tol. Kedua, kan banyak tanah kosong. Bikin di sawah saja. Ongkos di bawah itu lebih murah daripada LRT elevated. Saya meluruskan logika," kata JK pada Februari 2019.
NEXT>> (hps/hps)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular