Gunung Agung Erupsi, Warga Diminta Hindari Radius 4 Km

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
28 March 2019 18:40
Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 2 menit 32 detik.
Foto: REUTERS/Johannes P. Christo
Jakarta, CNBC Indonesia - Pos Pengamatan Gunung Api Agung Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan telah terjadi erupsi Gunung Agung, Bali, pada Kamis (28/3/2019) pukul 18.25 WITA.

Erupsi itu terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi ± 2 menit 32 detik. "Kolom abu tidak teramati, suara gemuruh terdengar sampai pos pengamatan," tulis laporan PVMBG seperti dikutip CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2019).

Foto: REUTERS/Johannes P. Christo

Saat ini, Gunung Api Agung berada pada level III (siaga). PVMBG lantas memberikan sejumlah rekomendasi.

"Masyarakat di sekitar Gunung Agung dan pendaki/pengunjung/wisatawan agar tidak berada, tidak melakukan pendakian dan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya, yaitu di seluruh area di dalam radius 4 km dari Kawah Puncak Gunung Agung."

"Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan G. Agung yang paling aktual/terbaru," tulis laporan PVMBG.

PVMBG juga mengimbau masyarakat yang bermukim dan beraktivitas di sekitar aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung agar mewaspadai potensi ancaman bahaya sekunder. Wujudnya berupa aliran lahar hujan yang dapat terjadi terutama pada musim hujan dan jika material erupsi masih terpapar di area puncak. Area landaan aliran lahar hujan mengikuti aliran-aliran sungai yang berhulu di Gunung Agung.




(miq/roy) Next Article Gunung Agung Meletus, Ini Peringatan untuk Wisatawan di Bali

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular