
Ada Aturan Baru Tiket Pesawat, Sriwijaya: Kami Makin Sulit
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
28 March 2019 12:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Sriwijaya Air angkat bicara mengenai rencana aturan baru tarif tiket yang sedang digodok Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Menurut Sriwijaya Air, jika tarif diatur terlalu rendah, maka akan menyulitkan kinerja keuangan perusahaan.
"Pemerintah berencana akan menurunkan harga tiket kembali. Hal tersebut tentu akan semakin menyulitkan kami," ujar Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air Retri Maya melalui keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2019).
Dia menjelaskan, kinerja keuangan perusahaan sedang dalam keadaan tertekan. Maya terang-terangan mengakui bahwa keuangan Sriwijaya Air Group masih belum sehat.
Hal tersebut diyakini karena tingginya biaya operasional dalam bisnis penerbangan saat ini. Kondisi demikian membuat Sriwijaya masih memiliki kewajiban terhadap PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola bandara.
Kewajiban itu diduga yang menyebabkan adanya pemadaman listrik di wilayah Terminal II Bandara Soekarno Hatta.
"Sriwijaya Air Group memang memiliki kewajiban kepada AP II dan hingga saat ini kami sedang berupaya keras memperbaiki keuangan perusahaan serta dapat memenuhi seluruh kewajibannya," imbuh Maya.
Sejauh ini, dia menambahkan, kerja sama operasi atau manajemen dengan Garuda Indonesia Group menjadi poin penting untuk melakukan negosiasi. Dia ingin ada re-strukturisasi kewajiban Sriwijaya Air Group pada pihak BUMN.
"Namun demikian hal ini tentu juga masih membutuhkan bantuan dari yang lainnya termasuk para pengelola bandara," pungkasnya.
Simak video terkait polemik harga tiket pesawat di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Waduh! Tiket Pesawat Masih Mahal
"Pemerintah berencana akan menurunkan harga tiket kembali. Hal tersebut tentu akan semakin menyulitkan kami," ujar Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air Retri Maya melalui keterangan resmi yang dikutip CNBC Indonesia, Kamis (28/3/2019).
Hal tersebut diyakini karena tingginya biaya operasional dalam bisnis penerbangan saat ini. Kondisi demikian membuat Sriwijaya masih memiliki kewajiban terhadap PT Angkasa Pura (AP) II selaku pengelola bandara.
Kewajiban itu diduga yang menyebabkan adanya pemadaman listrik di wilayah Terminal II Bandara Soekarno Hatta.
"Sriwijaya Air Group memang memiliki kewajiban kepada AP II dan hingga saat ini kami sedang berupaya keras memperbaiki keuangan perusahaan serta dapat memenuhi seluruh kewajibannya," imbuh Maya.
Sejauh ini, dia menambahkan, kerja sama operasi atau manajemen dengan Garuda Indonesia Group menjadi poin penting untuk melakukan negosiasi. Dia ingin ada re-strukturisasi kewajiban Sriwijaya Air Group pada pihak BUMN.
"Namun demikian hal ini tentu juga masih membutuhkan bantuan dari yang lainnya termasuk para pengelola bandara," pungkasnya.
Simak video terkait polemik harga tiket pesawat di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Waduh! Tiket Pesawat Masih Mahal
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular