Boeing 737 MAX 8 Ethiopian & Lion tak ada Fitur Keselamatan?
Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
22 March 2019 11:02

Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat Boeing milik maskapai Ethiopian Airlines dan Lion Air tidak memiliki fitur keselamatan di kokpit mereka. Ini karena Boeing membebankan biaya tambahan untuk dapat menginstal fitur tersebut.
Padahal, menurut laporan New York Times yang dikutip CNBC International, fitur-fitur itu bisa membantu pilot mendeteksi informasi yang salah, yang menurut beberapa ahli mungkin berhubungan dengan kecelakaan pesawat.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 dan Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan penerbangan 302 adalah merek baru, tetapi tidak dilengkapi dengan indikator angle of attack atau indikator lampu peringatan (angle of attack disagree light).
Kedua pesawat itu jatuh hanya berselang waktu kurang lebih lima bulan lima bulan dan menewaskan lebih dari 300 orang secara total. Indikator angle of attack menentukan seberapa besar hidung pesawat dimiringkan, dan membuat lampu peringatan diaktifkan jika sensor jet memberikan sinyal kontradiktif.
Boeing sekarang akan meng-gratiskan fitur lampu peringatan untuk semua 737 MAX baru, setelah dua kecelakaan mematikan itu. Namun, indikator angle of attack akan tetap harus dibeli oleh maskapai, kata laporan itu. Perusahaan juga merencanakan membuat pembaruan perangkat lunak teranyar.
Memang Administrasi Penerbangan Federal (FAA) tidak memaksa maskapai memiliki fitur keselamatan itu. Tetapi para ahli mengatakan itu adalah kunci untuk keselamatan penerbangan.
"(Fitur keselamatan itu) penting, dan tidak terlalu mahal bagi maskapai untuk memasangnya," kata Bjorn Fehrm, analis di konsultan penerbangan Leeham kepada New York Times. "Boeing menjual fitur itu karena memang boleh. Tetapi fitur itu sangat penting untuk keselamatan," ujarnya.
Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC International. Ethiopian Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kamis (21/3/2019), bahwa pilotnya telah mengikuti panduan FAA dan Boeing.
"Kami mendesak semua pihak yang berkepentingan untuk tidak membuat pernyataan yang kurang informasi, salah, tidak bertanggung jawab, dan menyesatkan selama periode investigasi kecelakaan. Peraturan internasional mengharuskan semua pemangku kepentingan untuk menunggu dengan sabar hasil investigasi," tulis Ethiopian Airlines.
Hingga saat ini masih belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Para investigator sedang menyelidiki apakah sistem perangkat lunak baru yang ditambahkan ke sistem anti macet/combat stall di seri Boeing 737 MAX mungkin menjadi pemicu kecelakaan, serta data yang salah dari sensor pada pesawat Lion Air yang mungkin menyebabkan kerusakan sistem.
CEO Boeing Dennis A. Muilenburg mengatakan perusahaan sedang berupaya membuat 737 MAX lebih aman.
"Sebagai bagian dari praktik standar kami setelah kecelakaan, kami memeriksa desain dan operasi pesawat kami, dan bila sesuai, melembagakan pembaruan produk untuk lebih meningkatkan keselamatan," katanya dalam sebuah pernyataan, Minggu (17/3/2019) waktu setempat.
Simak video terkait langkah Boeing merespons kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Korban Tewas Pesawat Komersial Dunia: 257 Orang, Turun 50%
Padahal, menurut laporan New York Times yang dikutip CNBC International, fitur-fitur itu bisa membantu pilot mendeteksi informasi yang salah, yang menurut beberapa ahli mungkin berhubungan dengan kecelakaan pesawat.
Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 dan Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan penerbangan 302 adalah merek baru, tetapi tidak dilengkapi dengan indikator angle of attack atau indikator lampu peringatan (angle of attack disagree light).
Kedua pesawat itu jatuh hanya berselang waktu kurang lebih lima bulan lima bulan dan menewaskan lebih dari 300 orang secara total. Indikator angle of attack menentukan seberapa besar hidung pesawat dimiringkan, dan membuat lampu peringatan diaktifkan jika sensor jet memberikan sinyal kontradiktif.
Boeing sekarang akan meng-gratiskan fitur lampu peringatan untuk semua 737 MAX baru, setelah dua kecelakaan mematikan itu. Namun, indikator angle of attack akan tetap harus dibeli oleh maskapai, kata laporan itu. Perusahaan juga merencanakan membuat pembaruan perangkat lunak teranyar.
Memang Administrasi Penerbangan Federal (FAA) tidak memaksa maskapai memiliki fitur keselamatan itu. Tetapi para ahli mengatakan itu adalah kunci untuk keselamatan penerbangan.
"(Fitur keselamatan itu) penting, dan tidak terlalu mahal bagi maskapai untuk memasangnya," kata Bjorn Fehrm, analis di konsultan penerbangan Leeham kepada New York Times. "Boeing menjual fitur itu karena memang boleh. Tetapi fitur itu sangat penting untuk keselamatan," ujarnya.
![]() |
Boeing tidak segera menanggapi permintaan komentar CNBC International. Ethiopian Airlines mengatakan dalam sebuah pernyataan, Kamis (21/3/2019), bahwa pilotnya telah mengikuti panduan FAA dan Boeing.
"Kami mendesak semua pihak yang berkepentingan untuk tidak membuat pernyataan yang kurang informasi, salah, tidak bertanggung jawab, dan menyesatkan selama periode investigasi kecelakaan. Peraturan internasional mengharuskan semua pemangku kepentingan untuk menunggu dengan sabar hasil investigasi," tulis Ethiopian Airlines.
Hingga saat ini masih belum jelas apa yang menyebabkan kecelakaan itu. Para investigator sedang menyelidiki apakah sistem perangkat lunak baru yang ditambahkan ke sistem anti macet/combat stall di seri Boeing 737 MAX mungkin menjadi pemicu kecelakaan, serta data yang salah dari sensor pada pesawat Lion Air yang mungkin menyebabkan kerusakan sistem.
CEO Boeing Dennis A. Muilenburg mengatakan perusahaan sedang berupaya membuat 737 MAX lebih aman.
"Sebagai bagian dari praktik standar kami setelah kecelakaan, kami memeriksa desain dan operasi pesawat kami, dan bila sesuai, melembagakan pembaruan produk untuk lebih meningkatkan keselamatan," katanya dalam sebuah pernyataan, Minggu (17/3/2019) waktu setempat.
Simak video terkait langkah Boeing merespons kecelakaan Ethiopian Airlines dan Lion Air di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Korban Tewas Pesawat Komersial Dunia: 257 Orang, Turun 50%
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular