
Pertamina Kaji Bangun Kilang Petrokimia di Arun
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
20 March 2019 12:34

Pekanbaru, CNBC Indonesia- PT Pertamina (Persero) tengah menjajaki pembangunan kilang Petrokimia di terminal LNG Arun.
"Iya ada gas kan di sana. Kami sedang lihat dan jajaki, kalau ada sumber gas dan dimungkinkan, bisa jadi salah satu alternatif kami untuk bangun kilang petrokimia di sana (Arun)," ujar Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan saat dijumpai di Pekanbaru, Riau, Rabu (20/3/2019).
"Jadi selain itu untuk masuk pembangkit, itu bisa untuk petrokimia juga," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, penjajakan ini dilakukan karena melihat potensi petrokimia yang masih besar di Indonesia. Heru menuturkan, karena ke depannya petrokimia akan semakin penting, sebab dengan adanya perkembangan teknologi, kendaraan listrik, permintaan terhadap BBM juga ada kemungkinan akan menurun. Sehingga, Pertamina harus siap untuk masuk ke industri petrokimia.
Apalagi, lanjut Heru, ditambah selama ini kebutuhan petrokimia masih dipenuhi dengan impor, untuk industri otomotif, plastik, konstruksi, dan sebagainya.
"Nanti akan diekspor juga, tetapi prioritasnya untuk kebutuhan dalam negeri dulu, lalu nanti kalau ada kelebihan baru diekspor," pungkas Heru.
Dengan begitu, jika pembangunan kilang petrokimia di Arun ini terealisasi, maka Pertamina paling tidak akan memiliki tiga kilang petrokimia, yakni di Arun, kilang Balongan, dan kilang Tuban.
Saksikan video strategi Pertamina untuk hilirisasi di bawah ini:
(gus) Next Article RI Tak Punya Kilang Baru, Faisal: Jangan Salahkan Pertamina
"Iya ada gas kan di sana. Kami sedang lihat dan jajaki, kalau ada sumber gas dan dimungkinkan, bisa jadi salah satu alternatif kami untuk bangun kilang petrokimia di sana (Arun)," ujar Direktur Perencanaan Investasi & Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan saat dijumpai di Pekanbaru, Riau, Rabu (20/3/2019).
![]() |
"Jadi selain itu untuk masuk pembangkit, itu bisa untuk petrokimia juga," imbuhnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, penjajakan ini dilakukan karena melihat potensi petrokimia yang masih besar di Indonesia. Heru menuturkan, karena ke depannya petrokimia akan semakin penting, sebab dengan adanya perkembangan teknologi, kendaraan listrik, permintaan terhadap BBM juga ada kemungkinan akan menurun. Sehingga, Pertamina harus siap untuk masuk ke industri petrokimia.
Apalagi, lanjut Heru, ditambah selama ini kebutuhan petrokimia masih dipenuhi dengan impor, untuk industri otomotif, plastik, konstruksi, dan sebagainya.
"Nanti akan diekspor juga, tetapi prioritasnya untuk kebutuhan dalam negeri dulu, lalu nanti kalau ada kelebihan baru diekspor," pungkas Heru.
Dengan begitu, jika pembangunan kilang petrokimia di Arun ini terealisasi, maka Pertamina paling tidak akan memiliki tiga kilang petrokimia, yakni di Arun, kilang Balongan, dan kilang Tuban.
Saksikan video strategi Pertamina untuk hilirisasi di bawah ini:
(gus) Next Article RI Tak Punya Kilang Baru, Faisal: Jangan Salahkan Pertamina
Tags
Related Articles
Recommendation


Potret Detik-Detik Tsunami 4 Meter Hantam Rusia Usai Gempa M 8,7

Waspada Tsunami 10 Wilayah RI Usai Gempa Rusia, Ini Estimasi Waktunya

Serangan Harimau Teror Warga Jakarta, 800 Orang Pemburu Turun Tangan

Usai Rojali-Rohana, RI Siap-Siap "Diserbu" Robeli

Terungkap Penghasilan Ojol Sebulan Kerja 6 Jam/Hari, Ternyata Segini

Kesenggol Danantara, 7 Saham Ini Langsung Ngamuk!

Sri Mulyani Bocorkan 2 Sektor Usaha Paling Untung dari Tarif AS 19%

PPATK Blokir Rekening Nganggur atau Dormant, Ini Aturan dari Bank
Most Popular