
Di Depan Para Hakim, CT: Zaman Berubah, Hukum Harus Adaptif
Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
20 March 2019 12:20

Jakarta, CNBC Indonesia- Chairman CT Corp, Chairul Tanjung, bahas abis-abisan soal disrupsi teknologi dan perubahan zaman. Di depan para hakim, Chairul mengingatkan, perlunya hukum yang bisa beradaptasi dengan segala perubahan ini.
CT, sapaan khas Chairul Tanjung, memaparkan perubahan sebenarnya terjadi dari dulu. Dari mulai penemuan mobil, komputer, lalu telepon genggam.
Tapi, perubahan yang terjadi sekarang ini lebih cepat, lebih berbahaya, dan berdampak lebih besar. "Kenapa? Karena inovatornya makin banyak dan biaya untuk menemukan segala sesuatu jadi lebih kecil sehingga penemuannya lebih banyak dan dampaknya lebih besar. Ini yang menyebabkan perubahan luar biasa," ujarnya, dalam acara HUT Ikatan Hakim Indonesia ke-66 di Hotel Mercure, Rabu (20/3/2019).
Pemicu perubahan ini diyakini karena dua faktor, yakni teknologi dan perubahan demografi. Teknologi sedang masuk era revolusi industri ke-4 yang disebut internet of things.
"Revolusi 4.0 ini perubahannya menuju era autonomous robot, fungsi yang tadinya dilakukan manusia kini diganti robot....... semuanya menyangkut big data. segala sesuatu manajemen kehidupan di dunia ini nanti dikelola dengan berbasis data," katanya.
Sementara, perubahan demografi adalah dengan hadirnya generasi milenial dan post milenial. "64% populasi Indonesia di 2020 didominasi generasi milenial dan post milenial, karakter ini semuanya tergantung pada smartphone."
Ini semua membuat perubahan gaya hidup, yang bisa berdampak positif dan negatif. Misal banyaknya bermunculan startup di Indonesia, apalagi sudah ada yang Unicorn atau bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar. Sayangnya, Unicorn yang ada di sini masih dikuasai oleh asing.
"Ini saya ingatkan, kita akan masuk ke tantangan ini jangan sampai kita masuk dalam new colonialism. Kejahatan dunia maya juga cenderung meningkat. Melihat hal itu, tentu kita memerlukan peraturan dan institusi hukum yang harus beradaptasi dengan perubahan zaman," kata CT.
Saksikan paparan CT soal invasi generasi milenial di pasar Indonesia berikut:
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Ini Dia Resep CT Bertahan di Era Disrupsi
CT, sapaan khas Chairul Tanjung, memaparkan perubahan sebenarnya terjadi dari dulu. Dari mulai penemuan mobil, komputer, lalu telepon genggam.
Pemicu perubahan ini diyakini karena dua faktor, yakni teknologi dan perubahan demografi. Teknologi sedang masuk era revolusi industri ke-4 yang disebut internet of things.
"Revolusi 4.0 ini perubahannya menuju era autonomous robot, fungsi yang tadinya dilakukan manusia kini diganti robot....... semuanya menyangkut big data. segala sesuatu manajemen kehidupan di dunia ini nanti dikelola dengan berbasis data," katanya.
Sementara, perubahan demografi adalah dengan hadirnya generasi milenial dan post milenial. "64% populasi Indonesia di 2020 didominasi generasi milenial dan post milenial, karakter ini semuanya tergantung pada smartphone."
Ini semua membuat perubahan gaya hidup, yang bisa berdampak positif dan negatif. Misal banyaknya bermunculan startup di Indonesia, apalagi sudah ada yang Unicorn atau bervaluasi lebih dari US$ 1 miliar. Sayangnya, Unicorn yang ada di sini masih dikuasai oleh asing.
"Ini saya ingatkan, kita akan masuk ke tantangan ini jangan sampai kita masuk dalam new colonialism. Kejahatan dunia maya juga cenderung meningkat. Melihat hal itu, tentu kita memerlukan peraturan dan institusi hukum yang harus beradaptasi dengan perubahan zaman," kata CT.
Saksikan paparan CT soal invasi generasi milenial di pasar Indonesia berikut:
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Ini Dia Resep CT Bertahan di Era Disrupsi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular