Internasional

Tewaskan Tiga Orang, Motif Penembakan di Belanda Masih Gelap

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
20 March 2019 07:05
Motif penembakan di Utrecht, Belanda, masih jadi misteri.
Foto: Penembakan di Trem Belanda (AP Photo/Peter Dejong)
Jakarta, CNBC Indonesia - Hanya berselang tiga hari setelah penembakan brutal di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, penembakan juga terjadi di sebuah trem di kota Utrecht, Belanda, Senin (18/03/2019).

Kejadian tersebut diketahui terjadi di stasiun trem di kota Utrecht pada pukul 10.45 pagi waktu setempat. Polisi menyebut ada 'motif terorisme' dalam serangan ini. Tiga helikopter langsung diterbangkan untuk mengamankan lokasi tersebut.

Otoritas Belanda menyebut setidaknya tiga orang tewas dan sembilan luka-luka dalam insiden tersebut.

Kepolisian Belanda telah menahan seorang laki-laki yang diduga pelaku penembakan. Tersangka itu diketahui bernama Gokmen Tanis, seorang pria Turki berusia 37 tahun yang ditahan setelah diburu selama beberapa jam, Reuters melaporkan, Selasa.


Dua tersangka lainnya juga ditahan, kata polisi, tetapi peran keduanya masih belum jelas.

Meski begitu, motif penembakan tersebut masih jadi misteri.

Masih belum jelas apakah Tanis, yang memiliki catatan perselisihan dengan penegak hukum, bertindak berdasarkan kepercayaan politik atau dendam pribadi.

Di bawah hukum Belanda ia harus dibawa ke hadapan hakim pada hari Kamis tetapi tidak harus dituntut.

Saat ditanya apa motif pembunuhan tersebut, komisioner polisi regional Rob van Bree mengatakan belum ada hubungan yang diketahui antara tersangka dan para korban.

Tewaskan Tiga Orang, Motif Penembakan di Belanda Masih GelapFoto: infografis/infografis Ini Data & Fakta Seputar Penembakan di Belanda/ Aristya Rahadian Krisabella

Dalam jumpa pers Senin malam, jaksa senior Utrecht, Rutger Jeuken, mengatakan masalah keluarga juga bisa menjadi alasan penembakan tersebut.

Media Turki dan Belanda yang mengutip teman dan keluarga pelaku mengatakan mereka ragu tindakan pelaku didasarkan pada ideologi politik radikal.

Mahmut Tanis, paman dari Tanis yang tinggal di Belanda, mengatakan kepada kantor berita Anadolu milik pemerintah Turki bahwa ia meragukan motif radikal sebagai latar belakang penembakan.

"Melihat kondisi keponakan saya, kemungkinan bahwa apa yang dia lakukan merupakan serangan teror sangat rendah," katanya.

Namun, Perdana Menteri Mark Rutte berkukuh bahwa motif terorisme masih belum bisa dikesampingkan.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan ikut buka suara.

Dalam sebuah wawancara yang disiarkan di televisi, Erdogan mengatakan lembaga intelijen Turki tengah menyelidiki apakah serangan yang terjadi Senin itu didasari oleh motivasi pribadi ataukah sebuah tindakan terorisme, dilansir dari Reuters.


Tidak ada komentar langsung dari Tanis atau pengacara yang mewakilinya.

Surat kabar Belanda Algemeen Dagblad mengidentifikasi salah satu korban penembakan itu sebagai seorang wanita berusia 19 tahun yang bekerja di sebuah kafe dan seorang lainnya merupakan pelatih sepak bola lokal yang merupakan ayah dari dua anak kecil. Keduanya memiliki nama keluarga Belanda.

Korban ketiga belum diidentifikasi oleh polisi ataupun media.

Saksikan video pernyataan walikota Utrecht berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Penembakan Terjadi di Sebuah Trem di Belanda!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular