
8 BUMN Sepakat Sinergi, Mulai Urusan BBM Sampai Utang
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
14 March 2019 15:38

Jakarta, CNBC Indonesia- Sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kembali melakukan penandatanganan nota kesepahaman. BUMN tersebut yakni PT Pertamina (Persero), PT Inalum (Persero), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Timah Tbk (TINS), PT Antam Tbk (ANTM), PT Angkasa Pura I (Persero), dan PT Angkasa Pura II (Persero).
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut meliputi beberapa kerja sama, yakni penyediaan dan penjualan BBU oleh Pertamina ke fasilitas yang dikelola oleh AP 1 dan AP 2, resutrukturisasi utang dan kerja sama lainnya antara Pertamina dan Garuda Indonesia, dan kerja sama tentang acuan harga bahan bakar minyak (BBM) antara Pertamina, Inalum, Antam, PTBA dan Timah.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan, melalui kerjasama ini Pertamina akan memberikan layanan terbaik dalam memasok BBM untuk para perusahaan-perusahaan tersebut.
Nicke menambahkan, perjanjian kerjasama dengan holding BUMN Pertambangan ini berlaku selama 5 tahun untuk jenis Biosolar dan Marine Fuel Oil 180 (MFO 180) sebanyak 25.000 KL/bulan dan akan meningkat menjadi 40.000 KL/bulan.
Sedangkan, dengan Garuda Indonesia, perusahaan tersebut mendapat kemudahan dari Pertamina untuk memperpanjang pembayaran yang berakhir pada Desember 2018 sebesar Rp 2 triliun atas Garuda dan Sriwijaya grup hingga 18 bulan ke depan.
"Jatuh tempo harusnya Desember 2018, tapi kami akan cicil. Tapi 2019 ke depan kami bayar lancar," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara saat dijumpai di kesempatan yang sama.
Adapun, Menteri BUMN Rini M Soemarno menuturkan, dengan adanya sinergi ini, merupakan satu langkah yang sangat penting sehingga BUMN bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa.
"Dengan sinergi antar BUMN ini diharapkan efisiensi bisa bertambah, BUMN makin untung dan pelayanan ke masyarakat bisa makin optimal serta bisa memberikan kemakmuran bagi rakyat Indonesia," ujar Rini dalam sambutannya, di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Lebih lanjut, ia juga berharap, dengan sinergi ini maka ke depannya komunikasi antar sesama BUMN bisa lebih erat.
"Jadi kalau besok telpon-telponan, bisa lebih mudah. Kalau telponnya tidak diangkat, maka telpon lewat saya saja. Ini sudah tanda tangan kan, jadi operasional harus segera jalan. Kalau tidak jalan, asal tahu saja nanti akibatnya ya kalau saya diam-diam kunjungan lapangan," tandas Rini.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Massa Manik Sebut Menteri Rini Terlalu Intervensi Pertamina
Penandatanganan nota kesepahaman tersebut meliputi beberapa kerja sama, yakni penyediaan dan penjualan BBU oleh Pertamina ke fasilitas yang dikelola oleh AP 1 dan AP 2, resutrukturisasi utang dan kerja sama lainnya antara Pertamina dan Garuda Indonesia, dan kerja sama tentang acuan harga bahan bakar minyak (BBM) antara Pertamina, Inalum, Antam, PTBA dan Timah.
Nicke menambahkan, perjanjian kerjasama dengan holding BUMN Pertambangan ini berlaku selama 5 tahun untuk jenis Biosolar dan Marine Fuel Oil 180 (MFO 180) sebanyak 25.000 KL/bulan dan akan meningkat menjadi 40.000 KL/bulan.
Sedangkan, dengan Garuda Indonesia, perusahaan tersebut mendapat kemudahan dari Pertamina untuk memperpanjang pembayaran yang berakhir pada Desember 2018 sebesar Rp 2 triliun atas Garuda dan Sriwijaya grup hingga 18 bulan ke depan.
"Jatuh tempo harusnya Desember 2018, tapi kami akan cicil. Tapi 2019 ke depan kami bayar lancar," ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Ashkara saat dijumpai di kesempatan yang sama.
Adapun, Menteri BUMN Rini M Soemarno menuturkan, dengan adanya sinergi ini, merupakan satu langkah yang sangat penting sehingga BUMN bisa memberikan yang terbaik bagi bangsa.
"Dengan sinergi antar BUMN ini diharapkan efisiensi bisa bertambah, BUMN makin untung dan pelayanan ke masyarakat bisa makin optimal serta bisa memberikan kemakmuran bagi rakyat Indonesia," ujar Rini dalam sambutannya, di Jakarta, Kamis (14/3/2019).
Lebih lanjut, ia juga berharap, dengan sinergi ini maka ke depannya komunikasi antar sesama BUMN bisa lebih erat.
"Jadi kalau besok telpon-telponan, bisa lebih mudah. Kalau telponnya tidak diangkat, maka telpon lewat saya saja. Ini sudah tanda tangan kan, jadi operasional harus segera jalan. Kalau tidak jalan, asal tahu saja nanti akibatnya ya kalau saya diam-diam kunjungan lapangan," tandas Rini.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Massa Manik Sebut Menteri Rini Terlalu Intervensi Pertamina
Most Popular