Soal Boeing 737 MAX, Luhut Sebut ASEAN Rapatkan Barisan

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
13 March 2019 20:40
Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah negara tetangga terkait Boeing 737 MAX 8.
Foto: Inspeksi Boeing 737-8 Max di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang (dok. Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan tengah menjalin komunikasi dengan sejumlah negara tetangga terkait Boeing 737 MAX 8.

Demikian disampaikan kepada awak media sebelum pulang dari kantornya, Rabu (13/3/2019).

"Ibu Polana [Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan) sedang melakukan kerjasama dengan negara negara ASEAN yang punya pesawat Boeing 737 MAX, kira-kira bagaimana langkahnya," ungkapnya.

Terlebih, usai jatuhnya Ethiopian Airlines pada Minggu lalu, ada kejadian yang menurut Luhut baru pertama kali terjadi.

"Karena ini juga kan katanya baru pertama kali terjadi bahwa datang terbang ke negara tertentu seperti Singapura juga tidak boleh. Jadi sekarang kita mau samakan dulu bagaimana pandangan kita," urainya.

Dalam membahas hal ini, dikatakan bahwa RI tidak harus mengirimkan pejabat setingkat menteri. Apalagi, kalau pembahasan meliputi hal yang lebih teknis, pejabat setingkat staf ahli sudah cukup untuk berdiplomasi.

"Kita duduk bersama, negara yang punya pesawat itu ya bagaimana kira-kira," tandasnya.

Sejauh ini, RI hanya suspensi sementara Boeing 737 MAX 8 yang dimiliki maskapai dalam negeri. Namun, larangan untuk terbang di langit RI, termasuk mendarat di RI masih bisa dilakukan.

Sejalan dengan itu, Luhut menegaskan bahwa Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tengah berkomunikasi intensif dengan pihak Boeing. "Pak Menteri Perhubungan sedang berkomunikasi dengan Seattle, mengenai apa sih prosedur yang perlu dilakukan untuk mengatasi ini," tandasnya.

Setelah peristiwa crash Lion JT-610 akhir tahun lalu, ditegaskan, memang dilakukan inspeksi terus menerus terhadap Boeing 737 MAX 8 ini. Selama ini, lanjutnya, tidak lagi ditemukan masalah, namun memang perlu prosedur yang harus dilakukan sesuai dengan arahan Boeing langsung dari kantornya di Seattle.

Luhut juga bilang, suspensi Boeing 737 MAX milik maskapai RI belum ditentukan batasnya. Dia ingin mendapatkan kepastian terlebih dahulu mengenai aspek safety.

"Kita tunggu dari sana, saya pikir kita tidak akan buru - buru cabut itu, karena kita tidak mau nanti tiba - tiba ada pula kecelakaan itu. Saya kira kita sepakat, ingin yakin betul bahwa 737 MAX ini bisa terbang dengan aman," paparnya.

"Kita tunggu, bisa satu minggu, bisa dua minggu bisa satu bulan. Tergantung respons dari Seattle," pungkasnya.





(dru/dru) Next Article Lion Air Jatuh, Fitur di Boeing 737 Max 8 Disorot

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular