
Menteri PUPR: Banjir di Madiun Bukan Karena Pembangunan Tol
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
13 March 2019 17:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus memantau perkembangan banjir di ruas tol Ngawi-Kertosono di Madiun, Jawa Timur.
Sampai dengan saat ini, pemerintah sedang melakukan pembangunan tanggul darurat sebagai upaya jangka pendek mencegah meluapnya air ke jalan tol. Pemasangan sand bag dengan ketinggian lebih dari 90 cm pun telah dilakukan.
Ditemui selepas menjajal MRT Jakarta di Stasiun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Rabu (13/3/2019), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, banjir yang terjadi di Madiun bukan karena pembangunan jalan tol.
"Banjir karena Sungai Jeroan, anak sungai Madiun yang namanya Gelonggong, ada parapet yang jebol sehingga menggenangi ke tol," ujar Basuki.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajaran Kementerian PUPR memantau perkembangan banjir di ruas tol Ngawi-Kertosono yang juga merendam wilayah Simpang Susun Madiun dan sejumlah perkampungan.
PT Jasamarga Ngawi Kertosono (PT JNK), selaku operator Jalan Tol Ngawi-Kertosono, juga telah bekerja sama dengan kepolisian membuka kembali jalur Tol Caruban-Madiun sejak Jumat (08/03/2019).
Akibat adanya genangan air dari luapan sungai Jeroan, jalur Tol Caruban-Madiun dari Km 603+600 - Km 604+000 sempat terputus selama 24 jam lebih sehingga harus dilakukan rekayasa lalu lintas dengan pengalihan jalur maupun pemberlakuan sistem contra flow.
"PT JNK juga akan terus melakukan monitoring terhadap ketinggian air pada jalur tol yang di sekitarnya tergenang air dan melakukan pemantauan terhadap cuaca sebagai langkah preventif untuk mengantisipasi kejadian serupa," kata AVP Corporate Communications Jasa Marga, Irra Susiyanti.
PT JNK juga menyiapkan kantong pasir untuk menahan masuknya air kembali ke dalam jalur tol.
Simak video terkait banjir tol Ngawi-Kertosono di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Bendungan Sukamahi-Ciawi, Jurus Jokowi Bendung Banjir Jakarta
Sampai dengan saat ini, pemerintah sedang melakukan pembangunan tanggul darurat sebagai upaya jangka pendek mencegah meluapnya air ke jalan tol. Pemasangan sand bag dengan ketinggian lebih dari 90 cm pun telah dilakukan.
![]() |
"Banjir karena Sungai Jeroan, anak sungai Madiun yang namanya Gelonggong, ada parapet yang jebol sehingga menggenangi ke tol," ujar Basuki.
![]() |
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan jajaran Kementerian PUPR memantau perkembangan banjir di ruas tol Ngawi-Kertosono yang juga merendam wilayah Simpang Susun Madiun dan sejumlah perkampungan.
PT Jasamarga Ngawi Kertosono (PT JNK), selaku operator Jalan Tol Ngawi-Kertosono, juga telah bekerja sama dengan kepolisian membuka kembali jalur Tol Caruban-Madiun sejak Jumat (08/03/2019).
Akibat adanya genangan air dari luapan sungai Jeroan, jalur Tol Caruban-Madiun dari Km 603+600 - Km 604+000 sempat terputus selama 24 jam lebih sehingga harus dilakukan rekayasa lalu lintas dengan pengalihan jalur maupun pemberlakuan sistem contra flow.
"PT JNK juga akan terus melakukan monitoring terhadap ketinggian air pada jalur tol yang di sekitarnya tergenang air dan melakukan pemantauan terhadap cuaca sebagai langkah preventif untuk mengantisipasi kejadian serupa," kata AVP Corporate Communications Jasa Marga, Irra Susiyanti.
PT JNK juga menyiapkan kantong pasir untuk menahan masuknya air kembali ke dalam jalur tol.
Simak video terkait banjir tol Ngawi-Kertosono di bawah ini.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Bendungan Sukamahi-Ciawi, Jurus Jokowi Bendung Banjir Jakarta
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular