PLTB Jeneponto & Asa Energi Terbarukan Pembangkit Listrik

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
26 February 2019 08:53
PLTB Jeneponto dan Asa Energi Baru Terbarukan Pembangkit Listrik
Foto: Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) di Jeneponto, Sulawesi Selatan (Ist Kementrian ESDM)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sedang gencar meningkatkan porsi energi baru terbarukan (EBT) dalam pembangkit listrik di Indonesia. Dalam RUPTL (Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik) PT PLN (Persero) periode 2019-2028, ada target penambahan pembangkit listrik dari energi terbarukan sebesar 16,7 GW.

Salah satu pembangkit listrik EBT yang akan beroperasi tahun ini adalah Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tolo I Jeneponto, Sulawesi Selatan, yang dijadwalkan bisa beroperasi pada September 2019. Sebelumnya PLTB ini sempat disebut bisa beroperasi di akhir tahun lalu karena pembangunan selesai lebih cepat.

Direktur Bisnis Regional Jawa Bagian Timur, Bali, dan Nusa Tenggara PLN Djoko Rahardjo Abumanan mengungkapkan, pengerjaan PLTB Jeneponto sudah selesai sejak November 2018.

"Hanya saja kontrak beroperasinya harus September 2019, sistem itu disesuaikan dengan kebutuhan, kalau mau beroperasi sebelum kontrak nanti tidak ada pelanggannya, karena bebannya tidak tumbuh," ujar Djoko kepada CNBC Indonesia saat dihubungi, Senin (25/2/2019).



Dari sisi tarif, dia menyebut tak ada perbedaan dengan PLTB Sidrap. PLTB Jeneponto dipasang tarif 11 sen/kWh, adapun untuk PLTB Sidrap memasang tarif 12 sen/kWh.

"Setahu saya tarifnya masih seperti itu ya," kata Djoko.

Direktur Perencanaan Korporat PLN Syofvi Felienty Roekman menambahkan, PLTB Jeneponto secara operasional sudah masuk dalam RUPTL, dan akan beroperasi tahun ini.

"Sekarang kami sedang masuk ke pengecekan dan uji coba sistem. Tahun ini PLTB Jeneponto akan resmi beroperasi," kata Syofvi.



Adapun, dari segi teknis, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PLTB Jeneponto ini tercatat mencapai sekitar 42%. Dengan tinggi 133 meter dan panjang baling-baling 63 meter. Masing-masing turbin mampu mengalirkan listrik sebesar 3,6 Megawatt (MW), sehingga kapasitas totalnya mencapai 72 MW.

"Ini (PLTB Jeneponto) tinggi menaranya lebih tinggi dari PLTB Sidrap. Blade juga lebih panjang dari Sidrap. Tower PLTB Jeneponto ini lebih tinggi dari Monas," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar, tahun lalu.


PLN memang berencana untuk melakukan penambahan pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) sebesar 736 MW. Di antaranya melalui PLTA Poso berkapasitas 60 MW dan PLTB Jeneponto dengan kapasitas 72 MW.
Foto: CNBC Indonesia/ Muhammad Luthfi Rahman

Executive Vice President Corporate Communication & CSR PLN I Made Suprateka mengatakan, perusahaan berkomitmen untuk mencapai target 23% pemanfaatan energi baru terbarukan di 2025.

Ia menyampaikan, saat ini kapasitas pembangkit EBT yang terpasang sebesar 6711 MW, yang telah diselesaikan pada 2018, yakni sebesar 328 MW termasuk PLTB pertama di Indonesia, yakni PLTB Sidrap 75 MW.

Made menambahkan, tidak hanya berasal dari dua pembangkit listrik di atas, penambahan pembangkit EBT juga ditargetkan berasal dari PLTA Jatigede 110 MW, PLTA Rajamandala 47 MW, PLTP Sorik Merapi 45 MW, PLTP Muara Laboh 80 MW, dan PLTP Mulut Balai 55 MW.


Sehingga, secara keseluruhan pembangkit listrik berbasis energi baru terbarukan saat ini telah mencapai 6711,2 MW atau setara dengan 11,76%.
Simak video terkait PLTB Sidrap di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Kebun Angin Raksasa Kedua RI Bisa Beroperasi Tahun Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular