Kebun Angin Raksasa Kedua RI Bisa Beroperasi Tahun Ini
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
07 November 2018 18:03
Jakarta, CNBC Indonesia- Menyusul Sidrap sebentar lagi Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) terbesar kedua di RI yang berada di Jeneponto, Sulawesi Selatan, akan segera beroperasi.
PLTB tersebut adalah PLTB Tolo I Jeneponto. Saat ini, pembangunannya sudah hampir selesai. Bahkan, diprediksi akan selesai lebih cepat dari target.
"Saat ini pembangunannya telah mencapai 97%. Dari 20 Wind Turbine Generator (WTG) yang direncanakan, 17 WTG telah terpasang. Control building dan service building juga telah selesai konstruksi. PLTB Tolo ditargetkan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada akhir tahun 2018 ini atau lebih cepat dari target tahun depan," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar melalui keterangan resminya, Rabu (7/11/2018), saat meninjau pembangunan PLTB tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pembangunan PLTB ini akan memperkuat pasokan listrik nasional, dan cadangan atau reserve margin listrik Indonesia diupayakan lebih dari 30%.
"Komitmen kita EBT 23% di 2025. PLTB (Tolo) ini adalah salah satunya. Kami juga kembangkan jenis pembangkit yang lain, seperti panas bumi, hidro, surya, biomassa, biogas. Semua potensi EBT yang ada di Indonesia kita kembangkan, sehingga kita bisa menyuplai kebutuhan energi rakyat Indonesia yang tidak tergantung kepada negara lain. Itu visi kita kedepan," terang Arcandra.
[Gambas:Video CNBC]
Adapun, dari segi teknis, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PLTB Tolo tercatat mencapai sekitar 42%. Dengan tinggi 133 meter dan panjang baling-baling 63 m, masing-masing turbin mampu mengalirkan listrik sebesar 3,6 Megawatt (MW), sehingga kapasitas totalnya mencapai 72 MW.
"Ini (PLTB TOLO) tinggi towernya lebih tinggi dari PLTB Sidrap. Blade juga lebih panjang dari Sidrap. Tower PLTB Tolo ini lebih tinggi dari Monas," pungkas Arcandra.
(gus/gus) Next Article Hampir Rampung, Jonan: PLTB Jeneponto Siap Operasi Tahun Ini
PLTB tersebut adalah PLTB Tolo I Jeneponto. Saat ini, pembangunannya sudah hampir selesai. Bahkan, diprediksi akan selesai lebih cepat dari target.
 Foto: Infografis/Desa Kincir/ Edward Ricardo |
"Saat ini pembangunannya telah mencapai 97%. Dari 20 Wind Turbine Generator (WTG) yang direncanakan, 17 WTG telah terpasang. Control building dan service building juga telah selesai konstruksi. PLTB Tolo ditargetkan mencapai Commercial Operation Date (COD) pada akhir tahun 2018 ini atau lebih cepat dari target tahun depan," ujar Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar melalui keterangan resminya, Rabu (7/11/2018), saat meninjau pembangunan PLTB tersebut.
Lebih lanjut, ia mengatakan, pembangunan PLTB ini akan memperkuat pasokan listrik nasional, dan cadangan atau reserve margin listrik Indonesia diupayakan lebih dari 30%.
"Komitmen kita EBT 23% di 2025. PLTB (Tolo) ini adalah salah satunya. Kami juga kembangkan jenis pembangkit yang lain, seperti panas bumi, hidro, surya, biomassa, biogas. Semua potensi EBT yang ada di Indonesia kita kembangkan, sehingga kita bisa menyuplai kebutuhan energi rakyat Indonesia yang tidak tergantung kepada negara lain. Itu visi kita kedepan," terang Arcandra.
[Gambas:Video CNBC]
Adapun, dari segi teknis, Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) PLTB Tolo tercatat mencapai sekitar 42%. Dengan tinggi 133 meter dan panjang baling-baling 63 m, masing-masing turbin mampu mengalirkan listrik sebesar 3,6 Megawatt (MW), sehingga kapasitas totalnya mencapai 72 MW.
"Ini (PLTB TOLO) tinggi towernya lebih tinggi dari PLTB Sidrap. Blade juga lebih panjang dari Sidrap. Tower PLTB Tolo ini lebih tinggi dari Monas," pungkas Arcandra.
(gus/gus) Next Article Hampir Rampung, Jonan: PLTB Jeneponto Siap Operasi Tahun Ini
Most Popular