RI Punya Potensi 978 MW Tenaga Angin, Ini Sebarannya
24 September 2018 10:38

Jakarta, CNBC Indonesia- Beberapa waktu lalu, pemerintah telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Sidrap dan akan menyusul PLTB Tolo I di Jeneponto. Ternyata, selain kedua wilayah tersebut, ada juga wilayah lain yang memiliki potensi sumber energi angin yang cukup besar.
Berdasarkan analisis potensi energi angin dan pemetaan potensi energi angin yang telah dilakukan oleh Kementerian ESDM, wilayah dengan potensi yang cukup besar antara lain, Sukabumi (170 MW), Garut (150 MW), Lebak dan Pandeglang (masing-masing 150 MW), serta Lombok (100 MW).
Selain wilayah tersebut di atas, wilayah lain yang memiliki potensi energi angin di bawah 100 MW antara lain, Gunung Kidul (10 MW) dan Bantul (50 MW) di DIY Yogyakarta, Belitung Timur (10 MW), Tanah Laut (90 MW), Selayar (5 MW), Buton (15 MW), Kupang (20 MW), Timur Tengah Selatan (20 MW), dan Sumba Timur (3 MW) di Nusa Tenggara Timur serta Ambon (15 MW), Kei Kecil (5 MW), dan Saumlaki (5 MW) di Ambon. Di lokasi-lokasi tersebut terdapat beberapa lokasi potensial dan sedang dilakukan pengembangan oleh pengembang listrik swasta.
"Pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan termasuk energi angin sebagai tulang punggung energi nasional akan terus diupayakan pemerintah guna mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% yang berasal dari EBT pada 2025 mendatang," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi melalui keterangan resminya, Senin (24/9/2018).
Presiden Joko Widodo menyatakan akan terus mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), salah satunya energi angin. Sebab, sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang panjang, Indonesia juga menjadi negara yang memiliki potensi energi angin yang besar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pun telah meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang berada di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).
PLTB Sidrap ini merupakan yang pertama di Indonesia, dengan 30 kincir angin masing-masing setinggi 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter. Setiap kincir menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan 30 turbin adalah 75 MW.
Saat meresmikan PLTB Sidrap ini, Jokowi menyatakan kekagumannya. Dia mengatakan berpuluh-puluh kincir angin yang ada membuat suasana Sidrap seperti Eropa.
"Bahagia sekali sore ini, PLTB sidrap ini saya lihat baling-balingnya muter semua artinya angin lebih dari cukup. Saya merasa kok kaya di.. Yang banyak seperti ini di mana? Di Belanda, serasa di Belanda. Kayak di Eropa, tapi kita di Sidrap," kata Kepala Negara, Senin (2/7/2018).
Menyusul Sidrap, sebentar lagi PLTB terbesar kedua di RI yang berada di Jeneponto, Sulawesi Selatan, akan segera beroperasi.
PLTB berkapasitas 72 MW ini hampir selesai pengerjaannya, "Akan COD (beroperasi komersial) sekitar akhir 2018," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Jumat (21/9/2018).
(gus)
Berdasarkan analisis potensi energi angin dan pemetaan potensi energi angin yang telah dilakukan oleh Kementerian ESDM, wilayah dengan potensi yang cukup besar antara lain, Sukabumi (170 MW), Garut (150 MW), Lebak dan Pandeglang (masing-masing 150 MW), serta Lombok (100 MW).
Selain wilayah tersebut di atas, wilayah lain yang memiliki potensi energi angin di bawah 100 MW antara lain, Gunung Kidul (10 MW) dan Bantul (50 MW) di DIY Yogyakarta, Belitung Timur (10 MW), Tanah Laut (90 MW), Selayar (5 MW), Buton (15 MW), Kupang (20 MW), Timur Tengah Selatan (20 MW), dan Sumba Timur (3 MW) di Nusa Tenggara Timur serta Ambon (15 MW), Kei Kecil (5 MW), dan Saumlaki (5 MW) di Ambon. Di lokasi-lokasi tersebut terdapat beberapa lokasi potensial dan sedang dilakukan pengembangan oleh pengembang listrik swasta.
"Pengembangan dan pemanfaatan energi baru terbarukan termasuk energi angin sebagai tulang punggung energi nasional akan terus diupayakan pemerintah guna mencapai target bauran energi nasional sebesar 23% yang berasal dari EBT pada 2025 mendatang," ujar Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi melalui keterangan resminya, Senin (24/9/2018).
Presiden Joko Widodo menyatakan akan terus mendorong pengembangan energi baru dan terbarukan (EBT), salah satunya energi angin. Sebab, sebagai negara kepulauan yang memiliki garis pantai yang panjang, Indonesia juga menjadi negara yang memiliki potensi energi angin yang besar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo pun telah meresmikan pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) yang berada di Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap).
PLTB Sidrap ini merupakan yang pertama di Indonesia, dengan 30 kincir angin masing-masing setinggi 80 meter dan panjang baling-baling 57 meter. Setiap kincir menggerakkan turbin berkapasitas 2,5 MW, sehingga total kapasitas yang dihasilkan 30 turbin adalah 75 MW.
Saat meresmikan PLTB Sidrap ini, Jokowi menyatakan kekagumannya. Dia mengatakan berpuluh-puluh kincir angin yang ada membuat suasana Sidrap seperti Eropa.
![]() |
"Bahagia sekali sore ini, PLTB sidrap ini saya lihat baling-balingnya muter semua artinya angin lebih dari cukup. Saya merasa kok kaya di.. Yang banyak seperti ini di mana? Di Belanda, serasa di Belanda. Kayak di Eropa, tapi kita di Sidrap," kata Kepala Negara, Senin (2/7/2018).
Menyusul Sidrap, sebentar lagi PLTB terbesar kedua di RI yang berada di Jeneponto, Sulawesi Selatan, akan segera beroperasi.
![]() |
PLTB berkapasitas 72 MW ini hampir selesai pengerjaannya, "Akan COD (beroperasi komersial) sekitar akhir 2018," ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, Jumat (21/9/2018).
Artikel Selanjutnya
Jokowi akan Resmikan 6 Pembangkit di Sulawesi Hari Ini
(gus)