Ketika Sri Mulyani Bicara Soal Pendangkalan Nalar, Maksudnya?

Yanurisa Ananta, CNBC Indonesia
25 February 2019 16:43
Sebab, sekarang ini banyak pihak yang membeberkan 1-2 data dan membesar-besarkan permasalahan di Tanah Air.
Foto: Sri Mulyani hadiri konferensi Pers APBN KiTa Edisi Feb 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan masyarakat Indonesia harus mampu melawan pihak-pihak yang mencoba melakukan pendangkalan terhadap nalar. Sebab, sekarang ini banyak pihak yang membeberkan 1-2 data dan membesar-besarkan permasalahan di Tanah Air.

"Orang bisa saja mengatakan, ini loh datanya. Angkanya [tapi] cuma dua. Lalu dia bikin cerita seolah-olah dunia sudah dia kuasai gitu," kata Sri Mulyani dalam paparannya di acara Peluncuran Data Sampel BPJS Kesehatan: Penggunaan Big Data dalam Pengembangan Evidence Based Policy JKN, Senin (25/2/2019).

Menurut Sri Mulyani, pihak-pihak tersebut berupaya untuk mendangkalkan nalar masyarakat. Padahal, berbicara soal masalah semua negara, bahkan negara maju sekalipun memiliki masalah.



Mengutip ucapan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Sri Mulyani mengaku optimistis melihat permasalahan. Optimistis, menurut Sri Mulyani, dalam artian tidak menganggap masalah sebagai bencana besar.

Masalah, menurut Sri, harus dilihat apakah merupakan masalah tersebut mengindikasikan sebuah kemajuan atau ketertinggalan. Masalah-masalah yang ada di Indonesia sekarang ini, termasuk dalam konteks Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, masuk dalam kategori masalah yang menunjukan kemajuan.

"Jadi jangan pernah berkecil hati kalau ada masalah. Apa yang kita hadapi ini masalah baik. Kita mau bikin Universal Health Coverage yang affordability-nya, sustainable dan bisa memuaskan layanan publik," tuturnya.

"Saya juga minta kita melawan orang-orang yang mau melakukan pendangkalan nalar kita. Indonesia itu tergantung kita, Ini yang disebut esensi kedaulatan, baru bisa diartikan baik kalau dilakukan dengan etika," tambahnya.

Ketika Sri Mulyani Bicara Soal Pendangkalan Nalar, Maksudnya?Foto: Sri Mulyani hadiri konferensi Pers APBN KiTa Edisi Feb 2019. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)


Pernyataan Sri Mulyani ini dilontarkan dalam konteks penggunaan data sampel BPJS Kesehatan yang hari ini diluncurkan. Ia berharap setelah data sampel diluncurkan akan ada banyak penelitian terkait dengan layanan BPJS, termasuk, seminar-seminar atau kompetisi dalam hal penelitian yang diadakan empat kali setahun.

Menurutnya, dengan begitu hal ini bakal menumbuhkan lingkungan berpikir yang sehat di Indonesia.

"Masing-masing peneliti akan kita akan berikan sorotan track record mereka. Bagaimana kompetensi mereka kita juga undang yang profesor bidang statistik, misalnya, sehingga pengambilan keputusan berbasis data," pungkasnya.

Ketika Sri Mulyani Bicara Soal Pendangkalan Nalar, Maksudnya?Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani saat Peluncuran Data Sample BPJS Kesehatan (CNBC Indonesia/Yanurisa Ananta)


Meski harus berhati-hati dalam hal penggunaan data sampel BPJS Kesehatan, Sri Mulyani menyebut inisiatif pembuatan data sampel tahun 2015-2016 sudah baik.

BPJS Kesehatan menerbitkan data sampel yang bisa digunakan untuk penelitian atau pengambilan kebijakan berbasis bukti (evidence based policy). Data sampel BPJS Kesehatan ini bisa mewakili basis data kepesertaan dan jaminan pelayanan kesehatan sepanjang 2015-2016.

Simak tanggapan Sri Mulyani terkait perang dagang di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Iuran Akan Naik, Begini Suasana Pelayanan BPJS Kesehatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular