
Tiket Pesawat Mahal dan Polemik Harga Avtur
Roy Franedya, CNBC Indonesia
16 February 2019 10:10

Pertamina selaku pemain tunggal menegaskan harga yang diberikan sudah cukup kompetitif, mengingat biaya yang ditanggung perseroan untuk memasok avtur ke bandar udara tak sedikit.
Hal tersebut juga disampaikan oleh Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian ESDM Fajar Harry Sampurno. Ia mengatakan, harga avtur saat ini sudah terus diturunkan sejak November lalu.
"Dan sudah disampaikan oleh Bu Menteri BUMN, coba tanya juga ke direktur Pertamina, jadi harga avtur sangat kompetitif," kata Fajar saat dijumpai di Kementerian BUMN, Selasa (12/2/2019).
Lebih lanjut, Ia malah menegaskan bahwa harga avtur di Indonesia masuk dalam peringkat tiga paling kompetitif di Asia Tenggara.
Ia belum tahu pasti mengapa Presiden Jokowi sampai berencana memanggil Pertamina terkait avtur. "Saya tidak tahu, tidak bisa jawab apalagi hubungannya sampai ke soal penumpang. Penumpang kan hubungannya dengan harga tiket, kalau hubungannya dengan sepinya hotel saya tidak tahu, kejauhan kali ya," paparnya.
Tidak hanya Fajar, Menteri BUMN Rini Soemarno pun ikut buka suara. Ia memaparkan bahwa terkait avtur sebenarnya harga Indonesia tidak jauh beda dengan Singapura. "Cuma ada perbedaan paling utama pajak, di kita kan kena PPN di sana tidak kena," ujarnya di Istana, Rabu (13/2/2019).
Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengisyaratkan pihaknya terbuka untuk mengkaji ulang pajak yang dikenakan terhadap avtur menyusul tingginya harga tiket pesawat yang berdampak tidak hanya kepada penumpang tapi juga industri hotel dan pariwisata.
Ia mengatakan akan menunggu hasil pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dengan PT Pertamina (Persero). Namun, jika memang pajaklah yang membuat harga avtur tinggi, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mengkaji ulang pajak avtur.
"Saya menyampaikan sama seperti Garuda pernah menyampaikan, kalau itu sifatnya adalah level playing field, kita bersedia untuk meng-compare dengan negara lain," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
(roy/roy)
Hal tersebut juga disampaikan oleh Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian ESDM Fajar Harry Sampurno. Ia mengatakan, harga avtur saat ini sudah terus diturunkan sejak November lalu.
"Dan sudah disampaikan oleh Bu Menteri BUMN, coba tanya juga ke direktur Pertamina, jadi harga avtur sangat kompetitif," kata Fajar saat dijumpai di Kementerian BUMN, Selasa (12/2/2019).
Ia belum tahu pasti mengapa Presiden Jokowi sampai berencana memanggil Pertamina terkait avtur. "Saya tidak tahu, tidak bisa jawab apalagi hubungannya sampai ke soal penumpang. Penumpang kan hubungannya dengan harga tiket, kalau hubungannya dengan sepinya hotel saya tidak tahu, kejauhan kali ya," paparnya.
Tidak hanya Fajar, Menteri BUMN Rini Soemarno pun ikut buka suara. Ia memaparkan bahwa terkait avtur sebenarnya harga Indonesia tidak jauh beda dengan Singapura. "Cuma ada perbedaan paling utama pajak, di kita kan kena PPN di sana tidak kena," ujarnya di Istana, Rabu (13/2/2019).
Adapun, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengisyaratkan pihaknya terbuka untuk mengkaji ulang pajak yang dikenakan terhadap avtur menyusul tingginya harga tiket pesawat yang berdampak tidak hanya kepada penumpang tapi juga industri hotel dan pariwisata.
Ia mengatakan akan menunggu hasil pembicaraan antara Presiden Joko Widodo dengan PT Pertamina (Persero). Namun, jika memang pajaklah yang membuat harga avtur tinggi, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk mengkaji ulang pajak avtur.
"Saya menyampaikan sama seperti Garuda pernah menyampaikan, kalau itu sifatnya adalah level playing field, kita bersedia untuk meng-compare dengan negara lain," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/2/2019).
(roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular