ADHI Klaim LRT Jabodebek Lebih Efisien Ketimbang LRT Malaysia

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
15 February 2019 15:14
ADHI kembali memberikan penjelasan perihal biaya pembangunan moda transportasi berbasis massal light rail transit (LRT) Jabodebek.
Foto: Proyek LRT Stasiun Taman Mini (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adhi Karya Tbk (ADHI) kembali memberikan penjelasan perihal biaya pembangunan moda transportasi berbasis massal light rail transit (LRT) Jabodebek.

Sebelumnya, dalam sejumlah kesempatan, Wakil Presiden Jusuf Kalla meluncurkan kritik pedas terhadap pembangunan LRT Jabodebek. Mulai dari biaya pembangunan hingga pembangunan secara elevated (melayang).



Direktur Operasional II PT Adhi Karya Tbk, Pundjung Setya Brata menyatakan LRT Jabodebek tergolong efisien jika dibandingkan pembangunan moda sejenis di negara-negara lain.

Sebagai perbandingan, untuk pembangunan moda sejenis di Manila, Filipina menelan dana senilai Rp 904 miliar/km, Malaysia sebesar Rp 807 miliar/km dan Pakistan Rp 797 miliar/km. Lalu, di Dubai diperkirakan senilai Rp 1,02 triliun/km, lalu Kanada dan Amerika Serikat (AS) masing-masing menelan dana Rp 2,19 triliun dan Rp 688 miliar/km.



Sedangkan, pemilihan pembangunan secara melayang ini dipilih karena model tersebut dinilai paling cocok untuk dilakukan di wilayah Jakarta.

"Kita sudah menghadapi situasi Jakarta sebagai kota yang berkembang, makanya infrastruktur sudah dibangun melayang," kata Pundjung di Jakarta, Jumat (15/2/2019).

ADHI Klaim LRT Jabodebek Lebih Efisien Ketimbang LRT MalaysiaFoto: Infografis/Jumlah Utang Pemerintah Pusat/Arie PratamaInfografis: Perbandingan Biaya LRT di Dunia


Ketua Institut Studi Transportasi (INSTRAN), Darmaningtyas mengatakan, cara melihat biaya yang dikeluarkan untuk membangun LRT ini bukanlah hanya melihat biaya yang dipakai untuk konstruksi jalurn saja.

Lebih dari itu, harus diperhatikan secara keseluruhan yaitu pekerjaan struktur jalur, trackworks, serta railway system. Pertimbangan lain konstruksi LRT dibangun Jabodebek elevated yakni untuk menghilangkan perlintasan sebidang dengan jalan raya. Sehingga kapasitas jalan akan tetap terjaga tinggi karena tidak ada gangguan kereta lewat.

"Bila konstruksi elevated di atas jalan, maka ruang di bawahnya masih bisa difungsikan setelah konstruksi selesai, sehingga penggunaan lahan lebih efisien," ujar Darmaningtyas.

Simak video terkait perkembangan LRT Jabodebek di bawah ini.

[Gambas:Video CNBC]

(miq/miq) Next Article Orang Jakarta dan Sekitarnya Malas Pakai Transportasi Umum

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular