Soal Avtur, Menhub Tantang Pertamina: Jangan Ada Dusta
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
14 February 2019 12:46

Jakarta, CNBC Indonesia- Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, menantang PT Pertamina (Persero) Tbk untuk buka-bukaan terkait harga avtur. Ini merespons klaim Pertamina yang dalam beberapa kesempatan menyebut sudah menjual avtur dengan harga kompetitif.
"Kita bisa melihat semua itu secara detail dan kita sama-sama buka buku lah sehingga tidak ada dusta di antara kita," ujar BKS dalam wawancara eksklusif di program Squawk Box CNBC Indonesia TV, Kamis (14/2/2019).
Menhub ingin semuanya terbuka, agar ada jalan baik bagi Pertamina sendiri maupun para maskapai supaya tak merugi. Menhub menegaskan, jika data-data yang disajikan hanya data sesaat, dikhawatirkan data itu akan menyesatkan pula.
"Saya pikir saya tidak akan mengatakan Pertamina melakukan suatu monopoli dengan harga tertentu, tetapi secara sendiri diharapkan Pertamina manage itu," imbuhnya.
Di sisi lain, BKS menilai keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melibatkan swasta dalam jual-beli avtur, merupakan langkah positif. Dengan demikian, menurutnya akan tercipta kompetisi sehingga terjadi suatu koreksi harga.
Namun, Menhub juga tidak mengabaikan aspek keterjangkauan, mengingat kebutuhan avtur juga harus terdistribusikan hingga ke daerah.
"Jadi apa yang akan digagas harus memikirkan dua sisi. Satu sisi kompetisi bagus, tetapi juga bagaimana distribusi bahan bakar bisa tercapai di seluruh tempat," urainya.
"[Kompetisi] itu sah-sah saja dan baik, tapi kita harus melihat Indonesia ini sangat luas dan kita harus memikirkan bahwa avtur itu yang harganya sesuai bukan hanya di Jakarta tetapi juga di beberapa lapangan terbang lain," pungkasnya.
Saksikan video Menhub sebut maskapai nasional belum efisien di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Menhub dan DPR Salah Paham, Rapat Batal!
"Kita bisa melihat semua itu secara detail dan kita sama-sama buka buku lah sehingga tidak ada dusta di antara kita," ujar BKS dalam wawancara eksklusif di program Squawk Box CNBC Indonesia TV, Kamis (14/2/2019).
"Saya pikir saya tidak akan mengatakan Pertamina melakukan suatu monopoli dengan harga tertentu, tetapi secara sendiri diharapkan Pertamina manage itu," imbuhnya.
Di sisi lain, BKS menilai keinginan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melibatkan swasta dalam jual-beli avtur, merupakan langkah positif. Dengan demikian, menurutnya akan tercipta kompetisi sehingga terjadi suatu koreksi harga.
Namun, Menhub juga tidak mengabaikan aspek keterjangkauan, mengingat kebutuhan avtur juga harus terdistribusikan hingga ke daerah.
"Jadi apa yang akan digagas harus memikirkan dua sisi. Satu sisi kompetisi bagus, tetapi juga bagaimana distribusi bahan bakar bisa tercapai di seluruh tempat," urainya.
"[Kompetisi] itu sah-sah saja dan baik, tapi kita harus melihat Indonesia ini sangat luas dan kita harus memikirkan bahwa avtur itu yang harganya sesuai bukan hanya di Jakarta tetapi juga di beberapa lapangan terbang lain," pungkasnya.
Saksikan video Menhub sebut maskapai nasional belum efisien di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Menhub dan DPR Salah Paham, Rapat Batal!
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular