
Jokowi Perintahkan Harga Avtur Dihitung Ulang
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
14 February 2019 09:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo meminta dengan tegas para menteri terkait untuk menghitung ulang harga avtur yang selama ini menjadi biang kerok tingginya harga tiket pesawat.
Hal tersebut ditekankan Jokowi, usai melakukan pertemuan singkat dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja di sela-sela pelantikan duta besar dan kepala daerah, Rabu (14/2/2019).
"Saya sudah perintahkan untuk dihitung, mana yang belum efisien. Nanti akan segera diambil keputusan. Saya perintah tadi untuk melihat, membuat perhitungan, membuat kalkulasi, ada opsi seperti apa," tegas Jokowi.
Data Kementerian Perhubungan memang menunjukkan porsi biaya bahan bakar pesawat bisa mencapai 24% dalam ongkos penerbangan. Namun, klaim dari maskapai porsi tersebut bisa membengkak hingga 40%.
Pertamina selaku pemain tunggal menegaskan harga yang diberikan sudah cukup kompetitif, mengingat biaya yang ditanggung perseroan untuk memasok avtur ke bandar udara tak sedikit.
Jokowi, yang mendapatkan bisikan langsung dari pemegang saham Garuda Indonesia dalam acara gala dinner Perhimpunan Botel dan Restoran Indonesia (PHRI) pun menyinggung harga avtur yang terlampau mahal.
Jokowi menyebut bahwa avtur diimonopoli oleh Pertamina, dan tak segan membuka peluang bagi swasta untuk ikut berkompetisi apabila harga avtur tak kunjung diturunkan.
Berdasarkan sejumlah peraturan perundang-undangan, penjualan dan penyediaan avtur di bandara sebenarnya terbuka bagi sektor swasta. Namun, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pasalnya, hak pengelolaan infrastruktur avtur di bandara dikuasai penuh oleh Pertamina. Ketika dikonfirmasi potensi infrastruktur tersebut diberikan kepada pengelola bandara, kemungkinannya pun kecil.
"Karena yang investasi Pertamina loh. Infrastrukturnya, pipanya, penyimpanannya, itu semua Pertamina," tegas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno
Sekarang, keputusan untuk menghitung ulang harga avtur berada di tangan BUMN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Presiden, tentu tak ingin menunggu lama.
Apalagi, melalui siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Garuda Indonesia Group mengumumkan penurunan harga tiket di seluruh rute penerbangan sebesar 20%, terhitung mulai hari ini.
Maskapai penerbangan domestik tentu tak ingin, keputusan untuk menurunkan harga tiket tak diimbagi dengan penurunan harga avtur yang kerap kali menjadi penyebab utama harga tiket naik.
(hps) Next Article Harga Avtur Tinggi bikin Tiket Mahal, Jokowi Buka Kompetisi
Hal tersebut ditekankan Jokowi, usai melakukan pertemuan singkat dengan sejumlah Menteri Kabinet Kerja di sela-sela pelantikan duta besar dan kepala daerah, Rabu (14/2/2019).
"Saya sudah perintahkan untuk dihitung, mana yang belum efisien. Nanti akan segera diambil keputusan. Saya perintah tadi untuk melihat, membuat perhitungan, membuat kalkulasi, ada opsi seperti apa," tegas Jokowi.
Data Kementerian Perhubungan memang menunjukkan porsi biaya bahan bakar pesawat bisa mencapai 24% dalam ongkos penerbangan. Namun, klaim dari maskapai porsi tersebut bisa membengkak hingga 40%.
Jokowi, yang mendapatkan bisikan langsung dari pemegang saham Garuda Indonesia dalam acara gala dinner Perhimpunan Botel dan Restoran Indonesia (PHRI) pun menyinggung harga avtur yang terlampau mahal.
Jokowi menyebut bahwa avtur diimonopoli oleh Pertamina, dan tak segan membuka peluang bagi swasta untuk ikut berkompetisi apabila harga avtur tak kunjung diturunkan.
Berdasarkan sejumlah peraturan perundang-undangan, penjualan dan penyediaan avtur di bandara sebenarnya terbuka bagi sektor swasta. Namun, tidak semudah membalikkan telapak tangan.
Pasalnya, hak pengelolaan infrastruktur avtur di bandara dikuasai penuh oleh Pertamina. Ketika dikonfirmasi potensi infrastruktur tersebut diberikan kepada pengelola bandara, kemungkinannya pun kecil.
"Karena yang investasi Pertamina loh. Infrastrukturnya, pipanya, penyimpanannya, itu semua Pertamina," tegas Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno
Sekarang, keputusan untuk menghitung ulang harga avtur berada di tangan BUMN dan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Presiden, tentu tak ingin menunggu lama.
Apalagi, melalui siaran pers yang diterima CNBC Indonesia, Garuda Indonesia Group mengumumkan penurunan harga tiket di seluruh rute penerbangan sebesar 20%, terhitung mulai hari ini.
Maskapai penerbangan domestik tentu tak ingin, keputusan untuk menurunkan harga tiket tak diimbagi dengan penurunan harga avtur yang kerap kali menjadi penyebab utama harga tiket naik.
(hps) Next Article Harga Avtur Tinggi bikin Tiket Mahal, Jokowi Buka Kompetisi
Most Popular