Perhatian, Jokowi Minta Harga Tiket Pesawat Turun Pekan Ini
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
13 February 2019 15:28
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil beberapa Menteri sekaligus ke Istana Merdeka siang ini, salah satu agendanya adalah membahas harga tiket pesawat yang naik dan avtur yang disebut-sebut sebagai salah satu penyebabnya.
Menteri yang dipanggil adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Dijumpai seusai rapat Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan rapat tidak spesifik membahas soal avtur, tapi lebih ke tiket pesawat. Terutama tiket maskapai penerbangan Garuda Indonesia. "Tidak bicara avtur, Garudanya. Nanti dibahas supaya bisa dicari jalan keluar supaya tarifnya reasonable," ujar Budi, Rabu (13/2/2019).
Presiden, kata dia, minta agar tiket pesawat bisa disesuaikan setidaknya pekan ini. "Diusahakan minggu ini," katanya. Ia melanjutkan jika ada kenaikan harga tiket, batas maksimalnya adalah 10-20% seperti tahun lalu.
Terkait penyebab mahalnya tiket, Budi menjelaskan untuk avtur sendiri menelan porsi 25%-40% dari struktur biaya dan berpengaruh ke keuangan pesawat. Tapi, selain avtur, pemerintah juga meminta maskapai melihat efisiensi di tempat lain. "Seperti leasing, paling besar."
Tidak hanya Garuda, maskapai swasta seperti Lion juga disebut akan diimbau untuk turunkan harga. Pemerintah, kata dia, coba mempertimbangkan kepentingan masyarakat sekaligus usahanya. "Balance, kita pikirkan semuanya. Airlines dipikirkan, tapi masyarakat juga," katanya.
Soal harga tiket turun jadi berapa atau berapa persen, pemerintah tak bisa arahkan spesifiknya. "Ini korporasi, kesadaran dan sensitivitas saja. Jadi imbauan," jelasnya.
Saksikan video pernyataan Sri Mulyani kaji ulang PPN Avtur
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Garuda Kalah dalam Gugatan Arbitrase, Begini Dampaknya
Menteri yang dipanggil adalah Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Presiden, kata dia, minta agar tiket pesawat bisa disesuaikan setidaknya pekan ini. "Diusahakan minggu ini," katanya. Ia melanjutkan jika ada kenaikan harga tiket, batas maksimalnya adalah 10-20% seperti tahun lalu.
Terkait penyebab mahalnya tiket, Budi menjelaskan untuk avtur sendiri menelan porsi 25%-40% dari struktur biaya dan berpengaruh ke keuangan pesawat. Tapi, selain avtur, pemerintah juga meminta maskapai melihat efisiensi di tempat lain. "Seperti leasing, paling besar."
Tidak hanya Garuda, maskapai swasta seperti Lion juga disebut akan diimbau untuk turunkan harga. Pemerintah, kata dia, coba mempertimbangkan kepentingan masyarakat sekaligus usahanya. "Balance, kita pikirkan semuanya. Airlines dipikirkan, tapi masyarakat juga," katanya.
Soal harga tiket turun jadi berapa atau berapa persen, pemerintah tak bisa arahkan spesifiknya. "Ini korporasi, kesadaran dan sensitivitas saja. Jadi imbauan," jelasnya.
Saksikan video pernyataan Sri Mulyani kaji ulang PPN Avtur
[Gambas:Video CNBC]
(gus/gus) Next Article Garuda Kalah dalam Gugatan Arbitrase, Begini Dampaknya
Most Popular