Soal Monopoli Avtur, ESDM: Izin Jual Terkendala di Bandara

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
12 February 2019 12:10
ESDM sebut swasta bisa masuk jual avtur, tapi perizinan kerap terkendala di pengelola bandara
Foto: Foto/Direktur Jenderal Migas Djoko Siswanto memberi keterangan pers tentang Penurunan Harga dan Kebijakan Formula Harga BBM Umum di Ruang Sarulla Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Minggu (10/2)./Muhammad Sabki/CNBC Indonesia
Jakarta, CNBC Indonesia- Presiden Joko Widodo terkejut mengetahui harga tiket pesawat yang melambung tinggi. Menurut maskapai, harga avtur yang mahal menjadi salah satu komponen penyebabnya.
Presiden pun akan memanggil PT Pertamina (Persero) untuk meminta klarifikasi penjualan harga avtur yang dalam beberapa waktu terakhir dikeluhkan pengusaha tersebut.



"Pilihannya satu, harga bisa sama dengan harga internasional atau tidak? Kalau gak bisa, saya akan masukan kompetitor yang lain sehingga terjadi kompetisi," tegas Jokowi.

Menurut Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, memang sementara ini pasar penjualan avtur belum dibuka untuk badan usaha lainnya, walaupun berdasarkan regulasi tidak ada larangan untuk badan usaha lain menjual avtur.

Penyebabnya, lanjut Djoko, karena belum ada izin dari badan usaha BBM lain selain Pertamina untuk menjual avtur. "Urutannya mereka dapat izin dulu dari badan usaha," tutur Djoko.



"Nah dia kan harus jual itu ke pesawat, di landasan. Penguasa bandara kan ada juga, dia harus di situ kan. Nah dapat izin tidak? Kalau sudah dapat izin ya tidak ada maslaah. Percuma kalau kami kasih izin tapi dia tidak bisa bangun di bandara. Apa bisa pesawat mengisi di luar bandara? Kan tidak bisa," terang Djoko saat dijumpai di Kementerian ESDM, Minggu (10/2/2019).

Lalu bagaimana dengan minat dari badan usaha BBM lain?
Brand Manager PCMO & Fleet PT Total Oil Indonesia Magda Naibaho mengatakan, sampai saat ini belum ada pembicaraan di perusahaan terkait dengan rencana penjualan avtur tersebut. Sehingga, ia belum bisa memastikan minat perusahaan.

"Belum bisa berkomentar, karena kan memang belum ada pembicaraan," ujar Magda kepada CNBC Indonesia saat dihubungi Selasa (12/2/2019).

Adapun, sebelumnya, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) sudah berencana menjual avtur di beberapa bandara di Indonesia. Rencana tersebut sudah dikemukakan sejak 2017, namun sampai saat ini realisasinya belum ada.

"Untuk itu kami tidak bisa berkomentar dulu, karena harus berkoordinasi dengan BP, rekan kami," kata Direktur AKR Corporindo Suresh Vembu saat dihubungi CNBC Indonesia, Selasa (12/2/2019).

Saksikan video tentang Pertamina monopoli avtur di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Penerbangan Meningkat, Ini Persiapan Pertamina Pasok Avtur

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular