
Kenaikan Suku Bunga Bikin Biaya Infrastruktur RI Makin Mahal
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
07 February 2019 14:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) menyebut bahwa biaya pembangunan infrastruktur di Indonesia mencapai US$2.150 (Rp 30 juta) per meter.
Dengan nilai tersebut, Indonesia berada di posisi keempat negara dengan biaya pembangunan termurah dari delapan negara yang diteliti AIIB. Posisi puncak dipegang oleh negara tetangga, Filipina, yang membutuhkan US$1.150 (Rp 16 juta) untuk membangun tiap meter proyek infrastruktur.
"Pengembangan infrastruktur di Indonesia sebagian besar dibiayai melalui utang berdenominasi rupiah," dikutip dari laporan AIIB, Kamis (7/2/2019).
"Biaya untuk pembiayaan infrastruktur di Indonesia bervariasi dan sangat bergantung pada beberapa faktor, seperti durasi dan sifat konsesi, tipe pembiayaan, sektor pengembangan infrastruktur, dan kualitas proyek," tambahnya.
Data spread untuk pinjaman sindikasi bagi 59 transaksi infrastruktur sepanjang 2016 hingga kuartal ketiga 2018 mengindikasikan rata-rata spread sekitar 224 basis poin.
AIIB memperkirakan bunga pembiayaan infrastruktur akan meningkat dalam 12 bulan ke depan sebagian besar karena kenaikan suku bunga acuan di Indonesia.
Bank Indonesia (BI) telah menaikkan bunga acuannya sebanyak enam kali dengan total kenaikan 175 basis poin sepanjang tahun lalu. Kenaikan suku bunga kebijakan BI akan berdampak juga pada besaran bunga pinjaman di perbankan maupun lembaga pembiayaan atau multifinance yang menyalurkan berbagai pinjaman untuk pembangunan infrastruktur.
"Subyek wawancara menggarisbawahi kekhawatiran bahwa kurang menariknya syarat yang ditawarkan kepada bank dan investor, dengan lebih sedikit jaminan pemerintah, dan isu terkait mata uang yang terus berlanjut akan berdampak buruk pada aliran kesepakatan [pembiayaan]," tambahnya.
"Mereka juga mengindikasikan bahwa pemilu yang akan datang dan dampak kenaikan suku bunga di Indonesia menambah ketidakpastian makroekonomi."
Saksikan video mengenai holding infrastruktur berikut ini.
(gus) Next Article Biaya Bangun Infrastruktur di RI Lebih Mahal dari Filipina
Dengan nilai tersebut, Indonesia berada di posisi keempat negara dengan biaya pembangunan termurah dari delapan negara yang diteliti AIIB. Posisi puncak dipegang oleh negara tetangga, Filipina, yang membutuhkan US$1.150 (Rp 16 juta) untuk membangun tiap meter proyek infrastruktur.
"Pengembangan infrastruktur di Indonesia sebagian besar dibiayai melalui utang berdenominasi rupiah," dikutip dari laporan AIIB, Kamis (7/2/2019).
![]() |
Data spread untuk pinjaman sindikasi bagi 59 transaksi infrastruktur sepanjang 2016 hingga kuartal ketiga 2018 mengindikasikan rata-rata spread sekitar 224 basis poin.
AIIB memperkirakan bunga pembiayaan infrastruktur akan meningkat dalam 12 bulan ke depan sebagian besar karena kenaikan suku bunga acuan di Indonesia.
Bank Indonesia (BI) telah menaikkan bunga acuannya sebanyak enam kali dengan total kenaikan 175 basis poin sepanjang tahun lalu. Kenaikan suku bunga kebijakan BI akan berdampak juga pada besaran bunga pinjaman di perbankan maupun lembaga pembiayaan atau multifinance yang menyalurkan berbagai pinjaman untuk pembangunan infrastruktur.
"Subyek wawancara menggarisbawahi kekhawatiran bahwa kurang menariknya syarat yang ditawarkan kepada bank dan investor, dengan lebih sedikit jaminan pemerintah, dan isu terkait mata uang yang terus berlanjut akan berdampak buruk pada aliran kesepakatan [pembiayaan]," tambahnya.
"Mereka juga mengindikasikan bahwa pemilu yang akan datang dan dampak kenaikan suku bunga di Indonesia menambah ketidakpastian makroekonomi."
Saksikan video mengenai holding infrastruktur berikut ini.
(gus) Next Article Biaya Bangun Infrastruktur di RI Lebih Mahal dari Filipina
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular