
Jokowi Janji Naikkan Harga Gula dari Rp 9.700/Kg Demi Petani
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
06 February 2019 17:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar silaturahmi dengan ratusan petani tebu yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia di Istana Negara, Rabu (6/2/2018).
Para petani yang diwakili oleh Soemitro Samadikun langsung menyampaikan keluh kesahnya di depan Presiden, yang didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Mulai dari banjirnya gula impor yang menyebabkan produksi gula nasional tak bisa terserap, hingga meminta kenaikan biaya pokok produksi (BPP) yang semula Rp 9.700 menjadi Rp 10.500 per kilogram.
Jokowi di depan ratusan petani, pun menegaskan akan mengakomodir permintaan tersebut. BPP, ditegaskan pemerintah akan dinaikkan sesuai permintaan petani.
"Berikan waktu seminggu. Nanti saya bicara ini. Jangan saya belum tahu, saya putuskan. Tapi semangatnya itu kita naikan. Berapanya yang belum," kata Jokowi.
"Kemudian, bansos untuk tebu. Saya akan urusi. Ini sangat penting. Lalu sistem bagi hasil akan dipertahankan," jelasnya.
Keputusan tersebut dibuat pasca Jokowi memanggil perwakilan petani di beberapa wilayah untuk mengetahui betul akar masalah yang saat ini dialami oleh petani tebu.
Menurut Presiden, langkah ini dilakukan agar pemerintah betul-betul mengerti persoalan yang dialami oleh petani tebu yang saat ini mengklaim tengah salam masalah.
"Kalau bicara dengan pelaku usaha lebih cepet nangkep, biar bisa ditindaklanjuti. [...] Jadi jangan dipikir semua hal saya mengerti. Tidak," tegas Jokowi.
(dru) Next Article Pantaskah Harga Gula Tinggi, Saat RI Rajin Impor Beras?
Para petani yang diwakili oleh Soemitro Samadikun langsung menyampaikan keluh kesahnya di depan Presiden, yang didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.
Mulai dari banjirnya gula impor yang menyebabkan produksi gula nasional tak bisa terserap, hingga meminta kenaikan biaya pokok produksi (BPP) yang semula Rp 9.700 menjadi Rp 10.500 per kilogram.
![]() |
"Berikan waktu seminggu. Nanti saya bicara ini. Jangan saya belum tahu, saya putuskan. Tapi semangatnya itu kita naikan. Berapanya yang belum," kata Jokowi.
"Kemudian, bansos untuk tebu. Saya akan urusi. Ini sangat penting. Lalu sistem bagi hasil akan dipertahankan," jelasnya.
Keputusan tersebut dibuat pasca Jokowi memanggil perwakilan petani di beberapa wilayah untuk mengetahui betul akar masalah yang saat ini dialami oleh petani tebu.
Menurut Presiden, langkah ini dilakukan agar pemerintah betul-betul mengerti persoalan yang dialami oleh petani tebu yang saat ini mengklaim tengah salam masalah.
"Kalau bicara dengan pelaku usaha lebih cepet nangkep, biar bisa ditindaklanjuti. [...] Jadi jangan dipikir semua hal saya mengerti. Tidak," tegas Jokowi.
(dru) Next Article Pantaskah Harga Gula Tinggi, Saat RI Rajin Impor Beras?
Most Popular