
Proyek Masela Tak Kunjung Kelar, SKK Panggil Konsultan Asing
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
05 February 2019 11:13

Jakarta, CNBC Indonesia- Pemerintah mendatangkan sejumlah pakar migas dari luar negeri untuk membahas proyek Lapangan Abadi Masela.
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, para pakar tersebut didatangkan dari beberapa negara, salah satunya dari Amerika Serikat (AS). Konsultan tersebut yakni Energy World Coorporation (EWC).
Pembahasan bersama pakar sudah dilakukan pada Jumat (1/2/2019) pekan lalu. Dwi mengatakan, nantinya para pakar tersebut memberikan masukan dalam penyusunan rencana pengembangan (Plan of Development/POD) Blok Masela. Khususnya yang berkaitan dengan persoalan teknis.
"Itu pakar masing-masing pihak sudah bertemu (salah satunya dari AS). Sedang diskusi lanjutan soal review teknis itu," ujar Dwi saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, dalam memberikan masukan tersebut, akan mempertimbangkan beberapa aspek yang berbau teknis, misalnya berat dari peralatannya, lalu juga akan dilakukan kajian desain. Sehingga, nantinya bisa menghemat belanja modal yang akan dikeluarkan.
"Jadi sejak awal di-review semua, aspek desain yang akan berdampak pada finansial karena pada akhirnya, kalau yang cost recovery itu kan kita amankan semua," tuturnya.
Ia pun memastikan, skema yang dipakai pun masih tetap skema onshore, sebab skema itu yang paling sesuai.
"Jadi, nanti ada floating storage untuk pemisahan minyak dan gasnya. Sementara LNG-nya di onshore. Itu yang sedang didiskusikan karena berdampak pada cost-nya," pungkas Dwi.
Sebelumnya, pengerjaan proyek Lapangan Abadi Blok Masela, saat ini telah sampai di tahap menunggu persetujuan POD dari Menteri ESDM.
Sejumlah target pengerjaan tahun ini untuk proyek yang dikerjakan Inpex Corporation ini telah dipasang, yakni memperoleh POD, melakukan konsultasi publik terkait analisis dampak lingkungan (Amdal), memasukkan kerangka acuan Amdal ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta memulai survey baseline.
Proyek Masela ini direncanakan mulai on stream pada kuartal II-2027 dengan estimasi produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) 9,5 juta ton per tahun dan gas 150 mmscfd. Biaya pengembangan proyek Lapangan Abadi diperkirakan sebesar US$ 16 miliar.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Dwi Soetjipto Janji Masela Bisa Kelar Lebih Cepat
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) Dwi Soetjipto mengatakan, para pakar tersebut didatangkan dari beberapa negara, salah satunya dari Amerika Serikat (AS). Konsultan tersebut yakni Energy World Coorporation (EWC).
"Itu pakar masing-masing pihak sudah bertemu (salah satunya dari AS). Sedang diskusi lanjutan soal review teknis itu," ujar Dwi saat ditemui di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin (4/2/2019).
Lebih lanjut, ia mengatakan, dalam memberikan masukan tersebut, akan mempertimbangkan beberapa aspek yang berbau teknis, misalnya berat dari peralatannya, lalu juga akan dilakukan kajian desain. Sehingga, nantinya bisa menghemat belanja modal yang akan dikeluarkan.
"Jadi sejak awal di-review semua, aspek desain yang akan berdampak pada finansial karena pada akhirnya, kalau yang cost recovery itu kan kita amankan semua," tuturnya.
Ia pun memastikan, skema yang dipakai pun masih tetap skema onshore, sebab skema itu yang paling sesuai.
"Jadi, nanti ada floating storage untuk pemisahan minyak dan gasnya. Sementara LNG-nya di onshore. Itu yang sedang didiskusikan karena berdampak pada cost-nya," pungkas Dwi.
Sebelumnya, pengerjaan proyek Lapangan Abadi Blok Masela, saat ini telah sampai di tahap menunggu persetujuan POD dari Menteri ESDM.
Sejumlah target pengerjaan tahun ini untuk proyek yang dikerjakan Inpex Corporation ini telah dipasang, yakni memperoleh POD, melakukan konsultasi publik terkait analisis dampak lingkungan (Amdal), memasukkan kerangka acuan Amdal ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, serta memulai survey baseline.
Proyek Masela ini direncanakan mulai on stream pada kuartal II-2027 dengan estimasi produksi gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) 9,5 juta ton per tahun dan gas 150 mmscfd. Biaya pengembangan proyek Lapangan Abadi diperkirakan sebesar US$ 16 miliar.
[Gambas:Video CNBC]
(gus) Next Article Dwi Soetjipto Janji Masela Bisa Kelar Lebih Cepat
Most Popular