
Terpukul Perang Dagang, Ini Kata Bos Apple soal AS-China
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
30 January 2019 17:07

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Apple Tim Cook mengatakan ketegangan perdagangan antara AS dan China yang mereda sejak akhir Desember memberi raksasa teknologi itu secercah optimisme.
"Tentu saja Anda tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi saya juga berusaha memetakan ketegangan perdagangan, bahwa ada sedikit lebih banyak optimisme pada bulan Januari, begitulah yang saya rasakan," katanya kepada CNBC International, Selasa (29/1/2019).
"Saya merasa bersemangat atas komentar yang keluar dari kedua negara," tambahnya.
Apple melaporkan laba per saham atau earnings per share (EPS) di kuartal terakhir tahun lalu sebesar US$4,18 (Rp 58.866) dibandingkan US$4,17 yang diperkirakan konsensus Refinitiv.
Pendapatan raksasa teknologi ini mencapai US$84,3 miliar, lebih tinggi dibandingkan perkiraan US$83,97 miliar. Namun, pendapatan dari penjualan iPhone hanya mencapai US$51,98 miliar atau di bawah estimasi US$52,67 miliar.
Saham Apple sontak melonjak 6% dalam perdagangan after market ke posisi US$165 per saham.
Cook telah memperingatkan bahwa penjualan iPhone melemah karena permintaan yang melambat dari China, pasar smartphone terbesar di dunia. Dia mengatakan kepada Reuters sedang mempertimbangkan penyesuaian harga Apple iPhone-nya di luar AS, di mana produk dalam mata uang dolar menjadi lebih mahal akibat penguatan greenback.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan AS berharap membuat "kemajuan signifikan" dengan China dalam pembicaraan perdagangan ketika kedua pihak bertemu minggu ini.
(prm) Next Article Perang Dagang, CEO Apple Yakin AS & China Akan Berunding
"Tentu saja Anda tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, tetapi saya juga berusaha memetakan ketegangan perdagangan, bahwa ada sedikit lebih banyak optimisme pada bulan Januari, begitulah yang saya rasakan," katanya kepada CNBC International, Selasa (29/1/2019).
"Saya merasa bersemangat atas komentar yang keluar dari kedua negara," tambahnya.
Pendapatan raksasa teknologi ini mencapai US$84,3 miliar, lebih tinggi dibandingkan perkiraan US$83,97 miliar. Namun, pendapatan dari penjualan iPhone hanya mencapai US$51,98 miliar atau di bawah estimasi US$52,67 miliar.
Saham Apple sontak melonjak 6% dalam perdagangan after market ke posisi US$165 per saham.
Cook telah memperingatkan bahwa penjualan iPhone melemah karena permintaan yang melambat dari China, pasar smartphone terbesar di dunia. Dia mengatakan kepada Reuters sedang mempertimbangkan penyesuaian harga Apple iPhone-nya di luar AS, di mana produk dalam mata uang dolar menjadi lebih mahal akibat penguatan greenback.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Steven Mnuchin mengatakan AS berharap membuat "kemajuan signifikan" dengan China dalam pembicaraan perdagangan ketika kedua pihak bertemu minggu ini.
(prm) Next Article Perang Dagang, CEO Apple Yakin AS & China Akan Berunding
Most Popular