
Incar 17 Juta Penumpang, Citilink Bidik Pasar Internasional
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
28 January 2019 20:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Citilink Indonesia mematok target menerbangkan 17 juta penumpang sepanjang 2019. Jumlah tersebut meningkat dari realisasi tahun 2018 sekitar 15 juta penumpang.
Direktur Niaga Citilink Indonesia, Benny Rustanto, mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah jurus untuk menggapai target tersebut. "Dengan penambahan pesawat baru, juga pembukaan beberapa rute regional maupun domestik," urainya di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Dikatakannya, Citilink mulai mengincar pasar penerbangan internasional untuk mempertahankan keuangan perusahaan agar tidak minus. Sebab, saat ini pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan rute penerbangan domestik, mengingat melangitnya biaya operasional.
Sejauh ini, Citilink telah memiliki rute regional dari RI ke Dili, Timor Leste, dan Penang, Malaysia. Selain itu, Citilink juga melayani rute Banyuwangi-Kuala Lumpur.
Terdekat, Citilink bakal membuka layanan penerbangan langsung Surabaya - Kuala Lumpur. "Surabaya-Kuala Lumpur 30 Januari kita terbang. Tingkat isian sudah 85%," urainya. Rute baru tersebut dibanderol dengan tarif mulai Rp 760 ribu.
Selain itu, sejumlah rute dari RI ke luar negeri juga bakal dibuka. "Kita memperbanyak buka rute regional seperti ke Vietnam, Kamboja, juga China, Jeddah, dan Korea," lanjutnya.
Benny menuturkan, langkah ini diambil tidak lepas dari pertimbangan fluktuasi nilai tukar mata uang dunia. Dia mengakui, pendapatan usaha Citilink tidak akan tumbuh signifikan jika hanya berpaku pada pelanggan domestik yang bertransaksi menggunakan rupiah.
"Kalau pendapatan usahanya rupiah, akan selalu lose, kurang, rugi. Untuk bayar fuel, biaya sewa dan sebagainya, semua mengacu pada mata uang asing," bebernya.
Sementara itu, dari target menerbangkan 17 juta penumpang tahun ini, diharapkan pendapatan usaha dari sisi tiket penumpang tumbuh 25% dibandingkan 2018. Sejalan dengan itu, Citilink mematok target pertumbuhan usaha secara keseluruhan mencapai 23% pada 2019.
Sayangnya, Benny enggan membeberkan lebih rinci. "Nanti akan ada penjelasan resmi di lain waktu terkait keuangan," pungkasnya.
(dru) Next Article Sriwijaya & Citilink Bersatu Lawan Lion Air di Rute Domestik
Direktur Niaga Citilink Indonesia, Benny Rustanto, mengatakan, pihaknya menyiapkan sejumlah jurus untuk menggapai target tersebut. "Dengan penambahan pesawat baru, juga pembukaan beberapa rute regional maupun domestik," urainya di Jakarta, Senin (28/1/2019).
Dikatakannya, Citilink mulai mengincar pasar penerbangan internasional untuk mempertahankan keuangan perusahaan agar tidak minus. Sebab, saat ini pihaknya tidak bisa hanya mengandalkan rute penerbangan domestik, mengingat melangitnya biaya operasional.
![]() |
Terdekat, Citilink bakal membuka layanan penerbangan langsung Surabaya - Kuala Lumpur. "Surabaya-Kuala Lumpur 30 Januari kita terbang. Tingkat isian sudah 85%," urainya. Rute baru tersebut dibanderol dengan tarif mulai Rp 760 ribu.
Selain itu, sejumlah rute dari RI ke luar negeri juga bakal dibuka. "Kita memperbanyak buka rute regional seperti ke Vietnam, Kamboja, juga China, Jeddah, dan Korea," lanjutnya.
Benny menuturkan, langkah ini diambil tidak lepas dari pertimbangan fluktuasi nilai tukar mata uang dunia. Dia mengakui, pendapatan usaha Citilink tidak akan tumbuh signifikan jika hanya berpaku pada pelanggan domestik yang bertransaksi menggunakan rupiah.
"Kalau pendapatan usahanya rupiah, akan selalu lose, kurang, rugi. Untuk bayar fuel, biaya sewa dan sebagainya, semua mengacu pada mata uang asing," bebernya.
Sementara itu, dari target menerbangkan 17 juta penumpang tahun ini, diharapkan pendapatan usaha dari sisi tiket penumpang tumbuh 25% dibandingkan 2018. Sejalan dengan itu, Citilink mematok target pertumbuhan usaha secara keseluruhan mencapai 23% pada 2019.
Sayangnya, Benny enggan membeberkan lebih rinci. "Nanti akan ada penjelasan resmi di lain waktu terkait keuangan," pungkasnya.
(dru) Next Article Sriwijaya & Citilink Bersatu Lawan Lion Air di Rute Domestik
Most Popular