Kisah Dua Coffee, Startup UKM yang Tembus AS Lewat Kopi

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
25 January 2019 18:35
Usaha kecil dan menengah (UKM) kerap kali dipandang sebelah mata.
Foto: Dua Coffee
Jakarta, CNBC Indonesia - Usaha kecil dan menengah (UKM) kerap kali dipandang sebelah mata. Sederet masalah klasik membuat UKM masih sulit bersaing di dalam negeri, apalagi di luar negeri.


Namun, ada UKM yang mampu mematahkan pandangan tersebut. UKM itu adalah Dua Coffee. Dua Coffee sukses melebarkan sayap ke negara ekonomi terkemuka di dunia, yaitu Amerika Serikat (AS).

Co-Owner Dua Coffee Omar menceritakan, awalnya Dua Coffee diundang oleh pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pariwisata, untuk menjadi perwakilan Indonesia di New York Travel Fair.

"Di sana antusiasnya cukup besar. Kita tidak terlalu prepare (mempersiapkan) hanya menjual kopi kintamani dan ciwangi," kata Omar. Walaupun harga kopi yang dijual mahal, Omar mengatakan pembeli di sana tetap membelinya.

Setelah acara tersebut, Omar diundang oleh VOA Indonesia di AS untuk berbincang mengenai usaha kopi. Ia menemukan fakta bahwa di Washington DC belum ada toko kopi dari Indonesia.

"Jadi from capital to capital. Di Washington DC belum ada FnB (food and beverages) atau toko kopi dari Indonesia di sana. Mungkin ada tapi bukan cabang (penduduk Indonesia yang sejak awal memang tinggal di sana), jadi kita toko kopi asal Indonesia yang pertama buka di sana," kata Omar.

Ia mengaku, pemilihan cabang di AS bukan karena gengsi, tapi lebih untuk membuktikan ada peluang dan menunjukkan bahwa UKM Indonesia bisa bersaing.

"Bukan buat gaya-gayaan tapi kita ingin buka mata teman UKM kalau kita tuh bisa," ujarnya.

Pencapaian Dua Coffee berbeda dengan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara beberapa waktu lalu. Ia mengatakan pemerintah harus membantu perusahaan Indonesia untuk ekspansi ke luar negeri. Namun, jika belum mencapai unicorn akan sangat sulit.

"[Startup lain yang mau ekspansi] pasti dibantu. Tapi kalau tak [startup] unicorn sulit. Di luar negeri mau ngapain," ujarnya.

Dua Coffee membuktikan bahwa tidak perlu menjadi startup atau unicorn untuk bisa merambah pasar AS.




(miq/miq) Next Article Hore! UKM Korban Banjir Dapat Bantuan Mesin Rp 4 M

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular