
Wakil PM China Kunjungi AS Pekan Depan, Perang Dagang Usai?
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
24 January 2019 20:12

Beijing, CNBC Indonesia - China dan Amerika Serikat (AS) akan melakukan diskusi mendalam terkait masalah ekonomi dan perdagangan selama kunjungan Wakil Perdana Menteri China Liu He pekan depan. Demikian penjelasan Kementerian Perdagangan China, Kamis (24/01/2019).
Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan saat ini, perwakilan China dan AS terus berkomunikasi terkait perincian kunjungan yang dijadwalkan 30-31 Januari mendatang.
Laporan-laporan yang menyebut AS telah membatalkan konsultasi dengan China tidak benar, kata Gao, sambil menambahkan bahwa kedua pihak terus mempertahankan komunikasi secara intens.
"Selama negosiasi tingkat tinggi yang akan datang, kedua belah pihak akan terus mengadakan pembicaraan mendalam tentang berbagai masalah ekonomi dan perdagangan yang menjadi perhatian bersama," kata Gao, seperti dilansir dari Reuters.
Presiden AS Donald Trump telah berjanji menaikkan tarif menjadi 25% dari 10% pada impor China senilai US $ 200 miliar pada 2 Maret, kecuali China mengambil langkah-langkah melindungi kekayaan intelektual AS.
Trumps juga ingin China mengakhiri kebijakan yang memaksa perusahaan-perusahaan AS menyerahkan teknologi kepada mitra China, memungkinkan lebih banyak akses pasar untuk bisnis AS, dan mengurangi hambatan non-tarif lain pada produk-produk AS.
China telah berulang kali merespons keluhan tentang pelanggaran hak kekayaan intelektual, dan telah menolak tuduhan bahwa perusahaan asing, termasuk dari AS, mengalami pemaksaan dalam transfer teknologi.
Perusahaan-perusahaan di kedua negara merasakan sengatan tarif AS dan pembalasan dari China. Apple Inc awal bulan ini mengguncang pasar dengan memotong prospek penjualannya, dan menyebut lemahnya permintaan China.
Pada Rabu (23/1/2019), penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett meyakini AS dan China dapat mencapai kesepakatan perdagangan pada 1 Maret. Pandangan itu didukung oleh komentar yang sama-sama optimis oleh Trump tentang kemajuan yang dibuat dalam pembicaraan.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Juru Bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng mengatakan saat ini, perwakilan China dan AS terus berkomunikasi terkait perincian kunjungan yang dijadwalkan 30-31 Januari mendatang.
Laporan-laporan yang menyebut AS telah membatalkan konsultasi dengan China tidak benar, kata Gao, sambil menambahkan bahwa kedua pihak terus mempertahankan komunikasi secara intens.
"Selama negosiasi tingkat tinggi yang akan datang, kedua belah pihak akan terus mengadakan pembicaraan mendalam tentang berbagai masalah ekonomi dan perdagangan yang menjadi perhatian bersama," kata Gao, seperti dilansir dari Reuters.
Trumps juga ingin China mengakhiri kebijakan yang memaksa perusahaan-perusahaan AS menyerahkan teknologi kepada mitra China, memungkinkan lebih banyak akses pasar untuk bisnis AS, dan mengurangi hambatan non-tarif lain pada produk-produk AS.
![]() |
China telah berulang kali merespons keluhan tentang pelanggaran hak kekayaan intelektual, dan telah menolak tuduhan bahwa perusahaan asing, termasuk dari AS, mengalami pemaksaan dalam transfer teknologi.
Perusahaan-perusahaan di kedua negara merasakan sengatan tarif AS dan pembalasan dari China. Apple Inc awal bulan ini mengguncang pasar dengan memotong prospek penjualannya, dan menyebut lemahnya permintaan China.
Pada Rabu (23/1/2019), penasihat ekonomi Gedung Putih Kevin Hassett meyakini AS dan China dapat mencapai kesepakatan perdagangan pada 1 Maret. Pandangan itu didukung oleh komentar yang sama-sama optimis oleh Trump tentang kemajuan yang dibuat dalam pembicaraan.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article AS dan Vietnam Lagi Ribut Dagang, Indonesia Bisa Cuan!
Most Popular