Prabowo-Sandi Wajibkan Devisa Disimpan di RI Selama 1 Tahun

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
23 January 2019 16:44
Prabowo-Sandi berharap cadangan devisa Indonesia membaik akibat kebijakan dan akhirnya kurs akan lebih stabil.
Foto: Debat Capres dan Cawapres RI (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Jakarta, CNBC Indonesia - Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno akan menerapkan kebijakan capital control sebagai strategi menahan devisa hasil ekspor tidak kembali ke luar negeri.

Hal tersebut diungkapkan Partai Gerindra dalam pernyataannya melalui Twitter dalam salah satu dari tiga solusi dalam perbaikan ekonomi Indonesia.

"Solusi yang ketiga Pak @prabowo dan Bang @sandiuno akan mewajibkan hasil ekspor masuk ke dalam sistem perbankan. #PrabowoSandiBawaSolusi," tulis Gerindra, Rabu (23/1/2019).

Gerindra menyatakan Prabowo-Sandi akan mewajibkan seluruh hasil ekspor Indonesia masuk dalam sistem perbankan dalam negeri.

"Saat ini hanya 20% hasil ekspor yang disimpan di dalam negeri. Sisanya, para pengekspor menyimpannya di luar negeri."

Gerindra menyatakan seluruh devisa hasil ekspor harus ditahan dulu di bank-bank dalam negeri selama satu tahun, kecuali ada underlying transaction.

"Kita tidak melarang ini uang mereka, silakan. Tetapi masukkan dulu ke dalam sistem. Otomatis nanti cadangan devisa kita membaik, kurs lebih stabil. #PrabowoSandiBawaSolusi."

Saat ini Indonesia menerapkan rezim devisa bebas yang tidak mewajibkan devisa hasil ekspor untuk disimpan dalam negeri. Devisa tersebut cukup dimasukkan dan dilaporkan ke bank dalam negeri dan tidak ada jangka waktu untuk ditahan.
[Gambas:Video CNBC]



(dob/dob) Next Article 3 Kegagalan Jokowi di Sektor Ekonomi Menurut Prabowo-Sandiaga

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular