
Bulan Depan, Pertamina Resmi Kelola Blok Jambi Merang
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 January 2019 18:52

Jakarta, CNBC Indonesia- Guna mendukung upaya pembaruan cadangan melalui jalur eksplorasi baru, melalui komitmen pasti sebesar US$ 216 juta dari Komitmen Kerja Pasti (KKP) blok Jambi Merang, PT Pertamina (Persero) melakukan beberapa joinstudy di lima fokus area eksplorasi wilayah kerja baru (new venture).
"Kami menyambut baik diperolehnya akses eksplorasi new-venture di blok Maratua serta partisipasi pengembangan lapangan Merakes di blok East Sepinggan. Tim Eksplorasi kami terus bekerja untuk mendapatkan akses baru yang menjanjikan di Indonesia bagian Timur," ujar Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu kepada media dalam paparan kinerja Direktorat Hulu Pertamina, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Lebih lanjut, Dharmawan mengatakan, terkait blok Jambi Merang, telah dijadwalkan akan melakukan serah terima operator lama ke Pertamina pada 9 Februari 2019 mendatang.
Selain itu, imbuh Dharmawan, di tahun ini Pertamina juga akan fokus untuk meningkatkan aset lain yang sudah tua, untuk dioptimalkan. Wilayahnya ada di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara).
Dharmawan menjelaskan, dua wilayah tersebut dipilih karena produksi dari lapangan di Kaltim dan Kaltara sangat penting untuk Refinery Unit (RU) V Balikpapan dan LNG Bontang.
"Ini semua kan punya Pertamina. Bayangkan kalau tidak di-supply sendiri," kata Dharmawan.
Sebelumnya, Dharmawan pernah menyebutkan, pihaknya akan melakukan studi bersama (join study) selama 2019-2023, untuk kegiatan mencari potensi migas.
Ia mengatakan, lokasi studi bersama tersebut ada di lepas pantai Aceh, di lepas pantai Natuna, di daerah Kalimantan hingga Papua. Studi bersama itu rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Ada potensi eksplorasi di tempat baru, di luar blok eksisting," kata Dharmawan kepada media ketika dijumpai dalam gelaran Pertamina Energy Forum 2018, di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Lebih lanjut, Dharmawan menceritakan, salah satu temuan Pertamina dari hasil studi bersama yang sukses adalah Blok Tomori, Sulawesi Tengah. BUMN migas ini menggandeng Medco untuk mengembangkan gas dari temuan baru di blok itu, dan akan memproduksi 95 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
"Gas itu akan dialokasikan untuk PT Pupuk Indonesia di sekitar proyek tersebut," tuturnya.
Selain itu, ia juga memastikan, Pertamina akan melakukan studi di beberapa blok yang bisa cepat komersialisasinya, terlepas dari skema apapun yang digunakan, perusahaan akan tetap gencar untuk mencari dan menemukan cadangan migas.
(gus) Next Article Pertamina Impor LNG dari Mozambik untuk 20 Tahun
"Kami menyambut baik diperolehnya akses eksplorasi new-venture di blok Maratua serta partisipasi pengembangan lapangan Merakes di blok East Sepinggan. Tim Eksplorasi kami terus bekerja untuk mendapatkan akses baru yang menjanjikan di Indonesia bagian Timur," ujar Direktur Hulu Pertamina Dharmawan Samsu kepada media dalam paparan kinerja Direktorat Hulu Pertamina, di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Selain itu, imbuh Dharmawan, di tahun ini Pertamina juga akan fokus untuk meningkatkan aset lain yang sudah tua, untuk dioptimalkan. Wilayahnya ada di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Kalimantan Utara (Kaltara).
Dharmawan menjelaskan, dua wilayah tersebut dipilih karena produksi dari lapangan di Kaltim dan Kaltara sangat penting untuk Refinery Unit (RU) V Balikpapan dan LNG Bontang.
"Ini semua kan punya Pertamina. Bayangkan kalau tidak di-supply sendiri," kata Dharmawan.
Sebelumnya, Dharmawan pernah menyebutkan, pihaknya akan melakukan studi bersama (join study) selama 2019-2023, untuk kegiatan mencari potensi migas.
Ia mengatakan, lokasi studi bersama tersebut ada di lepas pantai Aceh, di lepas pantai Natuna, di daerah Kalimantan hingga Papua. Studi bersama itu rencananya akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Ada potensi eksplorasi di tempat baru, di luar blok eksisting," kata Dharmawan kepada media ketika dijumpai dalam gelaran Pertamina Energy Forum 2018, di Jakarta, Kamis (29/11/2018).
Lebih lanjut, Dharmawan menceritakan, salah satu temuan Pertamina dari hasil studi bersama yang sukses adalah Blok Tomori, Sulawesi Tengah. BUMN migas ini menggandeng Medco untuk mengembangkan gas dari temuan baru di blok itu, dan akan memproduksi 95 juta kaki kubik per hari (mmscfd).
"Gas itu akan dialokasikan untuk PT Pupuk Indonesia di sekitar proyek tersebut," tuturnya.
Selain itu, ia juga memastikan, Pertamina akan melakukan studi di beberapa blok yang bisa cepat komersialisasinya, terlepas dari skema apapun yang digunakan, perusahaan akan tetap gencar untuk mencari dan menemukan cadangan migas.
(gus) Next Article Pertamina Impor LNG dari Mozambik untuk 20 Tahun
Most Popular