
Resep JK Atasi Defisit Neraca Dagang: Kurangi Impor
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
17 January 2019 17:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Defisit neraca perdagangan masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan pemerintah. Sebab, berdsasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia sepanjang 2018 tercatat defisit sebesar 8,57 miliar dolar AS. Defisit tersebut menjadi yang tertinggi sepanjang sejarah sejak 1975.
Defisit disebabkan impor selama tahun 2018 yang melonjak 20,15% menjadi 188,63 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya 156,99 miliar dolar AS. Sementara, nilai ekspor hanya tumbuh 6,65% menjadi 180,06 miliar dolar AS dibanding tahun sebelumnya, 168,83 miliar dolar AS.
Menyikapi hal tersebut, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menyampaikan, tidak ada cara lain untuk menekan defisit neraca dagang selain meningkatkan kapasitas ekspor di dalam negeri dan mulai mengurangi impor.
"Neraca dagang defisit, itu tidak ada cara lain, ekspor kita tinggi, tapi tidak sebesar impornya, harus tingkatkan kapasitas ekspor dan kurangi impor," kata JK dalam acara bertajuk Indonesia and The World: Future Trajectory, Opportunity and Challenges di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
Dalam kesempatan itu, politikus senior Golkar itu juga menyoroti mengenai perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China memang punya dampak ekonomi ke negara-negara lainnya. Indonesia harus mengambil peluang dengan menjajaki pasar ekspor baru. "Kita buka peluang ekspor ke banyak negara, perbaiki GSP dengan AS, masuk ke Uni Eropa buka perdagangan," tukas JK.
(miq/miq) Next Article JK: Di Mana pun, Semua Barang Made in China
Defisit disebabkan impor selama tahun 2018 yang melonjak 20,15% menjadi 188,63 miliar dolar AS dari tahun sebelumnya 156,99 miliar dolar AS. Sementara, nilai ekspor hanya tumbuh 6,65% menjadi 180,06 miliar dolar AS dibanding tahun sebelumnya, 168,83 miliar dolar AS.
"Neraca dagang defisit, itu tidak ada cara lain, ekspor kita tinggi, tapi tidak sebesar impornya, harus tingkatkan kapasitas ekspor dan kurangi impor," kata JK dalam acara bertajuk Indonesia and The World: Future Trajectory, Opportunity and Challenges di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Kamis (17/1/2019).
![]() |
Dalam kesempatan itu, politikus senior Golkar itu juga menyoroti mengenai perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China memang punya dampak ekonomi ke negara-negara lainnya. Indonesia harus mengambil peluang dengan menjajaki pasar ekspor baru. "Kita buka peluang ekspor ke banyak negara, perbaiki GSP dengan AS, masuk ke Uni Eropa buka perdagangan," tukas JK.
(miq/miq) Next Article JK: Di Mana pun, Semua Barang Made in China
Most Popular