
Sri Mulyani: Growth Impor Minyak Pertamina 13,5% di 2018
Iswari Anggit, CNBC Indonesia
16 January 2019 19:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakuiĀ impor minyak masih cukup tinggi sepanjang 2018. Namun, penerapan B-20 sudah berhasil menekan tingginya impor.
"Dari statistik, semenjak dilakukannya policy B-20 hampir semua impor minyak terutama yang diesel turun, tapi dari Pertamina masih ada positif," ungkap Sri Mulyani di Gedung DPR, Rabu (16/1/2019).
Dijelaskan Sri Mulyani, implementasi B-20 diharapkan bisa terus menekan kebutuhan impor minyak. Khususnya bagi Pertamina.
"Karena kalau sudah menggunakan biodiesel, harusnya menurun. Karena importir dari lima pemain yang lain itu mereka turun," tutur Sri Mulyani.
"Impor kita masih cukup besar untuk beberapa kategori seperti minyak. Pertamina impor growth-nya 13,5%. Perlu dilihat lagi efektifitas B-20 terhadap penurunan," imbuh Sri Mulyani.
(dru/dru) Next Article Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Kaburnya Asing Tinggalkan RI!
"Dari statistik, semenjak dilakukannya policy B-20 hampir semua impor minyak terutama yang diesel turun, tapi dari Pertamina masih ada positif," ungkap Sri Mulyani di Gedung DPR, Rabu (16/1/2019).
Dijelaskan Sri Mulyani, implementasi B-20 diharapkan bisa terus menekan kebutuhan impor minyak. Khususnya bagi Pertamina.
"Impor kita masih cukup besar untuk beberapa kategori seperti minyak. Pertamina impor growth-nya 13,5%. Perlu dilihat lagi efektifitas B-20 terhadap penurunan," imbuh Sri Mulyani.
![]() |
(dru/dru) Next Article Sri Mulyani Buka-bukaan Soal Kaburnya Asing Tinggalkan RI!
Most Popular