
Prabowo Sebut BUMN Bangkrut, Bos PLN & Pertamina Buka Suara
Gustidha Budiartie & Monica Wareza, CNBC Indonesia
17 January 2019 11:22

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam pidato kebangsaannya beberapa hari lalu, calon pasangan presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga Uno menyinggung soal kondisi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memprihatinkan.
"BUMN, Pertamina, Garuda Indonesia, the flag carrier of Republic of Indonesia, sekarang dalam keadaan bangkrut," ujar Prabowo, Senin (14/1/2019) kemarin. Situasi itu, menurut Prabowo, ironis mengingat Pertamina merupakan penopang Indonesia pada masa lalu.
Terkait kritik ini, satu per satu bos pelat merah yang disebut oleh Prabowo pun buka suara. Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir dalam pertemuan di Hotel Mulia, Selasa malam (16/1/2019) mengatakan bahwa kondisi keuangan PLN cukup wajar.
Kerugian yang ditanggung oleh PLN senilai Rp 18 triliun, katanya, adalah kerugian kurs atau pembukuan belaka. Tetapi secara operasional, hingga kuartal III-2018 PLN masih bisa bukukan laba hingga Rp 9,6 triliun.
Ia menjelaskan sebagai BUMN, PLN memiliki dua tangan seperti amanat Presiden Joko Widodo yakni tangan kanan untuk rakyat, tangan kiri untuk negara.
"Kalau seluruhnya dikomersilkan, yang terkena dampaknya rakyat. Kalau kami cari laba, kami akan lakukan penyesuaian tarif listrik (adjustment). Kami berhak, tapi kami tidak pilih itu," ujarnya.
Sofyan juga menegaskan yang dikejar perusahaan saat ini adalah rasio elektrifikasi dan penyediaan listrik secara merata di seluruh Indonesia.
"Yang pasti kami berpihak pada rakyat daripada mengejar laba. Tarif listrik kalau bisa jangan naik, kalau bisa turun."
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Perusahaannya sering disebut susah berkembang tidak seperti entitas pelat merah migas milik negara tetangga, Malaysia, yaitu Petronas. Penyebabnya adalah terlalu banyak intervensi.
Nicke menjawab intervensi yang dilakukan ke Pertamina lebih cenderung positif.
"Intervensi kan bagus, program pemerintah bangun kilang bagus tidak? Bagus, kan?" ujarnya.
Terkait beban harga BBM yang ditanggung Pertamina dan penugasan, menurut Nicke itu juga tidak ada masalah.
"Yang namanya penugasan secara undang-undang jadi jika diberi penugasan terjadi adanya selisih harga jual dengan formula, itu diganti dalam bentuk kompensasi bisa subsidi bisa yang lain. Kan jelas regulasinya."
(gus/prm) Next Article Disebut Prabowo Bangkrut, Ini Jawaban Bos Garuda
"BUMN, Pertamina, Garuda Indonesia, the flag carrier of Republic of Indonesia, sekarang dalam keadaan bangkrut," ujar Prabowo, Senin (14/1/2019) kemarin. Situasi itu, menurut Prabowo, ironis mengingat Pertamina merupakan penopang Indonesia pada masa lalu.
Terkait kritik ini, satu per satu bos pelat merah yang disebut oleh Prabowo pun buka suara. Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir dalam pertemuan di Hotel Mulia, Selasa malam (16/1/2019) mengatakan bahwa kondisi keuangan PLN cukup wajar.
Ia menjelaskan sebagai BUMN, PLN memiliki dua tangan seperti amanat Presiden Joko Widodo yakni tangan kanan untuk rakyat, tangan kiri untuk negara.
"Kalau seluruhnya dikomersilkan, yang terkena dampaknya rakyat. Kalau kami cari laba, kami akan lakukan penyesuaian tarif listrik (adjustment). Kami berhak, tapi kami tidak pilih itu," ujarnya.
Sofyan juga menegaskan yang dikejar perusahaan saat ini adalah rasio elektrifikasi dan penyediaan listrik secara merata di seluruh Indonesia.
"Yang pasti kami berpihak pada rakyat daripada mengejar laba. Tarif listrik kalau bisa jangan naik, kalau bisa turun."
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati. Perusahaannya sering disebut susah berkembang tidak seperti entitas pelat merah migas milik negara tetangga, Malaysia, yaitu Petronas. Penyebabnya adalah terlalu banyak intervensi.
![]() |
Nicke menjawab intervensi yang dilakukan ke Pertamina lebih cenderung positif.
"Intervensi kan bagus, program pemerintah bangun kilang bagus tidak? Bagus, kan?" ujarnya.
Terkait beban harga BBM yang ditanggung Pertamina dan penugasan, menurut Nicke itu juga tidak ada masalah.
"Yang namanya penugasan secara undang-undang jadi jika diberi penugasan terjadi adanya selisih harga jual dengan formula, itu diganti dalam bentuk kompensasi bisa subsidi bisa yang lain. Kan jelas regulasinya."
(gus/prm) Next Article Disebut Prabowo Bangkrut, Ini Jawaban Bos Garuda
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular