PHK Perusahaan Ternama Global Berlanjut, Kini Giliran Nokia
Rehia Indrayanti Beru Sebayang, CNBC Indonesia
15 January 2019 20:46

Helsinki, CNBC Indonesia - Rangkaian pemutusan hubungan kerja (PHK) di perusahaan-perusahaan ternama global terus berlanjut. Kini giliran pabrikan peralatan telekomunikasi Finlandia, Nokia, pada Selasa (15/1/2019), yang menyatakan akan melakukan PHK terhadap 350 orang.
Langkah itu merupakan bagian dari rencana berkelanjutan agar perusahaan bisa melakukan penghematan dana senilai 700 juta euro (US$ 800 juta) pada tahun 2020.
"Perubahan yang direncanakan sangat diperlukan untuk mengamankan daya saing jangka panjang Nokia," kata President of Mobile Networks at Nokia Corporation Tommi Uitto dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.
Raksasa otomotif Inggris, Jaguar Land Rover (JLR), dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan di Tanah Britania.
Demikian disampaikan seorang sumber kepada Reuters seperti dilansir CNBC International, Kamis (10/1/2019). Langkah itu merupakan respons perusahaan terhadap penurunan permintaan sebesar dua digit di China serta penurunan penjualan mobil diesel di Eropa.
JLR mengalami kerugian sekitar 354 juta pound atau sekitar US$ 450 juta (Rp 6,3 triliun) antara April dan September 2018. Tahun lalu, perseroan sudah melakukan PHK terhadap 1.000 orang di Inggris, menutup pabrik Solihull selama 2 minggu, dan mengumumkan pengurangan waktu operasional di pabrik Castle Bromwich-nya.
Perusahaan milik Tata Motors ini telah merilis rencana untuk memangkas biaya dan meningkatkan arus kas sebesar 2,5 miliar pound termasuk "mengurangi biaya tenaga kerja dan tingkat pekerjaan." Pemotongan itu akan "substansial" dan bisa mencapai ribuan, kata sumber itu.
Perusahaan menolak memberikan komentar terkait hal ini ketika dihubungi oleh Reuters.
Ford, juga berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan pekerja. Caranya dengan menghentikan pembuatan transmisi otomatis di Bordeaux pada Agustus 2019, meninjau operasinya di Rusia, dan menggabungkan markas besar Ford UK dan Ford Credit ke sebuah daerah di Dunton, Essex.
"Kami mengambil langkah tegas untuk mentransformasi bisnis Ford di Eropa," ujar Group Vice President Europe, Middle East, and Africa Steven Armstrong dalam pernyataan tertulis dilansir Reuters, Kamis (10/1/2019).
Saat ini, Ford Eropa mempekerjakan 53 ribu orang karyawan. Saat perusahaan berniat menghasilkan laba, malah kerugian yang didapat hingga mencapai 245 juta euro. Armstrong belum menyebut secara perinci jumlah karyawan yang bakal di-PHK. Sebab, perseroan masih melakukan negosiasi dengan pemimpin serikat pekerja.
Terakhir, kabar tidak menyenangkan juga datang dari perusahaan milik Elon Musk, SpaceX yang disebut akan melakukan pengurangan karyawan sekitar 10%. Saat ini jumlah karyawan SpaceX 6.000-an karyawan. Alasannya ada tantangan yang lebih sulit di masa depan.
"Untuk terus melanjutkan pelayanan pelanggan dan untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa antarplanet dan internet berbasis ruang global, SpaceX harus menjadi perusahaan yang lebih ramping," ujar juru bicara SpaceX melalui email, seperti dikutip dari Reuters.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ericsson Raih Kontrak Rp 52 T untuk Sediakan 5G di AS
Langkah itu merupakan bagian dari rencana berkelanjutan agar perusahaan bisa melakukan penghematan dana senilai 700 juta euro (US$ 800 juta) pada tahun 2020.
"Perubahan yang direncanakan sangat diperlukan untuk mengamankan daya saing jangka panjang Nokia," kata President of Mobile Networks at Nokia Corporation Tommi Uitto dalam sebuah pernyataan dikutip dari Reuters.
![]() |
Raksasa otomotif Inggris, Jaguar Land Rover (JLR), dilaporkan akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan karyawan di Tanah Britania.
Demikian disampaikan seorang sumber kepada Reuters seperti dilansir CNBC International, Kamis (10/1/2019). Langkah itu merupakan respons perusahaan terhadap penurunan permintaan sebesar dua digit di China serta penurunan penjualan mobil diesel di Eropa.
JLR mengalami kerugian sekitar 354 juta pound atau sekitar US$ 450 juta (Rp 6,3 triliun) antara April dan September 2018. Tahun lalu, perseroan sudah melakukan PHK terhadap 1.000 orang di Inggris, menutup pabrik Solihull selama 2 minggu, dan mengumumkan pengurangan waktu operasional di pabrik Castle Bromwich-nya.
Perusahaan milik Tata Motors ini telah merilis rencana untuk memangkas biaya dan meningkatkan arus kas sebesar 2,5 miliar pound termasuk "mengurangi biaya tenaga kerja dan tingkat pekerjaan." Pemotongan itu akan "substansial" dan bisa mencapai ribuan, kata sumber itu.
Perusahaan menolak memberikan komentar terkait hal ini ketika dihubungi oleh Reuters.
Ford, juga berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ribuan pekerja. Caranya dengan menghentikan pembuatan transmisi otomatis di Bordeaux pada Agustus 2019, meninjau operasinya di Rusia, dan menggabungkan markas besar Ford UK dan Ford Credit ke sebuah daerah di Dunton, Essex.
"Kami mengambil langkah tegas untuk mentransformasi bisnis Ford di Eropa," ujar Group Vice President Europe, Middle East, and Africa Steven Armstrong dalam pernyataan tertulis dilansir Reuters, Kamis (10/1/2019).
Saat ini, Ford Eropa mempekerjakan 53 ribu orang karyawan. Saat perusahaan berniat menghasilkan laba, malah kerugian yang didapat hingga mencapai 245 juta euro. Armstrong belum menyebut secara perinci jumlah karyawan yang bakal di-PHK. Sebab, perseroan masih melakukan negosiasi dengan pemimpin serikat pekerja.
![]() |
Terakhir, kabar tidak menyenangkan juga datang dari perusahaan milik Elon Musk, SpaceX yang disebut akan melakukan pengurangan karyawan sekitar 10%. Saat ini jumlah karyawan SpaceX 6.000-an karyawan. Alasannya ada tantangan yang lebih sulit di masa depan.
"Untuk terus melanjutkan pelayanan pelanggan dan untuk mengembangkan pesawat ruang angkasa antarplanet dan internet berbasis ruang global, SpaceX harus menjadi perusahaan yang lebih ramping," ujar juru bicara SpaceX melalui email, seperti dikutip dari Reuters.
[Gambas:Video CNBC]
(miq/miq) Next Article Ericsson Raih Kontrak Rp 52 T untuk Sediakan 5G di AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular