
Pemerintah AS Tutup, Super Bowl Bisa Rugi Rp 140 M/ 1 Menit
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
15 January 2019 13:19

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan-perusahaan menghabiskan jutaan dolar untuk beriklan di acara Super Bowl, dengan harapan para penonton akan membeli produk dan layanan baru mereka.
Super Bowl adalah pertarungan perebutan gelar juara Liga Nasional Rugby Amerika Serikat (AS) yang biasanya menarik jutaan pemirsa televisi di Negeri Paman Sam.
Tetapi penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan dampak pada peluncuran produk, karena bagian dari situs web Federal Communications Commission (FCC) sedang offline dan oleh karena itu perusahaan saat ini tidak bisa mendapatkan persetujuan untuk layanan baru dan siap beriklan selama pertandingan besar pada 3 Februari nanti.
FCC mengatur industri TV dan telekomunikasi, dan pada 3 Januari diposting di situs webnya, "Karena penutupan sebagian pemerintah, FCC menghentikan sebagian besar operasi pada tengah hari Kamis 3 Jan 2019," dilansir dari CNBC International, Selasa (15/01/2019).
Ini berarti smartphone baru, tablet, dan perangkat lain seperti router Wi-Fi tidak mendapatkan izin peluncuran, menurut sebuah laporan di situs web berita hukum, Law360.
Marc S. Martin, seorang mitra di Perkins Coie LLP, mengatakan kepada Law360, "Karena FCC tidak melakukan langkah terakhir itu, peluncuran peralatan baru akan tertunda."
Karena itu, produk-produk itu tidak akan dapat diiklankan.
"Katakanlah Anda memiliki rencana peluncuran kuartal pertama dan Anda ingin beriklan. Anda tidak akan dapat menjalankan iklan selama Super Bowl," katanya.
Pengiklan Super Bowl menghabiskan lebih dari US$5 juta (Rp 70 miliar) untuk slot iklan berdurasi 30 detik pada tahun 2018, menurut CEO Kantar Media Amerika Utara Manish Bhatia. Pengiklan tahun lalu termasuk Verizon, T-Mobile, Netflix, dan Sprint.
Hari Senin menandai hari ke-24 dalam penutupan sebagian pemerintah, yang menjadi penutupan terpanjang dalam sejarah AS. Sekitar 800.000 pekerja federal tidak menerima gaji, meskipun DPR dan Senat memilih memberikan pekerja upah ketika pemerintah dibuka kembali.
Penutupan sebagian pemerintah dimulai pada 22 Desember setelah pemerintah AS dan Kongres tidak dapat menyetujui rencana belanja.
Presiden Donald Trump menginginkan US$5 miliar untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, dan pada 11 Desember mengatakan ia akan "bangga" menutup sebagian pemerintah jika itu dapat membuat dana tembok perbatasannya cair.
(prm) Next Article Demi Loloskan Dana Tembok Batas, Trump Sebut AS Alami Krisis
Super Bowl adalah pertarungan perebutan gelar juara Liga Nasional Rugby Amerika Serikat (AS) yang biasanya menarik jutaan pemirsa televisi di Negeri Paman Sam.
Tetapi penutupan pemerintah Amerika Serikat (AS) memberikan dampak pada peluncuran produk, karena bagian dari situs web Federal Communications Commission (FCC) sedang offline dan oleh karena itu perusahaan saat ini tidak bisa mendapatkan persetujuan untuk layanan baru dan siap beriklan selama pertandingan besar pada 3 Februari nanti.
Ini berarti smartphone baru, tablet, dan perangkat lain seperti router Wi-Fi tidak mendapatkan izin peluncuran, menurut sebuah laporan di situs web berita hukum, Law360.
![]() |
Marc S. Martin, seorang mitra di Perkins Coie LLP, mengatakan kepada Law360, "Karena FCC tidak melakukan langkah terakhir itu, peluncuran peralatan baru akan tertunda."
Karena itu, produk-produk itu tidak akan dapat diiklankan.
"Katakanlah Anda memiliki rencana peluncuran kuartal pertama dan Anda ingin beriklan. Anda tidak akan dapat menjalankan iklan selama Super Bowl," katanya.
Pengiklan Super Bowl menghabiskan lebih dari US$5 juta (Rp 70 miliar) untuk slot iklan berdurasi 30 detik pada tahun 2018, menurut CEO Kantar Media Amerika Utara Manish Bhatia. Pengiklan tahun lalu termasuk Verizon, T-Mobile, Netflix, dan Sprint.
Hari Senin menandai hari ke-24 dalam penutupan sebagian pemerintah, yang menjadi penutupan terpanjang dalam sejarah AS. Sekitar 800.000 pekerja federal tidak menerima gaji, meskipun DPR dan Senat memilih memberikan pekerja upah ketika pemerintah dibuka kembali.
Penutupan sebagian pemerintah dimulai pada 22 Desember setelah pemerintah AS dan Kongres tidak dapat menyetujui rencana belanja.
Presiden Donald Trump menginginkan US$5 miliar untuk membangun tembok di sepanjang perbatasan AS-Meksiko, dan pada 11 Desember mengatakan ia akan "bangga" menutup sebagian pemerintah jika itu dapat membuat dana tembok perbatasannya cair.
(prm) Next Article Demi Loloskan Dana Tembok Batas, Trump Sebut AS Alami Krisis
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular