Sumber Kemiskinan RI, dari Beras sampai Rokok

Samuel Pablo, CNBC Indonesia
15 January 2019 12:36
Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis profil kemiskinan di Indonesia pada September 2018.
Foto: Seorang anak bermain di bantaran sungai Ciliwung, Manggarai, Jakarta Selatan, Senin (12/11/2018). Warga sekitar mengaku betah tinggal di kawasan kumuh bantaran kali meski rela kebanjiran di kala musim penghujan. (CNBC Indonesia/ANdrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pusat Statistik (BPS) baru saja merilis profil kemiskinan di Indonesia pada September 2018.

Hasilnya, persentase penduduk miskin turun menjadi 9,66% dari 9,82% di bulan Maret 2018. Dan dari September 2017 yang sebesar 10,12%.

Garis kemiskinan pada September 2018 adalah Rp 410.670/kapita/bulan. Nilai ini naik 2,36% dibandingkan data Maret 2018. Dari komponennya, garis kemiskinan makanan (GKM) masih berkontribusi utama sebesar 73,54% terhadap garis kemiskinan di September.

Tercatat ada 5 komoditas utama yang memberi sumbangan besar terhadap garis kemiskinan di bulan September di perkotaan, antara lain:
  1. Beras, berkontribusi 19,54%
  2. Rokok kretek filter, berkontribusi 10,39%
  3. Telur ayam ras, berkontribusi 3,89%
  4. Daging ayam ras, berkontribusi 3,80%
  5. Mie instan, berkontribusi 2,37%

Sementara itu, 5 komoditas utama yang menyumbang garis kemiskinan di pedesaan pada bulan September antara lain:
  1. Beras, berkontribusi 25,51%
  2. Rokok kretek filter, berkontribusi 10,06%
  3. Telur ayam ras, berkontribusi 3,36%
  4. Gula pasir, berkontribusi 2,84%
  5. Daging ayam ras, berkontribusi 2,21%

Perlu dicatat, seluruh komoditas tersebut dikategorikan sebagai komoditas makanan oleh BPS.

Kontribusi komoditas makanan terhadap garis kemiskinan di pedesaan sendiri mencapai 76,47%, lebih besar dibandingkan di perkotaan sebesar 71,38%.



(dru) Next Article Waduh, 25 Juta Masyarakat Indonesia Masih Miskin

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular